Minggu, 24 Juli 2011

FF/ My husband, please look at me even just once part 3


Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool 
- Jinwoon 2AM
Length          : Chapter
Genre           : Friendship, romance  


==Part Sebelumnya== 
Nicole manggut-manggut tanda dia mengerti tentang article ini. Nicole sudah bisa membayangkan apa yang harus dia lakukan kedepannya. Nicole tidak mau kalau bayi dalam kandungannya tidak sehat. Akhirnya dia memutuskan untuk membeli buku tentang ibu hamil lebih dari dua buah buku. Dengan tampang bahagia Nicole berjalan keluar dari toko buku, namun tanpa di duga dia melihat Key dengan Nana masuk ke dalam toko buku. Dia tak ada waktu untuk bersembunyi karena jarak mereka sangatlah dekat. Key melihat Nicole dengan tatapan sinisnya. Tenggorokan Nicole tercekat, matanya tertuju pada tangan Key yang memegang mesra pinggang Nana. Melihat Nicole yang seperti itu Key, semakin mempererat pelukannya. Nicole kau harus kuat, anggapsaja kau tak melihat Key dan Nana. Batin Nicole menyemangati dirinya sendiri. Tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggil Namanya.
“Nicole…!!!”, Teriak pria itu sambil berjalan menuju kearahnya. Wajah Nicole menoleh ke arah pria itu. Betapa terkejutnya dia ketika tahu bahwa pria itu adalah teman dekatnya saat kecil dulu.
“Jinwooonnnnn!!!.”

“Akhirnya aku bertemu denganmu, bagaimana keadaanmu?”. Tanya Jinwoon.
            “Aku baik-baik saja. Kau sendiri bagaimana?”. Senyum Nicole.
            “Aku juga baik-baik saja hhehehe”.  Ucap Jinwoon.
Jinwoon meihat Nicole dengan seksama mulai dari ujung kaki sampai kepala. Dia merasa kalau tubuh Nicole terlihat sangat segar dan gemuk. Berbeda sekali dengan Nicole yang dia temui dulu. Tiga tahun yang lalu. Jinwoon mendapat beasiswa di luar negeri atas prestasinya. Dia adalah salah satu Anak jenius di korea. Setelah melanjutkan sekolah Menengah atas ke luar negeri tepatnya di California, Amerika serikat. Dia melanjutkan kuliah di bidang kedokteran. Sebenarnya umur Jinwoon dan Nicole sama Cuma dalam sekolah Jinwoon selalu ikut kelas akselerasi. Walau jauh komunikasi Nicole dan Jinwoon tidak pernah terputus, dia juga tahu kalau hari ini Jinwoon pulang ke korea. Mata Jinwoon tertuju pada dua sosok laki-laki dan seorang gadis yang berdiri tepat di depan Nicole. Lebih sopan kalau dia menyapa mereka juga.
“Annyonghsaeo, Jinwoon Imnida. Kalian berdua teman Nicole ya?”.
“Oh, iya kami berdua teman sekelas Nicole” kata Nana penuh keramahan dan senyuman. “Kebetulan kami berdua tanpa sengaja bertemu disini. Oh ya Nicole, kau datang kesini sendirian?”.
“Iya, aku sendirin. Habisnya aku bosan dirumah terus”.
Sejauh ini hubungan Nicole dan Nana biasa saja. Tapi memang Nicole akui kalau Nana itu gadis yang baik, cantik, pintah sekaligus ramah pada siapapun juga. Termasuk pada dirinya Nana juga baik. Jinwoon memandang pria yang memeluk pinggang Nana.
“Kalau boleh tahu siapa namamu?”. Tanya Jinwoon pada Key sambil menyodorkan tangannya. Key hanya memandang sekilas lalu menjawab pertanyaan Jinwoon tentang dirinya tanpa menjabat uluran tangan Jinwoon.
“Namaku Kim Kibum, panggil saja Key”.
Suasana mendadak menjadi canggung dan sedikit tegang. Jinwoon merasa sedikit tersinggung atas sikap Key. Situasinya benar-benar tidak menyenangkan. Nana sadar betul akan hal ini. Dia mencari cara agar suasana seperti ini cepat mencair.
“Ehm, Nicole setelah ini kau akan pergi kemana? Lebih baik kita pergi bersama-sama?”. Ajak Nana.
Ini benar-benar ide bagus dari Nana. Daripada dia bingung mau pergi kemana bersama Jinwoon lebih baik berempat dan suasana akan lebih ramai. Ketika Nicole akan menjawab, Key melihat kearah dirinya dengan tatapan yang tak mengenakan. Tatapan itu mengisyaratkan bahwa sebaiknya Nicole dan temannya tidak mengikuti mereka. Nicole mengerti benar-benar mengerti.
“Maaf, Nana bukan maksud menolak namun kami berdua akan pergi kesuatu tempat. Jadi maaf aku tidak bisa ikut dengan kalian. Aku dan Jinwoon pergi dulu. Sampai jumpa nanti”. Kata Nicole sambil membungkukan badan. Dia menarik lengan Jinwoon dan berjalan menjauh diantara Key dan Nana.
“Chagiya, kenapa kau kasar sekali pada mereka berdua? Kau punya masalah dengan mereka?”. Tanya Nana. Dia heran dengan sikap Key yang berubah drastis seperti ini.
“Sudahlah, jangan bahas mereka lebih baik kita mencari buku”.
********
Saat di Jalan Jinwoon memandang aneh kearah Nicole yang berada disampingnya. Kenapa ekpresi wajah Nicole terlihat kesal melihat mereka berdua atau mungkin ini hanya perasaannku saja. Sepertinya memang hanya perasaanku saja. Batin Jinwoon. Sedangkan Nicole terdiam, dia tidak tahu harus berkata apa pada sahabat lamanya Jinwoon. Nicole bisa melihat jelas perubahan wajah Kibum. Sebelum Kibum melihat dia, raut wajahnya begitu ceria, baik dan lucu, begitu melihat dirinya wajah Kibum berubah garang dan jahat seperti harimau yang mau menerkam mangsanya. Nicole tidak tahu harus sampai kapan dia menerima sikap seperti itu dari Kibum. Bagaimanapun dia harus bertahan dalam pernikahan ini. Tidak peduli badai apa saja yang akan menerpa kehidupannya, yang terpenting adalah anak yang dia lahirkan mempunyai seorang ayah. Nicole menyesal kenapa waktu iu dia tidak lebih memberontak saat Kibum melakukan hal itu padanya.
“Nicole…Nicole…!!”. Panggil Jinwoon dengan nada meninggi.
“Eoh, Iya ada apa kau memanggilku?”. Tanyanya polos.
“Kau melamun ya. Apa yang sedang kau pikirkan?”.
“Ahh, tidak ada apa-apa. Aku hanya sedikit tidak enak badan”.
“Apa kau ingin aku mengantarmu pulang sekarang?”.
“Tidak usah, Jinwoon, lagipula aku juga masih ingin jalan-jalan. Aku bosan dirumah terus hheehe”. Untuk kesekian kalinya Jinwoon memperhatikan Nicole yang berjalan santai dengan raut muka yang tak senang.
“Laki-laki yang bernama Key itu. Apa memang begitu sikapnya? Dia teman sekelasmu kan?”
“Tidak, dia sama sekali bukan seperti itu. Key adalah seorang pria yang baik, lucu dan..”. Bayangan tentang Key muncul, dan teringat jelas bagaimana cara Key mencium dirinya dimalam itu benar-benar berbeda dan dia merasa menjadi wanita seutuhnya. “Lembut..”. Lanjut Nicole.
“Lembut?? Aku rasa dia pria yang kasar dan tak punya perasaan. Lalu siapa gadis yang bersamanya. Aku lupa tidak berkenalan dengannya? Sepertinya dia kekasih Key. Apa tebakanku benar?”.
“Iya, Tebakanmu tepat sekali Jinwoon. Mereka sepasang kekasih yang sangat serasi, Key tampan dan Nana cantik. Mereka sama-sama popular di kalangan murid sekolah bahkan di luar sekolah juga.”. Nicole menjelaskan hal ini pada Jinwoon dengan perasaan sedikit sakit.
Jinwoon manggut-manggut. Dia memang tidak terkejut dengan hal ini. Dia juga mengakui kalau Key itu memang tampan, Nana juga cantik. Jinwoon dan Nicole terus melangkah tanpa sepatah katapun. Mata Jinwoon tertuju pada tiga buku yang Nicole bawa. Jinwoon merasa aneh karena buku yang ada di tangan Nicole buku tentang ibu hamil semua. Memangnya siapa yang hamil? Apa itu ibu Nicole?. Hal in benar-benar menggeletiki pikiran Jinwoon. Dan ingin bertanya sebenarnya buat siapa buku itu.
“Nicole, aku lihat buku yang kau bawa semuanya tentang ibu Hamil. Memangnya siapa yang hamil? Ibumu ya, jadi kau akan punya adik?”.
“Eoh, buku ibu hamil?”. Nicole bingung dan detik berikutnya dia sadar dengan buku yang dia bawa. “Ahh, buku ini. Ibuku tidak hamil, buku ini akan aku berikan kepada saudara sepupuku yang sedang hamil muda. Agar dia tahu bagaimana cara agar bayi yang dikandungnya tumbuh dengan sehat”. Ucap Nicole berbohong. Sebisa mungkin untuk saat ini Jinwoon tidak boleh tahu dengan apa yang terjadi dalam hidupnya.
“Jadi begitu ya…”.
Nicole mengangguk sambil tersenyum. Jinwoon terus memandang Nicole penuh arti. dia adalah gadis pertama yang bisa masuk kedalam hatinya. Walaupun banyak sekali gadis lain yang menyukainya dan mengincarnya tapi Jinwoon sama sekali tidak tertarik pada mereka kecuali Nicole. Jinwoon ingat tiga tahun yang lalu saat sebelum dia berangkat ke California. Kalau pada saat itu Jinwoon, menyatakan persaannya pada Nicole namun dia tidak menjawabnya. Sebenarnya dia bingung pada sikap Nicole yang terlalu baik terhadapnya, terlalu perhatian padanya. Jinwoon mengira Nicole juga menyukainya tapi kenapa saat dia menyatakan perasaannya Nicole diam saja?.
“Nicole, apa kau ingat, tiga tahun yang lalu sebelum aku berangkat ke California aku mengatakan apa padamu? Apa kau masih mengingat hal itu dengan jelas?”.  Tanya Jinwoon Santai. Pertanyaan itu membuat Nicole menghentikan langkahnya dan menatap Jinwoon tanpa mengatakan apa-apa. “kau belum menjawabnya. Aku kembali ke korea selain untuk bekerja juga menangih itu darimu, sekarang jangan biarkan aku menunggu lama. Jawablah sekarang Nicole?”.
“Aku,,,aku,,,Jinwoon-ah sudahlah lebih baik lupakan tentang itu. Yang jelas aku akan selalu bersamamu sampai kapanpun sampai kita tua nanti jadi kau jangan khawatir”. Nicole tersenyum lalu melangkah pergi. Jinwoon tidak mengikuti Nicole dia hanya berdiam melihat punggung Nicole. Nicole sudah menyebrang jalan raya namun Jinwoon masih tetap berada di tempatnya. Malam itu kondisi jalan raya sangatlah sepi. Tak ada satu kendaraanpun yang lewat.
“Apa kau sebenarnya tidak mecintaiku?”, Ucap Jinwoon lemas. Nicole menghentikan jalannya lalu berbalik melihat sahabatnya dengan perasaan sedih serta merasa bersalah. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia tidak tega mengatakan pada Jinwoon kalau memang dari dulu dia tidak mencintainya. “Apa kau mencintai orang lain?”. Saat itu juga mobil melaju kencang sehingga membuat Rambut Nicole terbawa oleh angin. Nicole masih terus diam. “Katakan padaku Nicole?”.
Dimata Nicole wajah Jinwoon terlihat sedih dan menderita karena perasaanya. Iya memang seharusnya dia mengatakan daridulu daripada membuat dia merasa di gantung seperti ini. Benar aku harus mengatakan hal itu sekarang. Batinnya Lebih baik Jinwoon mengetahui perasaanku sekarang. Semakin lama aku tidak mengatakan padanya maka hatinya akan semakin sakit. Hal ini Nicole lakukan karena tidak mau persahabatannya akan hancur hanya karena cinta.
“Jinwoon-ah aku minta maaf padamu. Kau adalah sahabatku, kau orang terpenting dalam hidupku. Kita selalu bersama sejak saat kita masih kecil. Aku sudah menganggapmu sebagai suadaraku sendiri. Aku merasa nyaman seperti ini, sebagai sahabatmu. Jinwoon-ah Jeongmal Mianhe”.
“Kenapa kau tidak menngatakannya dari dulu?”.
“Karena aku tidak mau hubungan persahabatan kita rusak hanya karena masalah cinta. Aku tidak mau hubungan yang terjalin lama seperti ini hancur karena aku tidak mecintaimu, Jinwoon-ah aku harap kau mengerti tentang…..”. Belum selesai Nicole bicara Jinwoon sudah memotongnya.
“Sudahlah jangan bicara lagi intinya, kau tidak mencintaiku kan? Aku mengerti, baiklah kalau begitu. Tidak apa-apa kalau kau tidak mencintaiku tapi sepertinya aku akan terus menyukaimu Nicole. Maafkan aku kalau belum bisa melupakan perasaan ini padamu”.
“Apa kau akan menghindariku setelah ini?”.
“Apa yang kau katakan itu. Tentu saja tidak, aku akan selalu menjadi sahabatmu sampai kapanpun aku akan selalu ada saat kau membutuhkan pertolongan. Mana mungkin orang jenius seperti aku memutuskan persahabatannya hanya karena ini hehehehe”.  Jinwoon dan Nicole berbicara dengan jarak yang cukup jauh karena terhalang oleh jalan aspal bahkan terkadang mereka harus memperkencang suaranya disaat satu atau dua mobil lewat.
“Penyakit percaya dirimu tidak pernah hilang ya hehehe. Kenapa kau berdiri disitu ayo kemari, apa kau tidak pulang?”. Tanya Nicole.
“Tidak, aku masih ada urusan. Kalau kau membutuhkanku telfon aku ya”. Teriak Jinwoon Nicolepun mengangguk. “Baiklah aku pergi dulu, hati-hati dijalan”.
Nicole melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan Jinwoon sendirian. Tak terasa air mata menetes dari pipi Jinwoon. Dia tidak menyangka kalau cintanya bertepuk sebelah tangan, rasa di dadanya begitu sakit, menyiksa dan sangat perih bahkan bernafaspun dia tidak bisa. Jinwoon melangkah lunlai, kakinya begitu lemas karena menerima kenyataan yang begitu pahit.
“Bagaimanapun hasilnya, yang penting aku sudah mengatakan padanya, dan aku harus tetap ada disampingnya selamanya, walau di tolak aku masih mencintainya”.
***********
            Pagi harinya sekitar pukul lima pagi, Nicole sudah berkutat didapur untuk memasak sarapan. Menu pagi ini adalah menu special selain roti juga ada spageti dan pasta. Bagi Nicole masak masakan ala barat mudah saja karena dari kecil dia sudah diajari oleh ayahnya yang menjadi koki di restorannya sendiri walaupun restorannya khusus untuk makanan yang bahan bakunya mie saja namun ayah Nicole pintar memasak masakan barat. Nicole tahu kalau ini adalah makanan favorit Key, jadi pagi ini Nicole berusaha terbaik di depan suaminya. Jam menunjukan pukul 06.30 dan semua sarapan yang dia buat daritadi pagi sudah siap. Key sudah bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah, Nicole sudah siap dengan seragamnya. Meja makan juga sudah penuh dengan menus sarapan. Nicole mendengar suara derap langkah kaki menuruni tangga. Key sudah rapi dan siap untuk berangkat.
            “Key-ssi, aku sudah membuatkan sarapan pagi kesukaanmu Pasta dan spageti. Makanlah, biar kau bertenaga dan tidak lapar saat mata pelajaran di jam pertama”. Kata Nicole halus.
Key berjalan menuju meja makan sejanak matanya melihat ke menu sarapan yang tersedia. Key duduk di kursi, lalu memandang Nicole dengan pandangan tak biasa. Nicole merasa gugup, malu hanya bisa menundukan kepala. Key terus saja diam, membuat hati Nicole berkecamuk karena gugup dan salah tingkah. Tak sedikitpun Nicole berani memandang Key.
“Kenapa kau diam saja, ayo makan?”. Ajak Nicole.
“Aku kemari bukan untuk makan sarapan buatanmu. Aku kesini ingin buat perjanjian denganmu”. Key mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah lembaran kertas bermaterai. “Aku ingin kau menandatangani ini”. Key menyodorkan kertas itu ke Nicole. Dengan seksama Nicole membaca kertas itu dia sangat shock melihat tulisan yang tertera.
Surat pernyataan perceraian
Setelah bayi Jung Nicole lahir dan warisan jatuh kembali ke tangan Kim Kibum maka saat itu juga Kim Kibum akan mengugat cerai Jung Nicole. Setelah itu Tak akan ada hubungan apa-apa lagi.
TTD : Jung Nicole dan Kim Kibum

===TBC==

3 komentar:

  1. KAMPREEEEEEEEEEEEEEEEEEEET!!! SI KEY makin ngeselin ya Allah! sukses bgd Key klo main sinetron peran antagonis!!!!!!!! jempol lagi buat nuna sukses bikin tambah kesel :( itu Key tega bgd pake buat surat perjanjian cerai! zzzzzzzzzz, next part ya nuna :D

    BalasHapus
  2. next chapter y thor!!!!

    BalasHapus
  3. sumpah key jahat bgt!!!!
    ya tuhaaaaaaaaaaannn!!!!!!!!
    nicole.. sabar ya..XD

    BalasHapus