Jumat, 09 Desember 2011

FF/ My husband, please look at me even just once/ part 16B (END)

Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole KARA 
- Nana Afterschool 
- Jinwoon 2AM
Length          : Chapter
Genre           : Friendship, romance 

==PART SEBELUMNYA==

“Andai kau tak menghalangiku kau tidak akan seperti ini”. Min Woo meninggalkan Jinwoon yang terluka parah karena ulahnya.
Nicole berdiri diatas podium sambil terus melihat wartawan yang ada di depannya. Mata Nicole tak sengaja melihat seseorang di lantai dua sedang menodongkan pistol kearah mereka. Nicole tahu kalau itu adalah Min Woo, terlihat jelas kalau  dia mengarahkan pistolnya tepat kepada Key. Ya Tuhan!! Tidak, ini tidak boleh terjadi. Batin Nicole.
“KEY AWAS!!!!”
DUAAARRRR!!!

=============================

Tepat saat itu Nicole mendorong tubuh Key bersamaan dengan dirinya. Nicole ikut terjatuh. Terjadi benturan keras antara perutnya dan lantai podium. Semua orang berteriak dan panik serta berlarian kesana kemari. Nicole sempat melihat kalau Min Woo sudah melarikan diri. Rasa sakit yang luar biasa ia rasakan di perutnya.
“Nicole, Nicole gewenchana”. Tanya Key panic dengan tubh bergetar karena takut dan khawatir.
“Apppo.., Key tolong aku. Perutku sakit sekali!!”. Kata Nicoe. Dengan penuh kepanikan Key menghubungi ambulance.
“Eomma, Appa. Apa kau baik-baik saja”. Orang tua Key mengangguk dan bersembunyi dibawah meja. “Nicole bertahanlah, Ambulance akan segera kemari!! Bertahanlah jebal!!”. Key kembali melihat-lihat sekitarnya. Orang-orang masih berhamburan kesana-kemari.
“Omoo!! Peruttkuu sakit sekali!!!!!”.
********
Key berlari diantara koridor rumah sakit. Beberapa perawat membawa Nicole. dia terbaring sambil mengeluh kesakitan serta memegangi perutnya. Key memegang tangan Nicole. Air matanya menetes karena dia tak bisa melihat Nicole seperti ini. Kenapa?? Kenapa Nicole melakukan hal bodoh seperti ini. Lebih baik dia memperdulikan keselamatan dirinya dan bayinya. Nicole terus menangis kesakitan karena benturan yang terjadi diperutnya tadi. Tibalah Nicole beserta yang lain di ruang ICU.
“Tuan, lebih baik anda tunggu disini”. Kata salah satu seorang perawat.
Key pasrah. Dengan berat hati dia melepaskan genggaman tangannya di tangan Nicole. Key memandang perih kepergian Nicole. tak terasa air mata mengalir di pipinya yang putih. Key memukulkan tangannya di dinding dengan begitu keras sehingga membuat tangannya sedikit berdarah. Dia terkulai lemas dan terdduk di lantai. Key tak mau terjadi sesuatu kepada Nicole maupun bayinya. Tak peduli apapun yang terjadi dengan perusahaannya nanti dia akan tetap bersama Nicole bukan dengan Nana.
“Tuan Kibum-ssi. Bisakah anda menemani istri anda untuk melahirkan?”. Key terkejut dia berdiri dan bingung. Bagaimana bisa, Nicole melahirkan usia kehamilannya sekitar enam sampai tujuh bulan.
“Bagaimana bisa? Bukankan umur kehamilannya belum mencapai Sembilan bulan?”.
“Ne. tapi karena adanya benturan di perutnya, sehingga membuat bayi berkonstraksi lebih awal. Ini adalah kelahiran premature”.
Tanpa banyak berpikir panjang lagi Key mengikuti kemana perawat itu pergi. Tak lupa dia memakai baju steril ketika memasuki ruangan. Di ruang itu Key sudah melihat Nicole berusaha menahan sakit yang ia rasakan. Nicole menggeram saat berusaha mengeluarkan bayi dari perutnya. Dengan sigap Key mengenggam tangan Nicole sekuat tenaga.
“Nicole kuatlah aku akan menemanimu disini”. Ujar Key.  
“Arrrrrgggggghhhhhh…!!!!”. Nicole terus mengerang dan terus berusaha mengeluarkan bayinya. Saat Nicole mengerang Key semakin mempererat genggamannya. Untuk kedua kalinya Key menangis, bahkan air mata yang menetes di pipinya semakin deras. Tangan Nicole ia letakaan di pipinya.
“Iya, sebentar lagi. Kepalanya sudah terlihat dan akan keluar. Dorong lebih kuat Nona”. Kata Dokter  itu penuh kelembutan. Mendengar ucapan itu Nicole mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mendorong bayinya keluar.
“Omo, Pasien mengalami pendarahan. Cepat lakukan sesuatu. Buat darah itu tidak banyak keluar”. Key panik mEndengar kata “Perndarahan”. Apa itu maksudnya? Apa yang akan terjadi Jika itu tak dapat diatasi?
“Dokter apa yang dimaksud dengan. Pendarahan? Apa itu bahaya?”.  Tanya Key
“Iya sangat bahaya. Jika pendarahan ini tidak Dapat diatasi maka pasien bisa kehilangan nyawanya”.
“Apa!! maldo andwae!! Suster tolong bagaimanapun caranya hentikan pendarahan ini. Jebal”. Rengek Key. Namun tak ada seorang susterpun yang menggubrisnya.
Key terus mendampingi Nicole sebisanya dan semampunya. Banyak darah yang ia lihat membuat ingin muntah namun dia terus bertahan untuk menemani istrinya. Wajah Nicole terlihat semakin pucat dan keringat dingin keluar dari dahinya. Tuhan Tolong selamatkan Nicole. Buat pendarahannya berhenti. Jangan ambil nyawa Nicole secepat ini. Doa Key dalam hati. Yah, Key sendiri tidak tahu kenapa ia berdoa seperti itu. Tapi firasat ini tidak bisa di pungkirinya. Detik demi detik telah berganti menit. Setelah lumayan lama menjalani proses persalinan akhirnya, Bayi yang ada di perut Nicole selama Tujuh bulan kuran ini selamat dan sehat. Walaupun kondisi fisik bayi itu tidak senormal bayi yang lahir dalam usia kandungan Sembilan bulan.
“Selamat, bayi anda berjenis kelamin perempuan”. Ucap Dokter tersebut. Nicole tersenyum puas dan sedikit menitikan air mata. Key juga tertawa senang menatap Nicole, Nicole melihat Key penuh arti. badannya terasa lemas serta darahnya yang seakan-akan habis.


“Akhirnya kau berhasil melahirkan anak kita Nicole”. Ujar Key penuh kebahagiaan. Nicole hanya mengangguk pelan sambil tersenyum tipis. Suster berjalan mendekat dan memperlihatkan wajah bayi mereka. “Lihat dia sungguh Cantik seperti dirimu” Ucap Key lembut. Nicole melihat anaknya penuh kebahagiaan yang tak terkira, perjuangan selama berjam-jam tak sia-sia karena bayinya terlahir sehat.
“Dokter Ijinkan aku untuk mencium keningnya”. Ucap Nicole pelan. Dengan senang hati Dokter itu mendekatkan bayi Nicole padanya. Tak banyak berpikir lagi Nicole mengecup kening putrinya.
“Baiklah Nona, putri anda harus di masukan di inkbator. Suster tolong bawalah”. Suster ketua memeintahkan anak buah suster lainnya untuk membawa putrid Nicole di ruang Inkubator. Sedangkan satu suster lainnya masih berusaha memberhentikan  pendarahan Nicole. Saat putrinya dibawa keluar perasaan perih dan sedih menelusuri relung hatinya. Seolah dia tidak akan bertemu dengan putrinya lagi. Entah kenapa pikiran seperti ini ada di benaknya.
“Dokter, Darah pasien ini terus keluar. Bagaimana ini?”. Ucap salah satu suster.
“Apa?? dokter tolong dokter, lakukan apapun untuk menghentikan proses pendarahan aku mohon padamu dokter!!!”  Ujar Key sambil mengguncang-gncan pundak dokter yang menangani Nicole.
“Kami sudah berusaha tapi…..”.
“Aku tidak mau tahu dokter. Tolong lakukan semua yang kau bisa!!”. Air mata Key mengalr deras. Dia tidak bisa membendung rasa kecewa, amarah dan sakit yang bergejolak di dalam dirinya.
“Key…..??!!” panggil Nicole halus dan pelan. Key langsung berpaling dan melihat Nicole. Tak lupa dia mengenggam tangan Nicole erat. “ Sudahlah, jangan khawatir aku akan baik-baik saja”.
“Aku tidak mau terjadi sesuatu padamu Nicole. aku tidak mau kau…kau meninggalkan aku”, Air mata Key tak berhenti menetes. Semakin lama air mata itu semakin mengalir deras. Nicole menganggapi pertanyaan Key hanya dengan senyuman manis.
“Dokter bisa kah aku tinggal berdua dengan suamiku?” pinta Nicole. Dokter itu enggan untuk meninggalkannya karena Nicole masih mengalami pendarahan yang hebat. “Aku mohon dokter. Aku ingin menghabiskan waktu dengan suamiku”. Tanpa banyak argument lagi dokter itu menyutujui permintaan pasiennya yang dalam kondisi tak memungkinkan. Dokter dan susternyapun pergi.
“Nicole, kenapa kau melakukan ini? Apa kau tahu kondisimu itu dalam keadaan tak baik”.
“Aku tidak apa-apa Key. Lihat aku masih bisa bicara padamu. Hehe” tawa Nicole.
“Jangan bercanda denganku Nicole”
“Apa kau baik-baik saja. Kau tidak terkena luka tembak kan?” Key menggeleng lemah. “Syukurlah kalau begitu dan Akhirnya bayiku lahir dengan selamat. Aku merasa menjadi ibu seutuhnya. Ehm aku ingin dia bernama Kim Soo Yun. Yang artinya adalah bunga yang mekar.  Aku ingin dia menjadi bunga yang selalu membuat orang disekitarnya bahagia, nyaman dan tenang tiap melihat dirinya. Apa Eoma dan Appa akan datang kesini?” Tanyanya.
“Iya mereka sekarang dalam perjalanan”. Key semakin sedih melihat Gadis yang dicintainya.
“Tolong jaga Soo Yun Key. Sepertinya aku tidak bisa ikut merawatnya. Aku ingin kau selalu ada disampingnya. Sayangi dia walau sebenarnya kau tidak begitu menginginkan kehadirannya. Tubuhku semakin lama terasa semakin lemah. Pendarahan yang terjadi padaku tidak bisa ditolong lagi aku tahu itu”.
“Nicole jangan hal seperti ini. Semuanya akan teratasi dengan baik. Kata siapa aku tidak menginginkan kehadirannya. Aku sangat menanti kehadirannya. Kau akan selamat percayalah”
“Kenapa kau sendiri menangis?”. Nicole tersenyum tipis. “Jangan menangis. kalau kau sendiri begini bagaimana aku bisa percaya padamu kalau semuanya akan baik-baik saja” Nicole meletakkan kedua telapak tangannya di pipi Key lalu membasuh air matanya. “Aku ingin mengatakan sesuatu yang begitu penting”.
“Malhebwa..malhebwa!!”.
“Aku sangat mencintaimu Key. Sampai detik ini aku masih mencintaimu” Nicole akhirnya ikut meneteskan air mata yang sudah ia tahan sedari tadi. “Cintaku padamu akan abadi selamanya. Tak ada yang bisa menggantikan dirimu. Aku sangat bahagia karena kau sudah baik dan peduli padaku”.
“Aku…aku juga sangat mencintaimu Nicole. setelah keluar dari rumah sakit aku akan membatalkan semua acara pernikahanku dengan Nana. Aku tahu kalau aku harus bersamamu tak peduli apapun yang terjadi dengan perushaan ayah. Aku akan selalu ada disampingmu. Aku mencintaimu!!”. Ucap Key. Mulutnya bergetar hebat menahan tangis. Nicole hanya tersenyum tipis.
“Key, tubuhku terasa dingin apa kau mau memelukku?” Pinta Nicole.
Tanpa mengatakan apapun Key langsung memeluk Nicole yang masih terbaring lemah. Semakin erat Key memeluk Nicole namun Nicole sedikitpun tak merasakan kehangatan ditubuhnya. Nicole juga memperat tubuhnya. Untuk kesekian kainya air mata mengalir deras di pipinya. Dia ingin Tuhan menghentikan waktu detik ini juga agar dia bisa bisa terus memeluk Key lebih lama.
“Saranghamnida, Jeongmal saranghamnida”.  Bisik Nicole di telinga Key.
Key melepaskan pelukannya. Wajahnya beralih melihat wajah Nicole yang begitu pucat. Mata mereka yang sembab dan basah karena menangis saling beradu pandangan penuh arti. ada hasrat yang kuat dalam diri Key umtuk mencium bibir Nicole. mungkin dia pria yang tak tahu aturan. Mencium istrinya dalam keadaan yang tak begitu memungkinkan seperti ini. Key ingin menunjukan kasih sayang dan cintanya untuk Nicole lewat ciuman darinya. Wajah Key semakin lama semakin dekat dan akhirnya dia berhasil menempelkan bibirnya di bibir Nicole. Key mencium lembut Nicole dengan segenap jiwanya. Begitupula Nicole membalas lembut ciuman Key.  Ciuman itu penuh tangisan. Entah kenapa perasaan begitu sedih yang luar biasa hadir ketika bibir mereka mulai bersentuhan. Seakan mereka akan kehilangan satu sama lain. Tubuh Nicole terasa semakin lemas, ujung kaki sampai kepalanya perlahan-lahan terasa dingin. Dan akhirnya Nicolepun masuk kedalam tidur panjangnya. Tangan Nicole yang tadinya melingkar di leher Key, tiba-tiba keduanya terlepas. Kecupan di bibir Keypun berhenti. Hembusan nafas Nicole sudah tak bisa Key rasakan lagi. Tubuh Nicole menjadi begitu dingin. Key membelalakan matanya. Jantungnya berhenti berdegup, takut dengan apa yang akan dia hadapi setelah. Tidak mungkin, Ini tidak mungkin batin Key.
“Nicole, Nicole,, Nicolee!!” Key mengguncang-guncangkan tubuh Nicole sekuat tenaga “Nicole, Ireona!! Ya, Ireonaaaa!!”.
Percuma semuanya. Sedikitpun Nicole tak respon. Key mulai Panik. Dia memencet tombol danger di dinding. Dan tak lama Dokter yang menangani persalinan Nicole datang. Dokter itu meletakkan dua jainya di bagian denyut Nadi Nicole terlihat tanpa ekspresi bahkan merasa sedikit menyesal.
“Nona Nicole, sudah meninggal” Ucap dokter itu pelan.
“Maldo Andwae!! Andwae!!! Dokter kau bohong padaku. Kau bohong!!! Key berkata sambil mengguncang-ngguncangkan pundak dokter perempuan didepannya.
Dokter itu hanya diam tak mengatakan apapun. Makin lama cengkraman tangan Key dipundaknya semakin melonggar. Pikirannya kosong. Dia terduduk lemas di lantai. Key sama sekali tak percaya kalau Nicole harus secepat ini meninggalkan dirinya. Nicole meninggalkannya disaat dia sangat mencintainya.
*********
Dirumah duka. Semua tampak sedih dan menangis penuh dengan luka. Ibu Nicole tak kuasa menahan semua kepedihan ini. Tenaganya habis karena terlalu banyak menangis sehingga mengakibatkan beliau pingsan. Ayah Nicole dan orang tua Key memiliki perasaan yang sama. Seluruh rumah terdapat banyak rangkaian bunga yang mengucapkan rasa bela sungkawa dari teman-teman orang Tua Nicole. Key memandang kaku kea rah foto Nicole yang samping kanannya terdapat lilin yang menyala terang. Dia sudah tak bisa menangis lagi. Air matanya habis dan matanya pun bengkak. Key mengepalkan kedua tangannya dengan amarah yang luar biasa. Otaknya memutar kembali kejaadian dimana Nicole menyelamatkan dirinya. Saat itu Key sekelebat tahu sosok yang ingin membunuhnya namun sayang dia tidak bisa melihat wajahnya. Polisi sudah berusaha keras untuk menemukan siapa pelaku terseebut. Key perlahan berjalan meninggalkan tempat duka. Dia ingin pergi kesuatu tempat yang tak seoranpun bisa melihatnya. Dia ingin sendiri meratapi semuanya.
“Tuan muda. Anda mau kemana?”.
“Kemana saja. Yang terpenting aku tidak terus berada disini. Berada disini membuatku semakin sedih dan luka ini teramat perih”. Jawab Key singkat. Tiba-tiba sekertaris Han memberikan sebuah buku diary bersampul biru dengan corak polkadot putih. Dengan ragu Key mengambil diary itu.
“Saat aku dikantor dan membereskan barang-barang Nona Nicole, tanpa sengaja aku menemukan buku ini. Aku pikir ini penting jadi aku berikan pada tuan”.
            Key hanya mengangguk sesaat lalu pergi. Dia tak tahu kemana dia harus pergi dan merenung sendirian. Yang hanya dipiikirannya adalah ingin segera bangun dan bangkit dari mimpi buruk ini. Setelah perjalanan yang tanpa arah akhirnya Key berhenti di jalan raya bawah jembatan banpo dekat sungai Han. Key keluar dari mobilnya dan duduK di trotoar yang menghadap ke hamparan sungai Han. Perlahan dia membuka lembaran demi lembaran diary yang ada ditangannya. Key membaca setiap kalimat dengan konsentrasi. Di halaman pertama dia melihat fotonya sendiri yang berseragam lengkap, duduk santai disebua kursi tepatnya didalam kelasnya sendiri dengan tersenyum manis. Key ingat pada saat itu dia sedang bersendau gurau dengan temannya. Kalau tidak salah dia pada saat itu kelas satu. Di bawah foto dirinya terdapat satu paragraph kalimat.
“ Tanggal, 21 Juli 2008
             Mataku tak pernah lepas dari pria yang bernama Kim Kibum namun dia sering dipanggil dengan sebutan Key. Dia anak dari seorang pengusaha sukses lebih tepatnya pewaris dari perusahaan fourth Group. Aku tidak Tahu sejak kapan aku mulai tertarik padanya atau lebih tepatnya mencintainya. Mungkin aku mulai mencintainya saat dia menolongku dari serbuan sunbae-sunbaeku yang tidak tahu permasalahannya apa. senyumnya merupakan obat dari kesepianku, dan tawa khasnya merupakan semangat dalam hidupku. Ingin sekali aku mengenal dirinya lebih dekat lagi tapi aku tak punya nyali itu bisa menjadi teman seorang kelas atas sepertinya karena aku hanya seorang rakyat biasa”.
             Ekspresi Key datar dia terus mencoba membaca setiap kata yang ada didepan matanya walaupun rasa sakit yang ia rasakan begitu luar biasa di dalam lubuk hatinya.  Di halaman berikutnya dia melihat fotonya dan Nana sedang bergandengan tangan penuh dengan kebahagiaan.
            “Tanggal, 29 Juli 2008
            Hari ini aku melihat Key sedang bergandengan mesra dengan seorang gadis yang begitu cantik. Namanya adalah Kim Nana. Dia adalah gadis idaman semua pria di sekolah. Setelah aku menayankan hal ini di semua temanku, ternyata mereka baru menjalin hubungan bahkan diantara mereka menyukai kedua pasanngan ini karena menurut mereka Key dan Nana begitu serasi. Persaannku hancur berkeping-keping, aku hanya bisa menangis sendirian di dalam kamar. Hal ini membuatku tak nafsu makan. Ada perasaan menyesal yang begitu besar ketika aku mulai mengenal atau merasakan cinta untuk pertama kalinya. “Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu, jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu” Kata mutiara ini membuatku sadar apa yang harus aku lakukan untuk bisa menyembuhkan luka ini.”
            Pelupuk mata Key mulai basah. Sekuat tenaga dia berusaha agar air mata tak lagi keluar dari pipinya. Key tidak menyangka kalau Nicole begitu mencintainya. Key kemudian melewati beberapa lembar tulisan dari diary itu. Kini dia membaca curahan hati Nicole saat dia sudah menikah dengannya. Ada foto pernikahan mereka di lembaran itu dan satu foto Nicole sendiri.
            “Tanggal, 10 Agustus 2010
            Hari ini adalah hari pernikahanku. Aku bingung dengan perasaanku sendiri. Apa aku harus bahagia atau juga bersedih. Jujur aku sangat bahagia dengan semua ini tapi tidak untuk Key. Dia mengabaikanku, atau lebih tepatnya dia membenciku. Pernikahan ini terjadi karena sebuah accident yang tak terduga antara aku saat liburan Kelas. Aku sangat mencintainya sehingga aku tak bisa menolaknya. Aku tahu apa yang terjadi padaku kedepannya namun aku akan tetap bertahan karena aku mencintainya. Aku akan berusaha menjadi seorang istri yang bisa membahagiakan suaminya. Tak peduli Key seperti apa padak tapi aku akan tetap berdiri disini untuk dirinya karena aku sangat mencintainya. Aku berharap dia bisa melihat betapa besarnya cintaku padanya dan ketulusanku”
            Banyak sekali cuarhan hati Nicole yang tertuang dalam goresan penanya. Namun Key tak sanggup untuk membaca lagi. Key menutup kasar buku diary Nicole lalu membantingnya. Key berdiri dengan nafas tersengal-sengal serta air mata yang mengucur deras.
            “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!”. Key berteriak sekuat mungkin untuk mencurahan semua amarah, kepedihan di dalam dirinya. “Tuhan, Kenapa kau ambil Nicole saat aku mulai mencintainya sepenuh hati. Kenapa kau pisahkan kami berdua ketika aku akan membahagiakanya. Hah!!!!”.
            Key begitu marah pada Tuhan karena mengambil Nicole dari sisinya secepat ini. Key terduduk lemas. Kedua tangannya mencengkeram kepalanya sambil terus menangis. Ponselnya bergetar. Ogah-ogahan Key untuk mengangkat telfonnya. Orang yang menghubunginya adalah sekertaris Han.
            “Yoboseyo, sekertaris Han. Ada apa?”.
            “Pelaku penembakan saat tuan muda konfrensi pers sudah ditangkap”.
            “Jincayoo!! Ne, arassoe. Aku akan segera kesana”. Key menutup ponselnya dan bergumam pelan “Kau akan mati di tanganku brengsek!! Aku akan member perhitungan padamu!!”.
********
            Key menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan tak lama dia sampai di kantor polisi. Key berjalan masuk tanpa meggubris sekitranya. Dia penuh dengan amarah. Ingin rasanya Key memukul bahkan membunuh pria itu sekarang juga. Tak jauh dia melihat sekertaris Han sudah berdiri di samping pelaku. Key memperhatikan dengan seksama. Dia terkejut dengan pelaku percobaan pembunuhan itu, orang yang begitu dikenal masyarakat yaitu Han Min Woo. Min Woo memandang Key lalu tertawa sinis. Hal ini memicu tindakan ekstrim yang ia lakukan. Key spontan menarik kerah baju Han Min Woo lalu memukulnya secara bertubi-tubi. Pinggiran bibirnya berdarah. Para polisi berusaha menjauhkan Key dengan Min Woo.
            “Apa kau sudah puas membuat Nicole meninggal Hah!! Memangnya apa yang kau inginkan dariku brengsek!!, kenapa kau lakukan ini dalam hidupku!!” Min Woo hanya terkekeh seperti orang yang sudah kehilangan kesadarannya.
            “Karena aku menginginkan Nana. aku benci kalau dia harus menikah denganmu ahahahaha. Ternyata gadis itu lebih memilih menyelamatkan nyawamu daripada menuruti perintahku. Itu..itu akibatnya kalau dia tidak patuh padaku!! Kalau dia membuat pengakuan di depan publik tentang hubungan kalian maka nyawamu akan selamat.  Tapi jika tidak aku akan membunuhmu. Ternyata dia melanggarnya dan sekarang lihat pembalasannya ahahah!!”.
            “Ya!! kau Tunggu pembalasanku, brengsek!! aku akan membunuhmu. Aku akan benar-benar membunuhmu!!”. Suara Key semakin kencang karena dia harus diseret keluar oleh dua orang petugas  kepolisian.
            Saat keluar dari kantor polisi Key melihat sosok Jinwoon yang dikawal oleh dua orang polisi. Key bingung kenapa Jinwoon ada di kantor polisi. Seolah Jinwoon tahu apa yang dipikirkan Key dia berhenti didepannya sejenak.
            “Aku saksi disini. Aku tahu bagaimana Min Woo mengancam Nicole. Nicole melakukan semua ini demi kamu Key. Dia benar-benar mencintaimu. Aku berjanji, aku akan membuat Min Woo menyesal dengan semua keteranganku di kantor polisi. Ini semua karenamu, meninggalnya Nicole itu karenamu. Dan sampai kapanpun aku tak akan pernah memaafkanmu. Demi menyelamatkan nyawamu Nicole melakukan segalanya”. Kata Jinwoon dengan muka sangarnya lalu pergi menjauh menuju kantor polisi.
            Batin Key semakin tertekan. Ada begitu beban berat yang ia tanggung. Key masuk kedalam mobil dan melaju kencang disuatu tempat. Untuk apa dia hidup kalau orang yang dicintainya mati karenanya. Untuk apa orang sejahat di dunia ini hidup bahagia. Key menghentikan mobilnya di pinggiran jembatan banpo. Dengan cepat dia memanjat pinggiran besi jembatan itu. Orang sepertinya seharusnya enyah dari bumi ini. Key merentangkan kedua tangannya dan siap untuk terjun. Namun dia merasa ada seorang yang memegang kakinya. Key menoleh, dia melihat sosok Nicole dengan baju yang terakhir dia pakai. Key tak percaya, bukankah Nicole sudah tiada. Detik berikutnya Key sadar kalau itu Roh dari Nicole. perlahan Key turun dan berhadapan dengan Nicole yang tersenyum manis padanya.
            “Nicole, kau kah itu!! Kenapa. Kenapa kau???”.
            “Jangan lakukan hal ini, aku akan tersiksa disana. Aku ingin menunjukan sesuatu padamu. Pejamkanlah matamu”. Key tak banyak bicara, dia menuruti apa yang Nicole perintahkan.
            Saat mata Key terpejam, dia seperti bisa melihat masa depan. Masa bahagia dia bersama putrinya. Putrinya yang bernama Kim Soo Yun. Key melihat jelas dia mengantarkan putrinya bersekolah saat masih TK, menghadiri upaca kelulusan dan Key juga bisa melihat dirinya membeir kejutan pada putrinya saat berusia tujuh belas tahun. Wajah putrinya mirip sekali dengan Nicole, bedanya adalah tahi lalat kecil yang ada di pinggir matanya. Key merasakan kebahagiaan yang sungguh luar biasa saat melihat kepingan-kepingan masa depan dirinya dan putrinya.
“Saranghaeyo, Key” Ucap Nicole. Putaran-putaran masa depan itu berhenti ketika Nicole mengatakan cinta padanya, sekitar Key yang tadinya dingin berubah menjadi hangat. Saat Key membuka mata Nicole sudah menghilang dari hadapannya. Key tahu apa yang di inginkan Nicole. dia ingin dirinya selalu menjaga dan membahagiakan putrinya.
            “Aku mengerti Nicole. aku berjanji padamu akan menjaga dan membahagiakan Soo Yun. Nado Saranghaeyo. Jeongmal saranghaeyo”.

“Janganlah kau tangisi perpisahan dan kegagalan bercinta, karena pada hakikatnya jodoh itu bukan ditangan manusia. Atas kasih sayang Tuhan kau dan dia bertemu, dan atas limpahan kasih-Nya jua kau dan dia dipisahkan bersama hikmah yang tersembunyi. Pernahkan kau berfikir kebesaran-Nya itu?”
========================

Kisah Cerita : Perusahaan Ayah Key tak mengalami kebangkrutan. Presedir SHINjoo menyadari kalau itu hanya mempersulit keluarga Key. semua bisnis ayah Key berjalan lancar. Sedangkan Nana perlahan melupakan perasaanya terhadap Key dan semakin melebarkan karir dunia modelnya sampai ke paris. Minwoo di penjara selama sepuluh tahun. Jinwoon melakukan aktivitas seperti biasa sebagai dokter dan mulai menyukai seorang gadis bernama Goo Hara. teman dari Nicole sejak Kecil. Sedangkan Key, membesarkan putrinya bersama orang tuanya dan orang tua Nicole. dia menjadi pemimpin yang permanen di perusahaan ayahnya. sampai bertambahnya umur Key, dia sama sekali tak tertarik dengan wanita lain. dia tak ingin untuk menikah lagi karena bagi Key Nicole adalah segalanya


==THE END==

14 komentar:

  1. Ahh...;( hiks...hiks... Terharu...;(
    HUAA!!!-_-"

    BalasHapus
  2. maaf bru komen di sini, tapi ini bagus banget.

    BalasHapus
  3. huaa.. aku gabisa nangis..
    knp sad ending thor... aku kalau baca ff yang sad ga bakalan nangis ..
    aneh bukann..?? maklum aku yeoja yang aneh.. hehe

    BalasHapus
  4. huuuaaa...
    aku gag suka endingnya, kenapa harus meninggal siih Nicole???
    mpe nangis2 bacanya, gag suka ma yg sad ending..
    tp nice story Thoor.. Daeeebaaak!!!

    BalasHapus
  5. Huweeeeee kenapa harus sad-ending? Padahal aku paling gasuka sad-ending TwT
    Tapi nice ff, great story.
    D-A-E-B-A-K!!!

    BalasHapus
  6. FF ini DAEBAK..!! :D
    Saia sampai nangis baca nih ff *Tanggung jawab thor* #plakk , greget banget sama Key…. Menyesalkan pada akhrinya..!!! , Kenapa harus ada Nana? #plakk *suka-suka author dong* . Nicole semoga kau tenang disana dan masalah anakmu aku dan key akan menjaga anakmu.. tenang saja.. #ngarep . Pokoknya ini salah satu FF terbaik… :D

    BalasHapus
  7. ya ampun thor...
    abis ni air mta gara" baca ni ff...
    aku ngak suka sbnrnya sma endingnya krna sedih...
    tpi mau bgaimana lgi klo authornya mnghndaki dmikian...
    ahhh...
    DDDAAAAEEEBBBAAKKKK... deh buat ff nya..
    :)

    BalasHapus
  8. ya ampun thor...
    abis ni air mta gara" baca ni ff...
    aku ngak suka sbnrnya sma endingnya krna sedih...
    tpi mau bgaimana lgi klo authornya mnghndaki dmikian...
    ahhh...
    DDDAAAAEEEBBBAAKKKK... deh buat ff nya..
    :)

    BalasHapus
  9. ya ampun thor...
    abis ni air mta gara" baca ni ff...
    aku ngak suka sbnrnya sma endingnya krna sedih...
    tpi mau bgaimana lgi klo authornya mnghndaki dmikian...
    ahhh...
    DDDAAAAEEEBBBAAKKKK... deh buat ff nya..
    :)

    BalasHapus
  10. ya ampun thor...
    abis ni air mta gara" baca ni ff...
    aku ngak suka sbnrnya sma endingnya krna sedih...
    tpi mau bgaimana lgi klo authornya mnghndaki dmikian...
    ahhh...
    DDDAAAAEEEBBBAAKKKK... deh buat ff nya..
    :)

    BalasHapus
  11. ya ampun thor...
    abis ni air mta gara" baca ni ff...
    aku ngak suka sbnrnya sma endingnya krna sedih...
    tpi mau bgaimana lgi klo authornya mnghndaki dmikian...
    ahhh...
    DDDAAAAEEEBBBAAKKKK... deh buat ff nya..
    :)

    BalasHapus
  12. ya ampun thor...
    abis ni air mta gara" baca ni ff...
    aku ngak suka sbnrnya sma endingnya krna sedih...
    tpi mau bgaimana lgi klo authornya mnghndaki dmikian...
    ahhh...
    DDDAAAAEEEBBBAAKKKK... deh buat ff nya..
    :)

    BalasHapus
  13. ya ampun thor...
    abis ni air mta gara" baca ni ff...
    aku ngak suka sbnrnya sma endingnya krna sedih...
    tpi mau bgaimana lgi klo authornya mnghndaki dmikian...
    ahhh...
    DDDAAAAEEEBBBAAKKKK... deh buat ff nya..
    :)

    BalasHapus
  14. Astogeh.... ini nguras air mata banget... tisyu mana tisyu... ingusku meler....
    Terharu banget sama perjuangannya nicole...
    Heh... malah sad ending...
    Buat min woo... awas ya kalo ketemu dijalan, gua jitak kepala loe...
    Dasar anak nakal....

    Buat author... sepuluh jempol nemplok...

    BalasHapus