Kamis, 07 Juli 2011

FF : Do you Know My feeling? Part 3


Title: FF : Do You Know my feeling??
Author: Maulida KimKeyong
Cast: kim kibum (key shinee), Han Young Eun (You),
Other cast: Onew SHINee.
Type: tHREEshoot *EMANGNYA ada*
Genre: romance
Rating: general

Aku langsung menciumnya bahkan memeluknya erat. Come On…Come On…!!!!!! Kenapa kau tidak kunjung datang juga. Please….datanglah. dua menit lebih aku mencium San Yung tapi ternyata hasilnya Nihil. Aku jadi tambah frustasi. Karena emosi yang sudah tidak terbendung lagi aku menendang kursi yang ada di dekatku. BRAAAK……………!!!!!
“Jagiya kau kenapa???”. Tanya San Yung.
******
Sekarang aku berbaring di tempat tidurku sambil menatap kosong kea rah langit-langit. Aku baru menyadari kalau aku sebenarnya mencintai Young Eun Nuna. Aku akhir-akhir ini memang sering memikirkannya tapi aku terus saja mengelak kenyataan yang aku alami sekarang. Haish….ini semua di luar dugaanku. Lalu apa yang harus aku lakukan. Apa aku mengatakan padanya kalau aku mencintainya, tapi percuma aku mengatakan sekarang karena dia sudah menjadi milik orang lain. Aku mengambil dompetku, membukanya dan mengambil selembar foto diriku dengan Young Eun Nuna dan melihatnya lekat-lekat.. Nuna apa kau tahu kalau aku mencintaimu. Tok…ToK…TOK….seseorang mengetuk pintu Kama Key.
            “Masuklah..pintunya tidak aku kunci”. Kataku.

            “Kibum kau belum tidur?”. Tanya omma
            “Ne…Omma aku tidak bisa tidur”.
            Omma melihatku dan matanya sekarang tertuju di tangan kananku yang menggenggam secarik foto. Tanpa pernyataan apapun omma langsung mengambil foto itu dari tanganku dan memandangnya.
            “Han Young Eun, menurutku adalah gadis yang sangat baik dan sempurna. Kalau aku menjadi seorang pria aku pasti jatuh cinta padanya”. Kata omma sambil terus memandang foto itu. “Apa kau mencintainya?”. Tanya omma tiba-tiba.
            “He…oh…itu…aku…aku…”. Jawabku terbata-bata.
            “Omma tahu kau mencintainya, Kibum-a. kalau kau sudah yakin dengan perasaanmu kenapa kau tidak mengatakan padanya”. Ujar omma.
            “Tapi Young Eun nuna sudah menjadi milik namja lain. Aku terlambat Omma”. Gumamku pelan.
            “Dalam urusan cinta tidak ada kata terlambat. Kau harus tetap mengatakan padanya. Jangan takut ditolak. Kalaupun Young Eun tidak bisa menjadi milikmu setidaknya kau mencintainya di dalam hati dan mengungkapkan rasa cintamu itu dengan kepedulianmu padanya. Semakin cepat kau mengatakan cintamu semakin baik untuk dirimu. Sekarang tidurlah”. Kata omma sambil mengelus kedua pipiku dengan jari jemarinya kemudian beranjak meninggalkanku. Sepeninggal omma meninggalkan kamarku aku mengangguk perlahan dan mencerna apa yang dikatakan oleh omma. Ne aku harus mengatakannya kepada Young Eun Nuna tidak peduli bagaimana reaksinya nanti.
********
            Di kelas Nuna, aku melihatnya sedang bercengkrama dan bercanda dengan kekasihnya Onew Hyung. Perlaahan tapi pasti aku menrik nafas dan membuang nafas pelan-pelan. Semoga semuanya lancar. Aku melangkahkan kedua kakiku kearah mereka, berdiri tepat di meja mereka. Spontan mereka yang tadinya ramai sekarang berubah diam dengan melihatku aneh.
            “Onew Hyung bolehkan aku meminjam kekasihmu sebentar, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengannya”. Ujarku sambil memandang Young Eun Nuna.
            “Tentu saja silahkan, asal kau mengembalikannya padaku lagi hehehehe….”. Gurau Onew hyung.
            “Ne…tentu saja”. Jawabku.
            Aku menarik tangan Young Eun Nuna dan membawanya di taman kampus. Aku bisa melihat Nuna bingung dengan tingkahku yang aneh sekarang. Tapi aku tidak peduli yang jelas aku bisa mengutarakan perasaanku kepadanya.
            “Ada apa Key?”. Tanyanya penasaran.
            “Nuna aku tahu ini sungguh terlambat untuk mengtakan ini semuanya. Tapi lebih baik mengatakannya daripada memendamnya”.
            “Apa maksudmu Key?”.
            “Nuna ….Saranghae”. Nuna terkejut dengan apa yang aku katakan. “Jeongmal saranghae nuna, aku tahu aku sudah sangat terlambat karena nuna sekarang menjadi miliknya Onew Hyung, tapi aku hanya ingin nuna tahu perasaanku. Baiklah aku hanya ingin mengatakan itu. Kalau Nuna mau kembali ke kelas kembalilah”, Key membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Young Eun.
            “Nado saranghae….”. jawab Nuna.
            “Mworago….’. tanyaku tidak pecaya.
            “Nado saranghae Kibum-a. aku sudah mulai mencintaimu sejak kita di bangku sekolah menengah pertama. Aku sudah lama memendam perasaan ini padamu. Kau tidak tahu betapa sakitnya hatiku waktu kau dulu sangat mencintai kekasihmu Hena, dan begitu sakitnya hati ini ketika kau di campakan olehnya. Betapa perihnya hatiku ketika kau selalu menceritakan kemesraanmu dengan yeoja lain di depanku. Dan apa kau ingat dulu waktu kita masih duduk di bangku sekolah menengah atas pada saat itu aku dekat dengan Namja lain dan kau marah-marah padaku, melarangku untuk dekat dengannya dan bahkan kau mengagalkan kencan pertamaku dengannya. Kau pura-pura sakit waktu itu. Dan aku sedikit demi sedikit menjauhinya, aku menuruti perkataankmu karena aku mencintaimu Key.  Nomu apayo…Nomu apayo.”. aku melihat Nuna menangis.
            “Kenapa Nuna tidak mengatakannya padaku?
            “Mana bisa aku mengatakannya. Bahkan tiap kali kita bertemu kau selalu bercerita tentang Hena dan yeoja lain yang dekat denganmu. Apa kau tidak sadar”.
            “Mianhae Nuna…Tapi bukankah Nuna Mencintai Onew hyung?”.
            “Anio!!!!  Aku hanya tidak ingin menyakitinya, aku ingin membalas kebaikannya padaku tapi alasan yang utama aku ingin melupakanmu dan belajar sedikit demi sedikit untuk mencintainya. Kau benar-benar terlambat Kibum-a”.
Nuna melangkahkan kakinya dan meninggalkanku sendirian di taman. Krusek!!! Aku melihat sekelebat  bayangan seseorang di balik pohon tapi ketika aku mendekatinya tidak ada seorang pun yang ada disana.
********
Aku berjalan gontai, badanku lemas bahkan berjalan kakipun aku tidak sanggup. Pikiranku kosong dan terlihat seperti orang linglung. Bahkan aku tidak melihat sekelilingku, menyebrangpun sembarangan. Aku benar-benar bodoh. Kenapa aku tidak bisa merasakan cinta Nuna terhadapku selama ini. Dan bodohnya lagi ternyata aku sering menyakiti hatinya dengan perkataanku. Aku benar-benar menyesal Nuna Mianhae. Aku baru sadar kalau aku mencintainya mungkin cinta itu sebenarnya sudah tumbuh dari dulu, karena aku ingat seperti yang nuna katakan tadi aku mengagalkan kencan pertamanya dengan berpura-pura sakit. Bahkan Nuna sampai sekarang tidak pernah punya pacar karena diriku yang tidak suka melihatnya dekat dengan namja lain dan aku selalu berkata pada namja yang mendekatinya kalau aku adalah pacarnya. Aku tahu kenapa dia tidak marah kepadaku karena waktu dulu dia mencintaiku. Pabo Key…pabo….
DDIN…DIIN…..DDDIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINNNNN!!!!!!! BRRRAAAAAK……………..!!!!!!
Aku merasakan tubuhku terbang dan terjatuh. Darah segar keluar dari hidungku. Belakang kepalaku terasa hangat dan ketika aku menyentuhnya ternyata tanganku sudah berlumuran darah. Langit biru yang aku lihat sekarang seolah berputar, pandanganku semakin lama semakin kabur dan berwarna hitam. Sekilas aku melihat wajah Nuna yang tersenyum padaku. Mian…Mianhae Nuna. Aku merasakan sekarang berada di ruang yang gelap tanpa dinding. Entah dimana aku berada. Kalaupun aku meninggal sekarang setidaknya Nuna tahu aku mencintainya.
*********
=Young Eun POV=  
Di dalam mobil Onew Oppa….
“Apa kau sudah siap….??”. Tanya onew padaku dengan senyumnya yang khas.
“Ne…tentu oppa”. Jawabku singkat. Hari ini firasatku gag enak dan yakin sesuatu yang buruk terjadi.
“Apa kau baik-baik saja?kalau kau tidak enak badan lain kali saja kita pergi ke pulau Jeju?”. Tanya Onew
Iya memang kita berencana untuk liburan akhir pekan ke pulau Jeju. Onew oppa yang mempersiapkan semuanya. Jadi aku tidak enak untuk menolaknya.
“Tidak usah oppa. Kita pergi sekarang aku ingin sekali ke pulau Jeju”. Jawabku.
“Baiklah…”. Ucapnya singkat sambil menyalakan mesin mobilnya.
Dreet….Dreeet….Dreet….!!!! Ponselku berbunyi. Tanganku merogoh sakuku untuk mengambil ponsel, terpampang tulisan “Key Omma” di layar ponselku. Untuk apa ajoemma menelfonku tidak biasanya beliau menghubungiku.
“Yoboseyo….”. kataku ragu “Mwo...!!!! Key kecelakaan……..!!!! Dimana Key dirawat Ajoemma??..Oh Rumah sakit Seoul…Ne…annyonghaseo”. Aku menutup telfonya.
“Apa yang terjadi dengan Key?”. Tanya Onew hyung dengan wajah kaget.
“Dia mengalami kecelakaan saat pulang kuliah…”.
“Baiklah kita kerumah sakit sekarang?”.  Ujar Onew
“Anio….Oppa kita ke pulau Jeju saja. Jebal oppa”. Perintahku. Ada alasan aku tidak mau menjenguknya sekarang aku tidak ingin melihatnya. Aku ingin melupakannya. Aku bingung. Selama ini aku tidak pernah membahagiakan Onew Oppa. Setidaknya dengan tidak menunda ke pulau Jeju dengannya, Onew oppa akan merasa bahagia.
“Baiklah kalau itu yang kau mau….”. katanya singkat.
Selama perjalanan aku berusaha untuk tidak memikirkan Key sekali saja. Tapi nihil, aku terus memikirkannya, apa lagi keadaan dia yang seperti ini sekarang. Tess….air mata mengalir di pipiku dan secepat mungkin aku mengusap air mataku, aku tidak ingin Onew Oppa mengetahuinya. CIIIIT…..!!!! onew oppa menghentikan mobilnya dan berhenti di tepi jalan. Aku spontan melihatnya begitupula dengannya. Dia memutar balikkan mobilnya. Bukankah kita akan ke pulau Jeju tapi mengapa dia melewati jalur yang berlawanan arah. Aku bingung kenapa dia seperti itu tapi aku sama sekali tidak berani bertanya padanya. Tidak lama kemudian Onew oppa berhenti di sebuah bangunan bertuliskan “Seoul Hospital”. Aku terkejut, aku tidak percaya kenapa dia melakukan hal ini. Onew oppa turun tanpa sepatah katapun. Dia membukakan pintu mobil untukku kemudian menarikku keluar.
“Oppa……apa yang kau lakukan?”.
Tapi sekali lagi onew oppa tidak mengatakan apa-apa. Dia sekarang menarikku dan membawaku kedalam rumah sakit. Di depan sudah ada ruang resepsionis. Onew Oppa berhenti,
“Suster pasien yang bernama Kim Kibum ada di ruang mana? Dia mengalami kecelakaan”. Tanya Onew
“Oppa…..”. seruku sambil melihatnya, namun sama sekali dia tidak melihatku.  aku berusaha melepaskan genggaman tangannya tapi tidak berhasil. Onew oppa terlalu kuat memegang tanganku sehingga terasa sakit.
“Dia ada di nomer 88…”.
“Kamsahamnida…”. Ucap Onew Oppa.
Onew Oppa kembali menggelandangku dengan kecepatan penuh dan nyaris saja membuatku jatuh. Sesampainya di depan kamar 88 Onew oppa membuka pintu, menarikku ke dalam kamar itu, dan dia menutup pintunya.
“Oppa…Onew Oppa buka pintunya apa yang kau lakukan”.
Aku menggedor pintu dan berusaha membuka tapi sayang pintunya tidak bisa dibuka. Akupun menyerah. Dari jarak satu meter aku melihat Key terbaring lemah. Wajahnya sangat pucat. Ada perban di kepalanya. Ada mesin pendeteksi jantung di sampingnya. Apakah kecelakaannya separah ini. Aku tidak sanggup melihat namja yang aku cintai terbaring tak berdaya seperti ini. Aku mendekat, duduk disampingnya sambil memegang tangannya.
“Key, kenapa kau seperti ini? Maafkan perkataanku. Saranghae Jeongmal saranghae. Bangun Key, Nuna ada disini”. Kataku sambil mengguncang tubuh Key pelan namun sayang tidak ada reaksi. “Saranghae…..”. gumamku pelang penuh frustasi.
“Jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut kehilanganmu. Di dunia ini hanya kau yang bisa membuatku tertawa. Melihat tingkah konyolmu, tampangmu yang innocent kalau kau berbuat sesuatu yang salah, kebiasaanmu yang spontan memukuliku kalau kau sedang tertawa, BIbirmu yang manyun tiap kali kau merasa kesal terhadapku. Aku tidak ingin melewatkan hal itu darimu. Key Bangun…Key Jebal”. Masih sama tubuhnya tidak bereaksi. Aku hanya bisa menangis di sampingnya dan mencium tangannya.
*******
Setelah sekitar 15 menit aku didalam kamar, Omma Key datang. Kami mengobrol panjang lebar tentang perasaan Key terhadapku akhir-akhir ini. Semua buruk baiknya Key di mata ibunya semua di uangkapkan padaku. Aku juga sudah kenal dekat malah sangat dekat beliau sudah aku anggap seperti ibuku sendiri. Makanya kami berdua sama sekali tidak merasa canggung. Bahkan aku meminta maaf karena aku Key menjadi sperti ini.
“Apa pria yang di depan kamar itu adalah temanmu?”. Tanya Omma Key tiba-tiba.
“Heh…..di depan kamar”. Tanyaku dan Omma Key mengangguk.
Aku bergegas keluar untuk mencarinya tapi Onew Oppa tidak ada. Kemana perginya dia aku menyusuri lorong rumah sakit. Tapi tidak aku dapatkan Onew Oppa, di toilet pria juga tidak ada. Onew Oppa kamu dimana. Dari kejauhan aku melihat Onew oppa sedang membeli minuman di mesin otomatis. Aku lega akhirnya aku menemukannnya. Aku menghampirinya.
“Oppa…..?”. panggilku namun dia hanya tersenyum.
“Apa kau mau juga?”, tanyanya, akupun mengangguk.
 Onew oppa mengambil sekaleng minuman lagi dan memberikannya padaku. Kami berdua duduk di bangku panjang dekat mesin otomatis itu. Entah mengapa aku merasa canggung sekarang dengan Onew Oppa.
“Bagaimana keadaan Key?”Tanya Onew oppa sambil meneguk minumannya.
“Dia masih tidak sadarkan diri” jawabku singkat sedikit lemas.
“Kau mencintai Key, benarkan? Kau sebenarnya tidak pernah mencintaiku”. Serunya.
Perkataan onew oppa membuatku terkejut bahkan hamper pingsan *lebaay*. Dari mana Onew Oppa tahu aku tidak mencintainya tapi namja yang aku cintai adalah Key, dari mana dia tahu??? Aku terus menatap onew oppa nanar, mau bicarapun tidak bisa seperti ada sesuatu yang bikin tenggorokanku tercekat. Onew oppa tersenyum dan kembali lagi berbicara.
“Aku dengan sangat sengaja mengikuti kalian berdua waktu di taman sekolah. Aku tahu tidak sepatutnya aku seperti itu. Dan dari situ aku mendengar semuanya. Young Eun-a seharusnya kau tidak membohongi perasaanmu sendiri, merelakan perasaanmu demi kebahagiaanku. Bukan ini yang aku inginkan darimu, tapi cinta sebenarnya dan ketulusanmu padaku.”. onew oppa berhenti bicara dan tatapannya lurus kedepan.
“Oppa….aku…aku hanya….”.
“Hanya tidak ingin membuatku terluka dan sakit hati. Kau salah Young Eun-a ini sebenarnya lebih menyakitkan daripaada kau menolakku dari awal”. Onew oppa mengenggam minuman kaleng itu kuat-kuat dan hamper membuat kaleng itu bengkok. “Aku mau Tanya padamu. Apa kau mencintai Key sampai detik ini?”.
Aku ragu untuk mengatakan iya tapi aku pikir jujur merupakan jalan yang terbaik.
“Ne oppa…aku mencintainya sangat mencintainya”. Air mataku tidak bisa terbendung lagi.
“Kalau begitu kembalilah padanya. Aku tidak ingin merebutmu darinya. kita akhiri saja hubungan ini Young Eun.” Ucap Onew oppa, berdiri dari bangku dan membuang kaleng minuman itu di tempat sampah.
“Oppa……”. Hanya itu yang bisa aku katakan.
“Baiklah, sekarang saatnya aku pulang, tubuhku terasa capek dan ingin sekali tidur. Baik-baik Young Eun. Dan jagalah Key sebaik yang kau bisa. Annyong….”. pamitnya. Onew oppa perlahan meninggalkanku dengan langkahnya dan kemudian melambaikan tangannya sambil tersenyum.
“Mianhae onew oppa…”. Gumamku. Sekarang bayangan Onew oppa sudah menghilang dan pergi.
***********
Satu minggu kemudian masih dirumah sakit……
“Buka mulutmu Aaaa…………”. Tawarku
“Tidak mau, aku tidak suka wortel Nuna”. Elaknya sambil menutup mulutnya.
“Wortel itu berguna bagi kesehatan matamu. Ayo makan”. Kataku galak.
“Ne arassoe….!!!” Dengan sangat terpaksa Key membuka mulutnya dan menelan makananya.
Key sekarang sudah sembuh dan sudah sehat kembali. Cuma masih ada perban di kepalanya. Sekarang dia bisa bertingkah konyol lagi dan tentunya kembali cerewet. Tuhan terima kasih kau sudah memberi kesempatan hidup buat namja yang aku cintai ini. Melihat senyumannya di pagi hari seperti ini sangatlah membuat moodku bagus dan bersemangat menjalani hari ini. Omma Key sudah pulang sekarang gantian aku yang menjaganya. Sreet!!! Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu ternyata orang itu adalah onew oppa.
“Annyonghaseo…semuanya. Key bagaimana keadaanmu sekarang?”. Tanyanya ramah.
“Sudah lebih baik dari kemarin. Onew Hyung bagaaimana denganmu sendiri?”.
“ Seperti biasanya. Amazing..”. jawabnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
Sekarang Key dan Onew lumayan dekat. Tidak seperti dulu. Aku sangat bahagia melihat kebahagiaan mereka. Hubunganku dengan Onew oppa sudah berakhir kami sekarang hanya sekedar menjadi sahabat tidak lebih. Apakah Key tahu akan hal ini?? Belum. Karena aku sama sekali belum menceritakan semuanya.
“Young Eun-a bisakah kau membelikan aku minuman?”. Ucap Onew oppa.
“Oh…Ne tentu saja”. Aku pun pergi meninggalkan mereka
********
=KEY POV=
Sekarang aku hanya berdua dengan Onew Hyung, jujur aku sangat canggung, benar-benr canggung. Aku bingung harus memulai pembicaraan dengan topic apa. Onew Hyung juga diam saja. Jadi mati gaya kalau begini caranya. Untung situasi ini tidak bertahan lama.
“Kibuma-a….”. panggilnya.
“Ne…Hyung..”. jawabku singkat.
“Aku dan Young Eun sudah putus”.
“Putus!!!!! Heh….benarkah?”. tanyaku antusias.
“Apa dia tidak menceritakan tentang hal ini padamu?”. Onew hyung balik Tanya dan aku menggeleng.
“Kenapa putus Hyung. Aku rasa kalian pasangan yang serasi”. Kataku enteng.
“Kami putus karena dia mencintaimu.  Bahkan sampai detik ini dia sangat mencintaimu”. Jawabnya dan spontan membuatku malu, bahagia, bersalah pokoknya campur aduk semuanya. “Aku membelikan hadiah untuk kalian berdua”. Onew Hyung memberikan kotak kecil berwarna merah. “Bukalah….”. suruhnya. Akupun membuka kotak merah itu.
“Omo…Kalung  Key dan Lock berbentuk hati”.  Seruku.
“Ne….Key dan Lock. Sesuai dengan namamu Key. Katakanlah cintamu padanya sekali lagi. Dan berikan ini padanya. Sebelum semuanya terlambat, kalau kau terlalu lama menyatakan perasaanmu aku tidak segan-segan mengambilnya darimu. Hehehehehehe”. Guraunya.
“Onew Hyung gamsahamnida aku pasti akan melakukan itu secepatnya…”. Kataku antusias.
Pintu tiba-tiba terbuka. Young Eun Nuna sudah kembali.  Secepat mungkin aku menyembunyikan hadiah pemberian Onew Hyung.
*******
=Young Eun POV=
“Minuman sudah datang….”. ucapku, tapi mereka berdua terlihat sangat aneh dan Key seperti menyembunyikan sesuatu. Key dan Onew saling berpandangan sejenak, kemudian Onew Oppa membisikkan sesuatu pada Key. Key mengangguk.
“apa yang kalian bicarakan?”. Tanyaku penasaran “Kenapa kalian saling berbisik”.
“Tidak ada apa-apa. Oh ya Young Eun-a aku keluar sebentar karena ada urusan”. Kata onew oppa sambil mengambil minuman yang masih ada ditanganku.
“Kenapa buru-buru sekali oppa”. Tanyaku.
“Iya urusan ini sungguh penting”. Jawabnya kemudian dia bermain wink dengan Key. Pasti ada sesuatu dengan mereka. “Baiklah aku pergi dulu annyong…”. Onew oppa pun pergi.
Selain membeli minum aku juga membeli bungaa segar yang aku letakkan di pot karena bunga yang lama sudah layu dan mengering. Aku menata bunga di pot yang terletak diatas meja yang dekat dengan jendela. Tentu saja aku membelakangi Key sekarang. Sreeet!!! Aku meresakan ada seseorang yang memelukku dari belakang. Aku melihat tangan itu dengan pakaian rumah sakit berwarna biru.
“Key apa yang kau lakukan?”. Berontakku. .
“Diamlah Nuna….biarkan aku memelukmu seperti ini”. Key menempelkan wajahnya di bahu kananku. “Nuna jeongmal saranghae…!!! Aku tahu Nuna dan Onew Hyung sudah tidak pacaran lagi. Apa kau sampai detik ini masih mencintaiku?? Jawab jujur Nuna.”.
“Ne…Kibum. Nado saranghae, jeongmal saraanghae”.
“Kalau begitu pejamkan matamu?”. Perintah Key.
“Memangnya kenapa?”. Tanyaku bingung.
“Sudahlah jangan protes. Cepat lakukan”.
Akupun memejamkan mata. Leherku terasa dingin karena ada sesuatu yang menempel di leherku.
“Seakarang Nuna boleh membuka mata”. Perintah key lagi.
Kalung dengan gantung Kunci. Sederhana tapi terlihat indah. Aku membalikan badan, sekarang tubuhku dan Key berhimpitan wajahku dan wajahnya juga sangat dekat. Key tersenyum padaku dan terlihat sangat maanis dengan lesung pipi yang ada di pipi kirinya. Key memegang benda di lehernya dan memperlihatkan padaku.
“Lock berbentuk hati. Nuna tahu kenapa Nuna aku kasih kunci sedangkan aku Lock hati ini”. Aku menggeleng. “ Karena hanya nuna yang bisa membuka dan menutup kembali hati ini. Hanyaa nuna yang sanggup masuk kedalam hati ini. Hatiku jadi milik Nuna seutuhnya. Jangan sekali-kali Nuna membukanya tanpa kembali menutupnya dengan kunci yang sama. Karena kalau Nuna membukanya dan membiarkannya, hati ini akan berkarat dan terluka. Jangan tinggalkan aku lagi Nuna”. Ucap Key panjang lebar.
Aku mengangguk dengan cepat dan meneteskan air mata. Aku tidak menyangka Key yang usianya masih 18 tahun bisa menjadi namja yang dewsa dan romantic seperti ini. Aku akan menjaga hatimu Key dengan Kunci ini. Key mendekatkan wajahnya ke wajahkau. Memegang kedua pipiku dengan kedua tangannya. Perlahan Key menempelkan bibirnya ke bibirku, dan menciumnya dengan lembut. Aku pun membalasnya dengan segenap perasaanku. Terima kasih Tuhan kau memberikan kebahagiaan yang tidak bisa di nilai apapun. Terima kasih.
********
Disisi lain, Onew melihat mereka berdua di balik pintu rumah sakit. Onew tersenyum melihat kemesraan mereka berdua. Walaupun terasa sakit melihat orang yang kita cintai mencintai orang lain dan menjadi milik orang lain. Tapi Jika Young Eun bahagia aku akan merelakannya. Young Eun baik-baiklah dengan Key. Saraanghae….!!!!. Onew berjalan gontai meninggalkan kamar Key.

SARANGHAE….!!!!

END....!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar