Selasa, 05 Juli 2011

A beautiful Valentine Tears / part (3/3) END

Title: FF : A Beautiful Valentine Tears
Author: Maulida KimKeyong
Cast: kim kibum,  (key shinee), Kim Hye Jin,  (You),
Other cast: Soo Yun (Fiksi) and other member SHINee
Type: Three shoot
Genre: romance, friendship, Family
Rating: General 


PART SEBELUMNYA.....
Hye Jin keluar dari ruangan itu dan lagi-lagi pemandangan aneh di lihatnya, Onew dan Taemin yang tadi memakai kaos biasa sekarang berubah dengan memakai Jass. Terbesit dalam benak Hye Jin, apakah dia akan menikah sekarang???
********
“Ya!!! Kalian kenapa tiba-tiba berpakaian seperti itu?”
“Nuna kau terlihat cantik sekali….”. Ujar Taemin kagum.
“Perfecto..”. Jawab Onew singkat. “Ayo berangkat”.
Hye Jin kembali menuruti mereka berdua. Sekarang tempat aneh apa lagi yang akan mereka tunjukan padaku. Selang tigapuluh menit. Sampailah Hye Jin di sebuah tempat yang amat sangat luas, yang sebenarnya adalah padang rumput namun karena malam semua jadi tampak gelap. Onew membukakan pintu mobil,  Hye Jin bak seorang putrid yang turun dari kereta kencana. Ketika Hye Jin keluar dari Mobil, betapa terkejutnya dia saat dia melihat karpet merah yang tebuka lebar di depan mata kakinya. Di pinggir karpet itu terdapat lilin-lilin kecil menambah semarak malam yang dingin ini.
“Ige mwoya??”. Tanya Hye Jin pada Onew. Namun Onew hanya tersenyum sambil merenggangkan lengannya.
“Peganglah lenganku”. Perintah Onew. Hye Jin dengan ragu menurutinya. Perlahan mereka mulai berjalan, semakin dekat dan dekat terlihat dari jauh sosok namja  yang berdiri lengkap dengan jas putihnya  sedang menghadap seorang pria berkumis. Saat berjalan mata Hye Jin lagi-lagi kabur dan gelap, kepalanya terasa pusing sehingga hampir membuatnya terjatuh. Tapi untung Onew menahannya.
“Hye Jin-ah gwaencahana….”. Hye Jin mengangguk lemah dan meneruskan langkahnya.


Di sisi kiri Hye Jin melihat Minho dan Soo Yun sahabatnya. Otaknya mulai berfikir kenapa tiba-tiba Soo Yu nada disini apa dia tahu tentang hubunganku dan SHINee. Lalu di sisi kanan Hye Jin melihat Ommanya sedang berdiri memandangnya sambil tersenyum lebar, tapi Omma Hye Jin tidak sendirian di sampingnya terlihat sosok Appanya yang sudah meninggal juga tersenyum manis padanya. Kenapa dia bisa melihat appanya. Apakah ini pertanda sebentar lagi dia akan meninggalkan dunia ini. Sampailah Hye Jin di samping pria berjass putih. Pria itu tak lain adalah Key kekasihnya. Dia tersenyum bahagia pada Hye Jin, seolah bangga kalau kejutan ini adalah ide dia. Dan terlebih lagi Orang berkumis di depan Key adalah Jonghyun.
“Jonghyun-ah kenapa kau berpenampilan seperti ini??” Tanya Hye Jin sedikit tertawa.
“Ini semua adalah ulah Key, sebenarnya aku juga tidak mau berpenampilan seperti ini’. protes Jonghyun.
“ Ya!! Yeobo…kau sendiri mengatakan padaku untuk  berjanji akan membantuku”. Bantah Key nggak mau kalah.
“Iya aku mengerti”. Jawabnya pasrah. Hye Jin memandang Key lekat-lekat.
“Key, apa semua ini adalah ide darimu?”.
“Ne..Ini semua adalah ide dariku, Sebagai kado valentineku untukmu. Aku ingin kau tidak akan melupakan malam valentine ini sampai kapanpun. Apa kau menyukainya?? Walaupun ini hanya pernikahan bohongan??”. Hye Jin sangat terharu dan air mata mengalir deras di pipinya.
