Kamis, 14 Juli 2011

FF/ Omona!! He is Immortal/Part(2)

Title: FF : Omona!! He is Immortal
Author: Maulida KimKeyong
Cast: Kim Kibum (Key SHINee), Park Eun Hee (You)
Other cast: Lee Jinki (Onew SHINee), Han Yeon Hee (fiktif), Minho SHINee
Type: Chapter!!
Genre: romance, mystery. nggak logis (?)
Rating: General

==PART SEBELUMNYA==

“Eun Hee-ya!! Apa kau tadi malam benar-benar mengunci pintu dan memasukan semua daging sapi segar itu kedalam lemari pendingin. Apa kau yakin?”. tanya Eun Hee dari seberang.
“Ne, aku sudah mengunci toko dan menyimpannya. Memangnya kenapa Eoma?”. Ucap Eun Hee dengan perasaan sedikit was-was.
“Semua daging segar yang kita punya hilang!!”.
“Apa!! Hilang!!!”.
************
“Eoma tidak mau tahu kau harus bertanggung jawab!!”
Tuttt..Tuut sambungan telfon terputus begitu saja. Wajah Eun Hee tegang, keduanya alisnya bertaut memikirkan sesuatu. Dia berpikir bagaimana bisa semua daging yang dia simpan hilang? Eun Hee yakin kalau semua pintu sudah dia kunci dengan rapat atau jangan-jangan sebenarnya maling itu ada di dalam tokonya. Setelah yakin dirinya keluar dari toko, pencuri itu baru beraksi tapi terlihat aneh untuk apa orang mencuri daging segar yang masih berlumuran darah. Yeon Hee melihat kearah sahabatnya dengan perasaan penasaran karena perubahan raut wajah Eun Hee secara mendadak.

“Eun Hee, apa yang terjadi? Apa yang Hilang?”. Tanya Yeon Hee
“Tidak, tidak apa-apa. Ayo kita ke kelas”. Ajak Eun Hee pada sahabatnya.
Suasana kelas terlihat sangat ramai seperti biasanya. Semua murid sibuk dengan urusannya sendiri. Ada sekelompok cowok sedang asyik bermain kartu, ada yang berlarian dalam kelas ada juga yang mendirikan salon dadakan di dalam kelas dan tentunya ini khusus untuk cewek. Hanya ada satu orang yang terlihat anteng serta sibuk dengan bukunya. Buku yang di baca saat di dalam bis yang berkaitan dengan Vampire. Eun Hee hanya meringis serta menggelengkan kepalanya kecil ketika melihat Jinki si manusia tampan yang aneh. Sedangkan Jinki sendiri benar-benar konsentrasi membaca buku tersebut. Walaupun buku yang dia baca itu terlihat sangat usang dan lembaran buku yang sudah menguning, cover buku yang tidak layak namun dia sama sekali tidak malu membaca buku tua itu dimanapun dia berada. Semua detail kalimat yang ada di dalam buku itu dengan penuh pemahaman. Jinki membuka halaman berikutnya namun secarik foto yang sudah sangat usang jatuh diantara halaman buku tersebut. Jinki mengambil lalu melihatnya, pikirannya menerawang mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu sebelum dia pindah ke Seoul.
==Flashback==
“Jinki-ssi, aku ingin mengirimmu ke Seoul”. Kata seorang laki-laki berjenggot melihat kearah genangan air danau yang dipenuhi oleh bunga tertai dan tenang. Jinki langsung mengarahkan kepalanya pada Laki-laki tua itu. 
“Ke Seoul untuk apa Seonsaengnim?”. Tanpa menjawab pertanyaan Jinki, laki-laki tua itu memberikan secarik foto yang terlihat sangat tua dan sedikit lapuk. “aku ingin kau mencarinya lalu kemudian membunuhnya”. Jinki mengambil foto, matanya terus melihat foto sosok pria muda yang sangat tampan namun tatapan matanya sangatlah tajam bahkan terkesan menyeramkan.
“Seongsaenim, Siapa dia?”.
“Kau tentu ingat kan kenapa dari dulu aku mengajarimu tentang vampire bagaimana cara menghadapi mereka bahkan cara membunuh mereka” Jinki berpikir sejenak mencerna kata-kata gurunya.
“Apa dia seorang Vampire?”.
“Benar sekali. Dan kini sudah saatnya kau mewarisi ilmuku. Dia bernama Alex dan dia merupakan satu-satunya vampire yang tersisa. Dia terlahir sebagai manusia. Hidup sebatang kara tanpa orang tua dan keluarga lebih tepatnya dia adalah seorang gelandangan namun saat dia berusia tujuh belas tahun, ada seorang vampire perempuan yang menghisap darahnya.Vampire perempuan itu bernama Sonia, dia memiliki alasan yang kuat untuk menjadikan anak itu sebagai korbannya. Wajah anak itu mirip sekali dengan wajah putrannya yang sudah di bunuh oleh pemburu kelompok mereka. Sonia kemudian mengangkat anak itu sebgai anaknya. Aku tidak tahu nama asli anak itu tapi dia di kenal dengan nama Alex.”. Guru Jinki terus memandang danau dan sekarang dia memberi makanan ikan yang berasal dari kantong plastik yang dibawanya. Ikan koi pun bergerak berkumpul untuk mendapatkan makanan.
“Apa dia, Vampire yang jahat?”.
“Sejauh yang aku tahu dia bukan Vampire yang Jahat. Karena Sonia Ibunya adalah seorang Vampir yang baik dan sudah berbaur dengan manusia selama ratusan tahu. Dan memebiasakan Alex untuk memakan daging sapi bukan manusia. Bahkan Sonia tampak terlihat seperti manusia, dia benar-benar tahu persisi bagaimana cara hidup sebagai manusia. Mereka Vampir yang unik, taringnya akan muncul pada malam tertentu dan bula mata mereka berubah menjadi merah”.
“Kalau Alex Vampire yang baik kenapa aku harus membunuhnya?”.
“Karena ada kekuatan jahat yang sangat besar ada didalam dirinya. Jika kekuatan itu keluar dari dalam dirinya maka semua manusia akan menjadi budaknya dan dia akan berubah menjadi sangat jahat bahkan dia akan berubah menjadi monster vampire. Jadi Jinki-ssi carilah dia”.
“Tapi bagaimana aku mencarinya?”.
“Lakukanlah dengan caramu sendiri. Aku yakin suatu saat kau akan menemukannya”. Ucap Guru Jinki menepuk pundak muridnya lalu pergi.
Jinki menggelengkan kepalanya untuk membuyarkan  lamunan yang bersemayam di otaknya. Di lihatnya kembali foto Alex di tangannya. Dia tersenyum sinis pada dirinya sendiri karena samapai detik ini dia belum juga menemukan Alex si vampire ini.
“Alex, berapa lama lagi aku harus menunggumu muncul!!”. Gumam Jinki.
“Ya!! Jinki-ssi”. Seseorang memanggilnya dan dengan sigap Jinki memasukan foto beserta bunya di dalam mejanya. Teman itu sekarang duduk di sebelahnya dan tersenyum. “Jinki-ssi apa kau ada acara nanti malam?”.
“Ani, kenapa Jin Woo?”. Tanyanya pasang tampang tak berdosa.
“Aku ingin kau mengajariku buat PR besok karena aku tidak bisa lagipula kau adalah murid terpintar di kelas ini. Apa kau tidak keberatan?”
“Ahh tentu tidak. Aku yang akan dating kerumahmu”. Ucap Jinki ramah dengan senyuman yang terintas di bibirnya.
“Jeongmal? Baiklah kalau begitu terimakasih kawan”. Jin Woo menepuk-nepuk punggung Jinki lalu pergi dengan muka yang bersinar cerah. Sepeninggal Jin Woo Jinki kembali membuka buku tentang vampirnya lalu membacanya kembali. Konsntrasinya pecah ketika dua makhluk yang sering disebut perempuan berbicara sangat kencang tepat berada di sampingnya.
“MWO!!!! Daging segar puluhan kilogram milik ayahmu Hilang? Di toko!!”. Ucap Yeon Hee keras sehingga membuat seisi kelas melihat ke arahnya termasuk Jinki. Ada-ada aja seseorang mencuri daging segar puluhan kilo. Apa dia bodoh kalau aku jadi dia, aku akan mencuri uangnya bukan dagingnya. Batin Jinki.
*******
Sore hari menjelang. Ini adalah waktu buat Eun Hee untuk menjelaskan semuanya kalau ini sama sekali bukan salahnya ataupun kelalainnya. Bagaimanapun dia harus meyakinkan orang tuanya. Eun Hee keluar dari bis kemudian berlari sebisa dirinya menuju ke toko. Nafasnya yang pendek membuat dirinya ngos-ngosan. Sesampainya di toko Eun Hee lansgung masuk dan mencari ibunya. Terlihat Eomanya yang lagi beres-beres toko.
“Eoma, bagaimana benarkah semua daging segar Hilang?”.
“Ne semua daging yang kita beli kemarin Hilang. Aigoo, kau ini benar-benar ceroboh katanya kau sudah mengunci semuanya tapi nyatanya pencuri itu bisa masuk”. Kata ibu Eun Hee memukul pelan lengan putrinya.
“Eoma, aku sudah mengunci semua pintu dan yakin itu pintu itu terkunci dengan baik. Apa uang Eoma juga hilang? Apa semua daging yang kita punya hilang?”.
“Tidak, Uang kita utuh dan bukan semua daging yang di ambil hanya daging sapi segar yang baru saja tiba dari pemotongan”. Jawab Eomanya sambil meladeni pembeli.
Otak Eun Hee mulai berpikir. Dia merasa kalau ini benar-benar aneh sangat aneh. Padahal dirinya dan Eomanya lupa membawa Uang kenapa pencuri itu lebih memilih daging dari pada Uang? Hanya orang bodoh yang tidak menyukai uang Dan kenapa yang di curi daging segar saja kenapa tidak semuanya? Mata Eun Hee melihat semua yang ada di sekitarnya.
“Eoma apa saat kau datang kemari, apa toko ini berantakan?”.
“Tidak, toko ini sama seperti semula”. Jawab ibu Eun Hee.
“Eoma apa kau tidak merasa ada yang aneh”. Ucap Eun Hee dan seketika itu juga Ibu Eun Hee melihat putrinya penuh tanda Tanya yang amat besar di pikirannya. “Eoma, kenapa pencuri itu hanya mencuri daging segar kita? Kenapa tidak mencuri uang kita. Apakah daging itu lebih berharga daripada uang. Adakah orang yang berpikiran seperti itu didunia ini. Kalau pencuri itu memang niatnya ingin mengambil daging kenapa tidak semuanya, kenapa hanya daging yang masih berlumuran darah. Dan tempat ini terlalu aneh kalau masih rapi setelah di masuki pencuri. Eoma tidak menyadari itu?”. Ucap Eun Hee. Perlahan ibunya mengangguk pelan dan pahan.
“A, Gurae, lalu kenapa pencuri itu begitu bodoh?”.
“Eoma, aku punya ide. Bagaimana kalau Eoma memberi daging sapi segar lagi tidak usah banyak-banyak tapi hanya lima kilogram saja. Daging itu adalah umpan untuk pencuri itu. Aku akan menyeledikinya malam ini dan aku harus membuatnya pencuri itu ganti rugi. Bagaimana?”. Eun Hee menunggu persetujuan ibunya atas ide konyolnya ini.
“Maja, kau pintar sekali Eun Hee baiklah”. Ibu Eun Hee mengambil ponsel untuk memesan daging segar kembali.
******
Seperti yang di rencanakan sebelumnya Eun Hee tidak pulang kali ini namun dia tinggal di toko untuk menyelidiki siapa pencuri yang agak aneh ini. Dia dan Eomanya sudah memasang perangkap apalagi kalau bukan daging segar. Sebenarnya dia agak ketakutan tapi gara-gara pencuri yang menjengkelkan ini membuat eoma tidak percaya lagi padanya. Eun Hee sekarag berdiri di samping ruang yang terletak di dekat lemari pendingin daging. Jantungya berpacu dengan cepat, keringat dingin mengucur di wajahnya serta tangannya yang tak henti-hentinya memegan tongkat baseball itu. Lebih dari sekitar satu jam Eun Hee menunggu. Krieek!! Drap..drap!! terdengar suarang orang membuka pintu tua toko lalu langkah kaki orang itu terdengar jelas dan berat di lantai yang terbuat dari kayu. Eun Hee membuka pintu perlahan dan melihat pencuri itu di balik pintu. Terlihat seorang pria yang mengenakan kaos putih, Jumper biru da bertopi merah mengambil semua daging segar yang ada di lemari pendingin. Dengan langkah berat Eun Hee mendekat kepria itu. Dia sekarang tepat berada di belakangnya Oke…sekarang saatnya. 1..2…3!!! Buuk!! Buukk!! Eun Hee memukul tongkat itu ke punggung pria tersebut. Entah kenapa Eun Hee merasa tubuh pria itu sangat keras. Pria itu berbalik ke Eun Hee sejenak. Jantung Eun Hee makin berdegup kencang ketika melihat pria itu yang tak kesakitan sama sekali. Tapi kemudian entah kenapa pria itu tersungkur jatuh.
“Aiggoo..aigoo..sakit sekali”. Ucapnya sambil mengelus-elus pundaknya.
Eun Hae menyalakan lampu tokonya dan beralih melihat pria itu. Eun Hae terpesona, wajahnya terasa sejuk seperti ditiup oleh angin laut. Topi merah pria itu jatuh dari kepalanya, wajahnya terlihat jelas. Dia tidak tahu kenapa dirinya tidak bergerak dan mata yang terus melihat kearahnya. Tampan sangat, sangat tampan. Itulah yang ada di otak Eun Hee sekarang. Alisnya yang tebal, bibir yang sangat seksi serta merah menambah nilai plus dari dirinya. Ya!! Park Eun Hee apa yang kau pikirkan. Batinnya. Eun Hee menggelengkan kepalanya dan mulai sadar kalau dia harus menginterogasinya.
“Ya!! Kau, kenapa kau mencuri daging di tokoku. Aku tidak mau kau harus ganti rugi!!!”. Ucapnya tegas dengan posisi tegak berdiri sedangkan pria itu masih tersungkur di lantai toko.

===TO BE CONTINUED==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar