Title: FF : Omona!! He is Immortal
Author: Maulida KimKeyong
Cast: Kim Kibum (Key SHINee), Park Eun Hee (You)
Other cast: Lee Jinki (Onew SHINee), Choi Minho (Minho SHINee), Han Yeon Hee (fiktif)
Type: Chapter!!
Genre: romance, mystery. nggak logis (?)
Rating: General
==Part Sebelumnya==
“Berdarah elf ?? Dan sampai kapanpun kau akan aku awasi jika kau tidak mau kehilangan nyawamu janganlah kau bertindak ceroboh. Alferic, dalam sejarah vampire tidak ada satupun mereka yang menang melawan manusia serigala sepertiku”. Kata Jinki.
“Bagaimana kau bisa tahu namaku?”.
========================
“Kau tidak perlu tahu akan hal itu. Aku rasa itu sangatlah tidak penting. Aku bersumpah tidak akan aku biarkan kau mengacau di sini. Karena aku tidak segan-segan akan merubahmu menjadi abu”. Jinki benar-benar terbawa amarah yang luar biasa. Namun sebisa mungkin dia menaha itu semua, karena kalau dia tidak bisa mengontrol itu semua maka dia akan berubah menjadi manusia serigala.
“Coba saja kalau bisa”.
*******
Malam harinya….
Eun Hee duduk sendirian berkutat dengan ponselnya. Dia asyik banget bermian games bowling di ponselnya hal ini dilakukan karena dia bosan menunggu Kibum membeli ice cream. Eun Hee sama sekali tidak jago bermain games, terbukti selama beberapa kali permainan selalu game over dan itu membuat dirinya frustasi serta memutuskan untuk berhenti bermain. Sambil terus menunggu Kibum dia melihat semua sudut taman. Terlihat banyak sepasang kekasih yang sedang bergurau bahkan bermesraan di taman. Eun Hee mengingat kembali hubungan asmaranya dengan Kibum. Dia merasa aneh dan terlalu cepat memutuskan untuk menjadi pacar Kibum padahal baru beberapa hari mengenalnya. Dia juga tidak tahu kenapa dia mengiyakan pernnyataan Kibum waktu itu. Perasaan ini benar-benar ini, Eun Hee merasa kalau Kibum dan dirinya sudah menjalin hubungan asmara ini sejak dulu.
“Eun Hee-ah ini Ice cream’mu” Suara Kibum membuyarkan lamunan Eun Hee. Kibum duduk tepat di samping Eun Hee, tersenyum bahagia melihat kekasihnya.
“Kenapa kau hanya membeli satu ice cream? Punyamu mana?”. Tanya Eun Hee.
“Oh,,,, itu..itu aku tidak suka ice cream makanya aku tidak beli”. Ucap Kibum. Iya benar dia tidak suka ice cream namun dia hanya suka darah. Eun Hee hanya manguut-manggut menanggapi perkataan kekasihnya.
“Kibum-ah, aku ingin menanyakan sesuatu padamu?”.
“Malhebwa Eun Hee-ah”. Ucapnya dengan senyum.
“Tentang perkataanmu kemarin, apa kau serius??”.
“Kenapa kau tidak percaya kepadaku?”.
“Bukan begitu. Aku hanya sedikit ragu. Kau tahu sendiri kita baru saling mengenal selama beberapa hari tapi kau sudah menyatakan cinta itu padaku. Apa kau benar-benar mencintaiku?”
“Aku benar-benar mencintaimu Eun Hee-ah sangat mencintaimu. Aku merasakan sesuatu yang telah lama menghilang sudah aku temukan kembali lewat dirimu. Asal kau tahu aku merasa hubungan ini sudah ada terjalin antara kita sejak dulu maka dari itu aku…”.
“Jadi kau juga merasakan hal itu? Merasakan kalau hubungan kita seperti terjalin sudah lama”. Tanya Eun Hee, Kibum pun mengangguk. “kalau begitu kita sama. aku juga merasakan hal itu”.
“Cincayo??!!”. Eun Hee mengangguk penuh semangat. “Tapi kenapa bisa begitu padahal kita baru kenal?? Aish sudahlah jangan di pikirkan, lebih baik kita melanjutkan jalan-jalan”.
Untuk kedua kalinya Eun Hee mengangguk dengan senyum bahagia. Mereka berdua menyusuri jalanan setapak taman yang pingir jalan dihiasi oleh pohon-pohon rindang yang di lilit oleh lampu warna-warni. Benar-benar pemandangan yang indah. Eun Hee juga sangat mencintai Kibum seperti Kibum mencintai dirinya. Dia sama sekali tidak tahu kenapa dia mencintai Kibum secepat ini. Perlahan Eun Hee memberanikan diri untuk menggandeng tangan Kibum. Saat telapak tangan Eun Hee menyentuh telapak tangan Kibum, dia merasakan sensasi dingin yang luar biasa, benar-benar sangat dingin. Kibum tertegun melihat Eun Hee.
“Tanganmu, dingin sekali. Apa kau sakit?”.
“Oh, itu..karena aku kedinginan. Iya kedinginan”.
“Kalau begitu pakailah ini”. Eun Hee melepas sarung tangannya dan memakaikanya di tangan Kibum. “Sarung tangan ini pasti akan menghangatkanmu. Sekarang ayo kita pergi hehehe”.
Kibum hanya tersenyum hambar serta menyelaraskan langkahnya dengan Eun Hee. Jujur dia takut sekali Hee akan mengetahui jati dirinya yag sebenarnya. Kalau Eun Hee adalah seorang vampire ketika mengingat hal ini Kibum merasa sedih dan takut kehilangan Dirinya. Saat di perjalanan Kibum melihat toko bunga yang masih buka di malam hari. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Kibum menarik tangan Eun Hee berlari menuju toko bunga.
“Kibum-ah apa yang akan kau lakukan?”
“Selamat datang!! Ada yang bisa aku bantu?”. Ucap Ahjumma pemilik toko.
“Ahjumma, satu tangkai bunga lily berapa harganya?”.
“Sekitar, 650 Won”.
“Kalau begitu aku beli 5 tangkai ahjumma, di bungkus yang cantik ya”. Ucap Kibum. Ahjumma itu kemudian pergi dan memulai membungkus lima tangkai bunga liliy itu.
“Kibum-ah, bunga lily itu untuk siapa?? Tanya Eun Hee polos.
“Tentu saja untukmu.”
“Darimana kau tahu aku suka bunga lily?” Tanya Eun Hee sekali lagi
“Bukankah kau bilang kau bilang padaku kalau kau suka bunga lily?”. Jadi aku ingin membelikannya padamu”. Ucapnya tanpa keraguan.
“Aku tidak pernah memberitahumu sebelumnya kalau aku suka bunga lily. Selama kita berkencan hari ini aku tidak pernah mengatakan”. Sejenak mereka terdiam dan saling pandang dalam kebingungan. Ini benar-benar di luar dugaan mereka berdua apalagi Eun Hee.
“Tuan, ini bunganya”. Ucap Ahjumma.
Kibum memberikan uang kepada ahjumma itu dan pergi bersama Eun Hee dengan ekspresi sedikit linglung. Kok bisa seperti itu, seteah diingat lagi memang benar kalau Eun Hee hari ini tidak memberitahunya sama sekali tentang hal itu. Tapi kenapa aku merasa dia pernah mengatakan padaku sebelumnya.
“Kibum-ah terima kasih kau sudah membelikanku bunga Lily. Apa kau tahu kenapa aku suka dengan bunga lily?”.
“Tidak, memangnya apa alasanmu?”.
“Bunga lily itu melambangkan kesucian, kesederhanaan, manis, cantik tapi rapuh. Ini menggambarkan diriku. Jujur aku adalah seorang yang rapuh dalam hal percintaan. Aku tak pernah merasakan pacaran sebelumnya dan ini merupakan hal yang pertama bagiku. Aku harap kau benar-benar akan selalu disampingku” Eun Hee tersenyum pada Kibum, Kibumpun membalasnya.
“Aku berjanji akan melidungimu Eun Hee-ah”.
Di Jalan yang sepi hanya tinggal mereka berdua. Mereka berhenti dan saling menatap satu sama lain. Tatapan mata seperti itu, pernah Kibum lihat sebelumnya dan lagi-lagi dimata Kibum Eun Hee berubah menjadi sosok wanita berambut panjang kemerahan, bergaun putih dan terdapat mahkota diatas kepala. Tanpa basa-basi Kibum mencium Eun Hee dengan lembut. Selama mecium Eun Hee Kibum selalu menahan nafasnya. Nafas bukan dalam arti yang sebenarnya karena dia sudahlah mati. Hal ini harus dia lakukan untuk menghindarkan dirinya dari nafsu. Nafsu untuk menghisap darah Eun Hee. Semerbak bau harum darahnya pasti akan membuat para vampire ingin menghisapnya. Tentunya Kibum tidak akan melakukan hal itu. Dia akan selau berusaha untuk mencegahnya walaupun itu sangatlah sulit bahkan menyiksa dirinya namun demi wanita yang dia cintai, Kibum rela untuk melakukan apapun untuknya.
“Aku akan melindungimu”. Batin Kibum.
********
Di ruangan yang tidak terlalu besar namun terkesan mewah. Minho sedang berkonsentrasi untuk merencanakan sesuatu. Sesuatu yang besar. Sejauh ini dia hanya bisa merencanakan namun belum bisa melakukan karena dia belum bertemu dengan orang yang mampu mengerjakan ii semua. Kekuatan vampire itu adalah segalanya. Vampire yang dimkasud Minho adalah vampire yang bernama Hanzi flanders sahabat lamanya yang sekarang bernama Alex. Minho berencana ingin cepat dipertemukan oleh Alex lewat perantara Eun Hee. Tapi alasan apa yang harus digunakan?. Tok..tok.tok..Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
“Masuklah!!”. Ucap Minho santai.
seorang yeoja masuk dengan pakaian yang sangat seksi, cantik bahkan terkesan sedikit nakal dengan pakaian Mininya. Hampir seluruh tubuh wanita itu di balut baju yang mini sehingga memperlihatkan jelas lekuk tubuhnya. Perempuan itu lebih tua dari pada Minho umurnya sekitar 23 tahunan. Tanpa punya urat malu perempuan itu meletakan tasnya di meja lalu duduk di atas pangkuan Minho dengan manja dan sedikit Fulgar.
“Jadi kau yang memanggilku. Ternyata kau tampan juga. Di lihat dari wajahmu, kau baru berumur sekitar 18 tahun. Kau anak kecil, tapi sudah berani memanggil wanita sepertiku. Apa ini tidak terlalu dini?”. Kata perempuan manja. Jari terlunjuk perempuan itu meyusuri tiap jengkal wajah Minho. Matanya berhenti melihat bibir minho yang seksi.
“Aku rasa umur 18 tahun sudahlah dewasa”. Jawab Minho datar.
Dengan tanpa ragu Minho mencium lembut bibir wanita itu. Dia memberikan ciuman mautnya, sehingga membuat gadis yang ada di depannya lupa dimana dia berada. Ciuman Minho perlahan beralih menyusuri leher. Dia membuka lebar mulutya, detik kemudian kedua taring minho menancap ke leher wanita tersebut dan membuatnya berteriak kesakitan. Minho membekap mulutnya dengan tangan kanannya sambil terus menghisap darahnya. Wanita itu akhirnya mati dan tak berdaya. Minho benar-benar merasa kenyang dan tak haus lagi. Mayat gadis itu tergelak di lantai.
“Dasar wanita bodoh”. Ucap Minho sambil berlalu meninggalkan kamar hotel.
Minho lebih suka menghisap darah perempuan daripada laki-laki. Hanya dengan memanggil jenis wanita seperti itu maka korban akan datang padanya dengan sendirinya.
*****
Jinki melangkahkan kakinya menuju rumah. Dia menghibur diri dengan jalan-jalan di sekitar pusat kota seoul. Sebenarnya Jinki masih tidak terima kalau dirinya adalah seorang werewolf , dia ingin hidup normal seperti manusia pada umumnya. Tidak perlu sembunyi dimalam tertentu dan kalau marah, ya marah saja tidak usah menahannya. Iya, Jinki harus melakukan hal itu karena kalau dia tidak mengontrol emosinya dengan seketika dia akan menjadi manusia serigala dimanapun dia berada. Jalanan menuju gang rumahnya sangatlah sepi dan sedikit gelap. Lampu di pertigaan jalan menyala dan mati secara terus menerus. Sepertinya bola lampunya perlu diganti. Dari tempat Jinki berjalan sekarang, dia melihat Eun Hee ada didepan rumahnya yang ditemani oleh seorang pria. Tiba-tiba hidung Jinki mencium bau. Bau yang tak asing di hidungnya yaitu bau vampire. Jinki tidak yakin dengan penciumannya, dia memutuskan keadaan di sekitar namun tak ada seorangpun kecuali Eun Hee dan teman prianya. Apakah mungkin pria itu adalah vampire??. Jinki berjalan mendekat ke arah mereka Karena dia ingin menanyakan sesuatu. Dan benar semakin dekat dia dengan Eun Hee semakin tercium jelas bau vampire itu.
“Eun Hee annyong”. Sapa Jinki basa-basi.
‘Omo, Jinki-ah Annyong, dari mana kau?” Tanya Eun Hee ramah.
“Aku selesai berbelanja” Jawabnya.
Mata Jinki beralih memandang pria yang berdiri di samping Eun Hee. Ternyata bau vampire itu berasal dari sini. Jinki melihat dengan seksama wajah pria itu. Betapa terkejutnya dia setelah tahu kalau pria itu adalah Alex. Alex yang selama ini dicari olehnya. Alex, seorang vampire yang berbahaya dan tersembunyi kekuatan besar di tubuhnya. Penciuman tajam tidak hanya dimiliki oleh Jinki namun Juga Kibum yang mencium bau manusia serigala. Bagaimana mungkin?Bagaimana mungkin masih ada manusia serigala di jaman sekarang. Batin Kibum. Pandangan mereka terlihat tak bersahabat satu dengan yang lainnya. Eun Hee sedikit bingung dengan keadaan seperti ini.
“Ehm, Jinki-ah kenalkan ini adalah pacarku Kim Kibum”. Tanpa ekspresi Kibum mengulurkan tangannya. Mau tidak mau Jinki membalas uluran tangannya karena dia merasa tidak enak terhadap Eun Hee. “Baiklah kalau begitu, aku masuk kedalam rumah dulu. Di luar dingin. Chagiya hati-hati di jalan”.
“Iya, Mimpi Indah”. Ucap Kibum dengan senyum.
Eun Hee berjalan kedalam rumah meninggalkan mereka berdua. Baik Jinki maupun Kibum memastikan apakah Eun Hee sudah masuk kedalam rumah. Ketika suara pintu tertutup terdengar jelas, Jinki berusaha untuk berbicara dengan Kibum.
“Pacar Eun Hee? Bagaimana mungkin vampire sepertimu menjadi kekasih seorang manusia. Kau menyembunyikan identitasmu yang sebenarnya. Pintar sekali. Akhirnya pencarianku berakhir sampai disini Alex”.
“Bagaimana kau tahu namaku?”. Tanya Kibum.
“Karena aku bertugas untuk membunuhmu. Jadi aku tahu semua tentangmu. Aku pikir vampire sebelumnya adalah kau ternyata aku keliru. aku bisa merasakan banyak energi positif dalam dirimu berbeda sekali dengan vampire yang aku temui”. Ucapnya panjang lebar.
“ada vampire lain selain aku?”.
“Iya, Buruknya lagi, dia berusaha untuk membunuh Eun Hee dan berambisi untuk membangkitkan bangsa vampire. Selama dia tidak menemukan pengikutnya, maka dia tidak bisa membunuh atau bahkan menyentuh Eun Hee sedikitpun. Apa kau pengikut vampire lain?”. Tanya Jinki
“Mencoba membunuh Eun Hee. Itu tidak boleh terjadi aku akan melindungi Eun Hee sampai kapanpun. Aku juga bukanlah pengikutnya. Lalu kenapa kau berusaha untuk membunuhku?”. Jawab Kibum.
“Aku tahu kau bukanlah vampire jahat. Namun aku tidak bisa mempercayaimu begitu saja. Kenapa aku membunuhmu? Karena kau adalah vampire berbahaya yang ada di dunia ini. Kau memiliki sesuatu kekuatan yang dalam sekejap bisa menghancurkan manusia”.
“Kenapa kau tidak membunuhku sekarang?”. Ucap Kibum garang.
“Karena Eun Hee. Aku bisa merasakan betapa besarnya cinta Eun Hee padamu. Begitu pula dengan kau. Dia butuh dirimu untuk melindunginya. Karena hanya kau yang bisa melindunginya dari vampire jahat itu. Tapi kalau kau melakukan hal yang fatal aku akan langsung membunuhmu”. Ucapnya.
Jinki berlalu meninggalkan Kibum sendirian. Dia heran dengan dirinya sendiri. Padahal musuh sudah di depan mata tapi kenapa dia melepaskan vampire itu begitu saja, seharusnya dia bunuh dan buat dirinya terbakar sampai menjadi abu. Tapi Jinki sangat yakin kalau keputusannya ini benar. Vampire itu akan melindungi Eun Hee dari Minho. Sepeninggal Eun Hee, Kibum berlari secepat lari vampire pada umumya.
*******
Eun Hee menghirup bunga lily pemberian Kibum dengan perasaan gembira yang luar biasa. Entah kenapa dalam sekejap dia merasa sudah tergila-gila pada Kibum. Eun Hee memindahkan bunga lily itu kedalam sebuah vas bening berisi air. Tadi dia sempat kaget karena tiba-tiba saja Kibum tahu kalau dia suka bunga lily padahal dia tidak pernah mengatakan hal itu sebelumnya. Sedikit aneh sih tapi ya sudahlah. Batin Eun Hee. Baju Eun Hee sudah berganti dengan piama dan sudah waktunya dia untuk tidur. Baru saja dia meletakkan kepalanya di bantal namun sudah tertidur pulas. Alam bawah sadarnya membawa dia berfantasi ria.
“Arrrrghhhh”
Dalam mimpinya Eun Hee melihat seorang gadis cantik di gigit oleh seseorang pria lebih tepatnya vampire, namun sayang Eun Hee tidak bisa melihat jelas wajah vampire itu. Lalu sekarang mimpinya berubah, sekarang dia bisa melihat jelas wajah vampire itu. Wajah yang tepatnya tidak asing baginya yaitu wajah Minho iya benar Minho.
“Bagaimanapun caranya, aku harus menemukan Alex. Tapi sebelumnya aku harus bisa mendapatkan Eun Hee lalu membunuhnya”.
Di dalam mimpinya Eun Hee seperti tercekik, tenggorokannya tercekat dan panas. Eun Hee terbangun dari tidurnya dan tersengal-sengal. Tubuhnya penuh dengan keringat.
“Minho, kenapa??? Aku mimpi seperti itu”.
Padahal Eun Hee merasa baru tidur tapi ternyata hari sudah cerah. Eun Hee bangun dari tidurnya lalu bergegas untuk mandi, berpakaian seragam sekolah dan tidak lupa untuk berdandan. Dalam urusan dandan Eun Hee tidak suka neko-neko dia lebih suka hanya memakai bedak dan lipsgloss itupun tidak terlalu tebal. Keluarganya sudah menunggu dirinya unruk sarapan. Ibu Eun Hee masih sibuk mencuci peralata dapur yang kotor, ayah Eun hee minum kopi dan baca Koran, adiknya sibuk makan. Karena punya kesibukan masing-masing sampai televisi yang menyala tidak keurus. Eun Hee mengambil roti bakar sambil melihat televisi yang berisi berita.
“Selamat pagi pemirsa. Berjumpa lagi dalam program breaking news. Kali ini kami hadir dengan berita seputar pembunuhan. Pagi tadi ditemukan sosok mayat wanita di sebuah hotel di lantai 12, meninggal mengenaskan. Terdapat dua lubang di leher mayat wanita tersebut. Hingga kini polisi tidak bisa memastikan penyebab kematian wanita ini. Dugaan sementara adalah gigitan sebuah bitang buas…”.
Tangan Eun Hee bergetar hebat wajah wanita itu adalah wajah yang ada di dalam mimpinya tadi malam.baju yang dikenakan, wajah dan tempat sama persis. Bagaimana bisa seperti ini?? Kenapa bisa kebetulan seperti ini??
==TBC===
Lanjutin dong ceritanyaa :D
BalasHapus