“Aku sangat menyukainya…Gomawo..”. Hye Jin memeluk Key kekasihnya dengan erat seolah dia tidak mau melepaskan pria ini sedetikpun sampai ajal menjemputnya.
“Ya!!Ya!!! bisakah pernikahan ini segera dimulai. Mulutku terasa geli dan gatal memakai kumis palsu ini lama-lama”. Protes Jonghyun yang berperan sebagai seorang penghulu disitu.
“Ne….Mulailah pernikahan ini”. Jawab Key lantang, Hye Jinpun tertawa. Ada-ada aja mereka.
“Ehem..ehem…baiklah..kalau begitu…”.
“Ajoessi Ppali…” Perintah Minho cengegesan.
“Mwo!! Ajoessi …Ya, Minho kau jangan macam-mcam padaku’. Ancam Jonghyun
“Aigoo kenapa kalian jadi bertengkar seperti Ini. Yeobo cepatlah…”. Ujar Key
“Ne arrasoe..!!!Haish kenapa aku jadi repot begini. Baikalah aku akan….”. Belum selesai Jonghyun ngomong Key motong pembicaraannya secara tiba-tiba.
“Langsung ke intinya saja hehehehe….” Wah Jonghyun serasa seperti di permainkan oleh banyak orang kali ini. Untung orang-orang ini sahabat baiknya kalau nggak bisa dia libas semuanya. Kalau perlu di mutilasi.
“Baiklah cerewet. Ehm…Ehm..” Jonghyun mengatur suaranya.”Untuk mempelai laki-laki bersediakah kau menjadi pendamping Hidup Kim Hye Jin dalam senang maupun duka???”. Kata Jonghyun penuh wibawa.
“Iya, saya bersedia”. Key menjawabnya dengan senyum manisnya sambil menatap Hye Jin kekasihnya.
“Untuk mempelai wanita bersediakah kau menjadi pendamping Hidup Kim Kibum dalam senang maupun duka??
“Iya saya bersedia”. Jawab Hye Jin lembut.
Detik berikutnya terdengar suara petasan disana-sani kemudian Kembang api menghiasi langit malam yang gelap. Indah benar-benar Indah malam ini. Aku sangat bersyukur bisa menjalani hidup dengan orang yang baik seperti mereka khususnya omma dan Key. Ini adalah malam valentine yang sangat indah untukku dan tentunya aku tidak akan melupakannya. Batin Hye Jin. Taemin dan Soo Yun menebarkan bunga di antara mereka, Lalu Minho berjalan mendekat membawa sebuah kotak berukuran kecil yang berwarna merah. Minho membuka kotak itu diantara mereka sambil tersenyum. Hye Jin Kaget, karena kotak itu berisikan  sepasang cincin pernikahan. Apa Key sudah gila mengeluarkan banyak uang hanya untuk memberikan kado valentine yang istimewa untuknya. Kehadiran Key bersamanya di malam valentine itu sudah lebih dari cukup baginya. Key mengambil cincin yang ukurannya lebih kecil dan mengenakannya di jari manis tangan kiri Hye Jin. Senyum kebahagiaan terulas dari bibir Key. Seolah sedikit ragu Hye Jin mengambil cincin itu dan mengenakannya di jari manis Key. Serentak semua orang yang hadir bertepuk tangan dengan meriah. Cium…Cium…Cium…Semua orang bersorak bersamaan. Wajah Mereka berdua memerah karena malu.
“Maafkan aku Honey, tapi memang seharusnya aku melakukan ini hehehe”. Ucap Key.
Tangannya merengkuh tubuh  dan mencium bibir mungil Kekasinhnya itu. Mulut mereka beradu, Key melumat lembut bibir Hye Jin, begitupula degan Hye Jin yang tidak kalah lembut membalas ciuman Key. Namun saat itu juga Air mata mengelir di pipinya. Dalam benaknya Dia berpikir kalau dia tidak sanggup kalau harus berpisah dengan Key selamanya, Dia tidak sanggup kalau tidak mendengar nyanyian suara Key. Ingin sekali waktu berhenti sampai disini. Key merasakan bibir Hye Jin yang basah. Suara Hye Jin yang terdengar aneh seperti menangis, Sedikit demi sedikit Key membuka matanya. Terlihat gadis itu menangis sambil terus menciumnya. Key kemudian melepaskan ciumannya.
“Hye Jin, apa kau baik-baik saja?” apa aku tidak sengaja mengigit bibirmu.? Hye Jin menggeleng.  Tidak hanya Key semua orang yang hadir juga tercengang meliht pemandangan yang sedikit aneh ini. “Lalu kenapa kau menangis??
“Aku benar-benar merasa sangat terharu. Aku berterima kasih karena aku bisa tahu bagaimana rasanya menikah denganmu., walaupun ini hanya bohongan. Tapi aku juga tahu kalau umurku tidak akan sampai untuk merasakan hal ini yang sesungguhnya. Gomawo ….”. Semua orang terdiam mendengar perkataan Hye Jin. Key tanpa ragu memeluk kembali kekasihnya itu.
“Ehem…Ya!!! Hye Jin-ah kami SHINee akan menyanyikan sebuah lagu untukmu”. Jonghyun memang sangat pintar untuk mencairkan suasana yang terlihat menyedihkan ini. “aku harap kau menyukainya”.
“Iya benar apa yang dikataka Jonghyun Hyung Nuna, kami akan menyanyikan lagu yang pesial untukmu”. Ujar Taemin.
“Aku harap kau menyukainya”. Ujar Minho menepuk pundak Hye Jin.
Semua member termasuk Key berjalan di sebuah panggung kecil. Mereka duduk di tempat yang sudah disediakan. Sekrang Hanya ada Soo Yun dan Ommanya yang menemaninya. Mereka berdua menggandenga tangan Hye Jin sambil tersenyum kepadanya. Malam ini adalah malam yang begitu sempurna dalam hidupnya.
“Lagu ini, aku persembahkan untuk Hye Jin istriku”. Semua orang tertawa mendengar omongan Key sedangkan Hye Jin tersipu malu. “Kau adalah orang pertama yang aku cintai di dunia ini, aku hanya ingin kau selalu ada disampingku selamanya. Aku harap setelah pernikahan kita ini. Kau memberikan aku Key junior atau Hye Jin Junior secepatnya hehehe….” Kata Key asal ngomong.
“Ya!!! Key-ssi menikahlah sungguhan dulu baru boleh punya anak”. Celetuk Ibu Hye Jin.
“Ahahahaha….Ne arassoe calon ibu mertua, aku hanya bercanda. Inti dari semuanya adalah bahwa aku sangat mencintaimu Hye Jin-ah…”. Alunan musik menggema di padang rumput yang luas.
Achim haessali geudaewa gatayo
Jogeum yuchihagaetjyo
Geuraedo nan eerungae joeun geol
Nareul kkaeweojun geudae yeopae ramyeon
Deo baralgae eopgaetjyo
Eereokhae geudael bogo shipeun geol
Sarangi eodirago mot.hal geora saenggakhaji malayo
Nareul deo neutgi jeonae
Na deo keugi jeonae japajul su itjyo?
Saranghaeyo geudaemaneul jeo haneulmankeum
Jungmal geudaeneun naega saneun eeyu.in geolyo
Geudaereul aju mani geudael michidorok anajugo shipeo
Ajik mani ppareungeojyo geureongeojyo
Baru intronya saja Hye Jin sudah tahu  kalau  judul lagu ini adalaha ONE salah satu lagu favoritnya.
Mereka menyanyikan lagu dengan sangat harmoni dan selaras, benar-benar penyanyi professional.
*******
Pesta malam valentine untuk Hye Jin sudah hampir selesai, setelah SHINee menyanyi tadi pesta dilanjutkan dengan acara barbeque., Pastinya ini adalah ide dari Onew karena orang tuanya adalah pedagang daging yang sukses. Hye Jin duduk sendirian melihat semua orang di sekililingnya yang terlihat bahagia. Semua acara di malam valentine berjalan dengan sangat menakjubkan. Hye Jin tidak menyangka Key, menyiapkan pernikahan bohongan ini untuknya. Benar-benar sangat lucu hehehe. Pikir Hye Jin.
“Hye Jin-ah….” Omma Hye Jin berjalan mendekatinya dan membawakan segelas coklat hangat untuknya. “Apa yang kau lakukan disni??”
“Aku sedikit lelah makanya aku hanya bisa duduk tanpa membantu omma dan yang lain mianhae”.
‘Aigoo..!!! tidak apa-apa”. Ibu Hye Jin memeluk putrinya erat “ Aku sangat bahagia bisa melihat putriku memakai gaun pengantin seperti ini. kau benar-benar terlihat sangat cantik. Dibalik sifat Key yang konyol itu ternyata dia menyimpan segudang keromantisan. Dia benar-benar pria yang baik, sekarang kau pasti bahagia Key yang selama ini kau kagumi menjadi kekasihmu atau bahkan menjadi suamimu sekarang ahahahaha, memang tadi sempat agak susah agar dokter mengijinknmu keluar rumah sakit untuk hari ini..”.
“Jadi omma juga ikut dalam rencana Key ini”. Omma Hye Jin mengangguk dan tersenyum. “Omma, aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Tadi aku melihat appa berdiri tepat di pinggir omma sambil tersenyum padaku. Apa Omma tidak melihatnya??? Atau mungkin kehadiran appa pertanda bahwa aku malam ini akan bersamanya…?”. Ujar Hye Jin pelan. Bu Hye Jin shock mendengar perkataan putrinya.
“Ya!!! Hye Jin-ah jangan berkata seperti itu. Kau pasti akan sembuh percayalah pada omma”.
“Tapi aku merasakan kalau aku sangatlah dekat dengan kematian Omma..”. kata Hye Jin.
“Tidak, kau akan sembuh….”. Air mata Ibu Hye Jin tidak bisa di bendung lagi. Dia tidak bisa membayangkan kalau nanti dia tidak bisa Hidup dengan putrinya lagi. “Omma sangat menyanyagimu Hye Jin, jadi jangan tinggalkan omma sendirian di dunia ini. mengerti??”. Hye Jin mengangguk lemas.
“Ehem…Ibu mertua bolehkan aku berbicara dengan istriku”. Tanya Key ragu. Terlihat Ibu Hye Jin mengusap air mata di pipinya.
“Omo tentu menantuku. Hehehehe”. Ibu Hye Jin kemudian pergi menjauh.
“Istriku, apa kau kedinginan??” celetuk Key ngasal, Hye Jinpun mengangguk sambil tersenyum. Key melepas Jasnya dan membalutkan jas itu di pundak Hye Jin. “Bagaimana menurutmu malam ini??”.
“Sangat Indah dan romantis. Jadi akhir2 ini kau tidak menjengukku hanya untuk mempersiapkan kado valentine ini untukku?”, Key mengangguk senang. “Suamiku, jeongmal gomawo hehehe”. Mata Hye Jin kembali kabur dan sedikit gelap, kepalaku sangat pusing tapi dia mencoba menahan rasa sakit yang di deritanya sebisa mungkin.
“Syukurlah kau menyukainya istriku. Setelah kau keluar dari rumah sakit aku ingin sekali mengajakmu ke Jepang untuk liburan, anggap saja itu bulan madu kita hehehe. Apa kau mau??”.
“Ehm..kemanapun kau pergi aku akan mengikutimu” Hye Jin mengenggam erat tangan Key. Matanya memandang lurus kedepan dan sedikit kosong. “Key-ssi, aku tidak tahu harus bagaimana mengatakan ini tapi aku sangat berterimakasih padamu, sudah memberikan kado valentine yang paling romantic di dunia ini. aku bahagia sekali Tuhan memberikan kesempatan padaku untuk lebih dekat denganmu. Aku ingin bertnya padamu, apa yang akan kau lakukan jika aku pergi meninggalkanmu???”.
“Kenapa kau bertanya seperti itu??”.
“K, sudahlah kau tinggal menjawabnya”. Ujar Hye Jin.
“Kalau kau meninggalkanku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Yang jelas aku tidak bisa hidup tanpamu. Kau adalah sebagian dari nafasku. Jadi kalau kau tak ada mungkin aku juga tidak bisa bernafas. Kalau Tuhan mengambil nyawamu maka dia juga harus mengambil nyawaku saat itu juga.”. Hye Jin tersenyum tipis, tubuhnya sedikit demi sedikit terasa semakin lemah.
“Apa kau mencintaiku??”. Tanyanya singkat.
“Tentu saja aku mencintaimu. Sangat, sangat mencintaimu. Apa ini semua tidak cukup sebagai bukti. Kau itu kalau masalah begini lemot sekali”. Ejek Key kesal.
“Mianhae aku memang sedikit lemot. Key….”.
“Mulai sekarang panggilah aku dengan sebutan “Suamiku”, kita kan sudah menikah”. Celeteuk Key cengengesan.
“Hehehe…Ne arraseo. Suamiku, ini benar-benar kado valentine yang terindah selama hidupku. Kalau suatu saat nanti aku pergi meninggalkanmu, aku harap kau jangan melupakanku. Kalau suatu saat nanti kau sudah mempunyai anak dan seorang istri dan kalau aku sudah meninggal bawalah dia ke makamku. Perkenalkan mereka padaku…”.
“Ya!!! Kim Hye Jin, apa yang kau bicarakan hah?? Siapa yang akan meninggal. Kau percaya dengan perkataan dokter yang memvonismu, kau tahu Dokter hanyalah manusia biasa, yang mengatur kehidupan manusia dan matinya seseorang itu adalah Tuhan, Jadi jangan sekali-kali kau berbicara seperti itu di depanku”. Ucap Key penuh amarah.
“Ya, aku tahu tapi sepertinya Tuhan, sudah memberi tahuku kalau memang umurku tidak panjang lagi. Aku bisa merasakannya Key….”.
“Ya!!! Kim Hye Jin, Kau sudah berjanji padaku akan terus berjuang melawan penyakit ini dan akan sembuh demi aku, Ommamu dan teman-temanmu. Jadi jangan sekali-kali kau mengingkarinya. Mengerti?”. Hye Jin hanya tersenyum tipis tidak membalas perkataan Key. Dan mengalihkan pembicaraan.
“Suamiku, dari awal kita pacaran, kita tidak pernah foto bersama. Mumpung wajahku terlihat cantik seperti ini. bagaimana kalau kita foto sekarang???”.
“Baiklah…..”. Jawab Key singkat.
Sebenarnya Key juga merasakan hal yang sama. Firasatnya mengatakan kalau Hye Jin akan segera meninggalkannya. Cepat atau lambat mereka akan berpisah, maka dari itu Key menyiapkan semua ini untuk kekasihnya. Key jauh-jauh hari sudah mempersiapkan hati dan mentalnya untuk menerima kenyataan kalau Hye Jin akan meninggalkannya selamanya. Kondisi Kekasihnya itu, semakin lama bukan semakin membaik tapi malah bertambah buruk. Kemungkinan untuk sembuh sangatlah kecil. Kilatan cahaya kamera ponsel menerpa (?) wajah mereka. Berbagai pose mereka lakukan. Dari mulai pasang tampang sok imut, marah, jelek dan pose dimana Key mencium pipi Hye Jin begitu pula sebaiknya. Setelah merasa cukup mereka berdua mengakhiri foto-foto itu.
“Mianhae, Suamiku. Selama kita meresmikan Hubungan ini, aku tidak bisa menemanimu saat konser ataupun jalan-jalan seperti pasangan lainnya. Aku merasa bukan seorang kekasih yang baik dan tidak bisa membahagiakanmu malah yang ada aku sering merepotkanmu dan membuatmu kuatir…”.
“Istriku, kau tidak perlu melakukan hal-hal itu untukku. Bagiku aku selalu bisa berada di sampingmu itu lebih dari cukup”. Key mengenggam tangan Hye Jin. Mereka berdua memandang lurus kearah pesta barbeque teman-temannya. Tubuh Hye Jin terasa sangat lemah, Pandangannya mulai sangat tidak jelas. Ujung mata kakinya terasa sangat dingin, dan rasa dingin itu merambat ke seluruh bagian tubuhnya. Pergerakan aliran darah di kaki terhenti seketika.
“Suamiku, apa yang ingin kau katakan untukku?”. Hye Jin berbicara agak sedikit terengah2.
“Aku hanya ingin mengatakan kalau aku sangat mencintaimu. Aku berjanji suatu saat aku pasti akan menikahimu dan hidup bahagia bersama. Aku ingin kau berjuanglah untuk melawan penyakit ini. aku akan….”.
“Saranghae….Jeongmal Sa…saranghae Key”.
Key merasakan Kepala Hye Jin yang tiba-tiba jatuh di pundaknya. Saat itu Key juga merasakan genggaman tangan Hye Jin yang tadinya hangat berubah menjadi sangat dingin. Cairan bening memenuhi pelupuk mata Key. Bibirnya bergetar, detik berikutnya air matanya menetes di pipinya. Dia tahu Hye Jin sudah pergi, pergi meninggalkannya untuk selamanya. Dia tahu dia tidak akan bisa melihat senyum manis Kekasihnya, Dia tidak bisa melihat kekasihnya melukis dirinya lagi. Dengan air mata yang terus menetes Key mencium kening keksihnya yang sudah tiada itu.
“Nado saranghae Kim Hye Jin…..Jeongmal saranghae”. Key membiarkan Posisi Hye Jin seperti itu. Sampai kapanpun aku akan terus mengingatmu.
********
Satu bulan kemudian…………..
Pagi ini pagi yang  tidak biasa, Di Headline semua Koran yang beredar di korea, berjudul “Key Shinee menjadi objek lukis Fans” ada juga yang berjudul “Seorang ibu memamerkan lukisan anaknya yang sudah meninggal, dan Key SHINee menjadi Objeknya”.  Tidak hanya di media cetak namun di televisi juga lagi hangat-hangatnya membicarakan hal ini. Semua orang yang penasaran berkunjung di sebuah gedung untuk melihat lukisan yang menjadi Hot news selama beberapa hari terakhir ini. Khususnya para penggemar SHINee, mereka semua berbondong-bondong pergi untuk melihat karya lukisan seorang gadis bernama Kim Hye Jin. Dari sudut ruangan pameran lukisan itu terlihat ibu Hye Jin yang di wawancarai oleh beberapa wartawan dari berbagai media.
“Apakah ibu bisa menceritakan, kenapa anak ibu menjadikan Key SHINee sebagai objek lukisannya?”. Tanya salah satu wartawan wanita.
“Itu semua karena kecintaanya dia dengan SHINee dan khususnya Key. Semua lukisan ini di buat berdasarkan imajinasinya sendiri. Key tidak pernah menjadi objek langsung. Ini semua murni dari imanjinasi Hye Jin tentang Key.”. Ibu Hye Jin sedikit berbohong untuk ini, karena kalau dia bilang Key pernah menjadi objek langsung pasti para wartawan akan mencari tahu tentang hubungan Key dan Hye Jin sebenarnya. Namun memang Key hanya sekali menjadi objek lukis putrinya secara langsung pada saat awal mereka bertemu.
“Apakah benar anak ibu meninggal karena leukemia??”. Giliran wartawan pria bertanya.
“Iya benar. Dan aku secara langsung sangat berterima kasih kepada SHINee khususnya Key, karena mereka semua membuat putriku memiliki semangat hidup lagi dan berusaha agar sembuh, namun sayang perjuangan putri saya tidak bisa melawan arus takdir”.
“Apa yang ingin ibu katakan kepada putri anda??”.
“Hye Jin-ah lihatlah semua orang menyukai lukisanmu. Apa kau bisa melihatnya disana?? Ibu sangat merindukanmu”. Ucap Ibu Hye Jin dan tanpa terasa air mata menetes di pipinya. “Omo maafkan aku…aku menangis”. Ibu Hye Jin mengusap pipinya yang basah karena air mata.
“Tidak apa-apa. Kami bisa mengerti. Baiklah terima kasih sudah meluangkan waktu untuk kami.”.
Semua wartawan itu pergi setelah wawancara mereka sekitar 10 menit yang lalu. Ibu Hye Jin melihat semua orang di sekelilingnya dengan senyum simpul yang tipis. Dia bangga melihat orang-orang yang menyukai karya putrinya. Ada dua Karya Hye Jin yang menyita banyak perhatian pengunjung adalah lukisan besar yang menggambarkan Key makan buah tomat sambil berdiri dengan mengenakan topi dombanya dengan latar belakang bunga-bunga. Sebenarnya lukisan ini adalah biasa saja tapi tiap melihat lukisan ini pengunjung merasakan seoalah lukisan ini hidup dan juga bisa merasakan perasaan berbunga-bunga sang pelukis terhadap idolanya. Lukisan kedua lukisan dimana seorang Key berdiri menghadap ke sebuah Batu Nisan dengan mengenakan Kemeja Hitam. Itu merupakan lukisan Hye Jin yang terakhir. Selain dua lukisan itu, sebuah Foto Hye Jin yang sengaja  juga di pasang oleh beliau, menjadi pusat perhatian. Banyak sekali komentar dari pengunjung diantaranya ada yang bilang Hye Jin Onnie manis, Hye Jin Nuna cantik dan sebagainya.
Tak terasa hari sudah malam. Saatnya pameran lukisan ini tutup namun. Ibu Hye Jin mengurungkan niatnya ketika melihat lima cowok ganteng itu tiba-tiba datang. Untung tidak ada pengunjung satu pun yang masih disni. Kelima orang itu berdecak kagum melihat lukisan-lukisan yang terpampang di dinding khususnya seorang namja memakai jumper pink. Dia memandang tidak percaya.
“Kalian,,,!!! Darimana kalian tahu tempat ini?”. Tanya Ibu Hye Jin sedikit terkejut.
“Tentu kami tahu ajumma, banyak sekali Koran dan televisi yang meliput pameran ini”. Ujar Taemin.
“Wah, karya lukisan Hye Jin memang bagus dan hebat”. Ucap Onew.
“Aku iri padamu Key”. Jonghyun sekarang pergi menjauh dari keempat temannya dan melihat lukisan itu satu persatu.
“Ajumma, bagaimana mungkin Hye Jin bisa membuat lukisan ini di saat dia sakit???”.
“Bagi Hye Jin itu semua mungkin. Karena dengan melukis Key, dia bisa merasakan kebahagiaan yang lebih”. Jelas Ibu Hye Jin.
“Dia memang gadis terhebat yang aku temui”. Jawab Minho dan dia menjauh untuk melihat lukisan yang lain.
Di sisi lain Key sudah dari tadi melihat lukisan dirinya sendirian. Dia tidak menyangka kalau memang Hye Jin kekasihnya itu suka sekali melukisnya. Bukan lukisan dari foto yang berasal dari majalah atau koleksi foto dia, namun Lukisan dimana itu benar-benar dari imajinasi Hye Jin. ada sebuah lukisan Key yang duduk di kursi panjang di bawah pohon maple yang kemerahan sambil membaca buku, ada juga lukisan Key yang berdiri di jalan di saat turun salju dengan menengadahkan tangannya untuk merasakan bagaimana lembutnya salju itu, Key yang duduk di pantai. Pokoknya semuanya lengkap, seolah Hye Jin tahu banget bentuk tubuh Key. Tanpa harus menjadikan Key objek langsung lukisannya. Sekarang Key melihat lukisan dirinya yang sedang makan buah tomat di radio. Key tertawa kecil mengenang awal pertama kali dia melihat Hye Jin. Dia melanjutkan kembali dan begitu teriris hatinya ketika melihat lukisannya menghadap sebuah batu nisan dengan memakai kemeja Hitam. Tanggal 13 Februari malam valentine itu adalah malam yang bahagia namun juga Sedih buat Key. Bahagia karena memberikan sesuatu yang membuat Hye Jin terkesima, kagum padanya serta memberi pengakuan kalau Hye Jin sangat mencintainya. Lalu sedih karena Hye Jin meninggalkan dirinya selamanya karena penyakit yang di deritanya. A beautiful Vaentine tears. batin Key sambil terus melihat lukisan Hye Jin.
“Ini adalah lukisan terakhir Hye Jin. sepertinya dalam lukisan ini dia merasakan kalau sebentar lagi dia akan pergi dari dunia ini dan meninggalkanmu”. Ujar Ibu Hye Jin tiba-tiba sehingga membuat Key sedikit kaget. Key kembali menangis, dia merasa menjadi pria yang cengeng satu bulan terakhir ini.
“Aku sangat merindukannya, sampai sekarangpun aku masih sangat mencintainya”. Ibu Hye Jin hanya tersenyum.
“Apa kau ingin merasakan kehadirannya??’.  Tanya Ibu Hye Jin.
“Mwo?? Memangnya bisa”.
“Entah ini akan berhasil atau tidak kepadamu. Tapi tiap kali aku memejamkan mata sambil mengenang masa-masa paling indah dengannya dan Hati ini terus menyebut namanya, aku merasakan Hye Jin datang dan berdiri di sampingku. Memang aku tidak bisa melihatnya tapi hawa dingin di sebelah tubuhku menandakan kalau dia ada. Cobalah”. Wanita itu menepuk pundak Key dan pergi.
Dengan sedikit ragu Key mencoba apa yang di katakan oleh ibunya Hye Jin. Oke mungkin aku sudah gila karena kehilanganmu Hye Jin-ah. Ucap Key dalam hati. Key perlahan memejamkan, mengenang moment yang indah di antara mereka dan menyebut nama Hye Jin terus menerus di dalam Hatinya. Key merasakan ada semilir angin yang menerpanya, kemudian hawa dingin ada di sisi kanan tubuhnya namun tangannya lebih dingin dari bagian kanan tubuhnya. Key seperti merasakan genggama tangan Hye Jin di tangan kananya.
“Hye Jin-ah, apa kau sekarang ada disampingku?”. Tidak ada jawaban. Perlahan Key membuka matanya. Ternyata ini lebih dari ibu Hye Jin rasakan. Kalau ibu Hye Jin hanya merasakan kehadiran putrinya tapi Key bisa merasakan dan melihatnya berdiri disampingnya. Hye Jin tersenyum dengan balutan gaun pengantin seperti yang terakhir dia Kenakan. Key tersenyum bahagia dia benar2 tidak menyangka dia bisa melihat Hye Jin kembali. “Saranghae…Jeongmal saranghae”. Kata Key menghadap kearah Hye Jin. Hye Jin hanya tersenyum dan mengangguk lalu bayangannya menghilang. Sensasi dingin itu hilang menjadi hangat. Key sangat bahagia, dia merasakan kalau Hye Jin masih hidup di hatinya dan selalu terus di sampingnya.
“Key, Hyung……”. Teriak taemin berjalan mengahmpirinya dengan keempat temannya. “Ayo kita pulang sudah malam besok kita kesini lagi”,
“Baiklah. Tapi aku tidak mau pulang dulu. Aku akan menraktir kalian. Ayo hehehehe….”. Semua orang bengong melihat Key yang kembali seperti dulu, karena sejak Hye Jin meninggal Key berubah menjadi pendiam dan murung. “YA!!! Kenapa kalian memandangku seperti?? Apa aku terlihat aneh…”.
“Bukan seperti itu, akhirnya kau tersenyum dan kembali seperti dulu lagi’. Ujar Onew.
“Tidak seharusnya aku sedih terus benarkan. Ayo kita pergi aku akan menraktir kalian makan”.
“Yuhuy….baiklah kalau begitu”. Jonghyun kegirangan.
“Traktir aku ayam goreng. Oke” ucap Onew
“Tentu, tenang saja hehehe”.
Mereka berlima meninggalkan lukisan Key yang menghadap batu nisan itu. Key berjalan namun sesaat dia menoleh kebelakang. Lagi-lagi dia melihat bayangan Hye Jin di situ yang tersenyum dan mengangguk kepadanya. Key membalas senyuman itu dan pergi bersama teman-temannya. SAMPAI KAPANPUN AKU AKAN TERUS MENCINTAIMU.

==END=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar