Senin, 24 Oktober 2011
FF/ My husband, please look at me even just once/ part 12
Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool
- Jinwoon 2AM
Length : Chapter
Genre : Friendship, romance
==PART SEBELUMNYA==
Key melangkahkan kakinya untuk kembali ke aula. Seperti halnya tadi Nicole terus mengikuti Key. Dia begitu terburu-buru sampai tidak tahu orang yang berjalan di depannya. Nicole memelankan langkah kakinya. Wajahnya berubah menjadi sedih. Key terus saja melangkahkan kakinya, ketika dia sadar ada dua orang yang berjalan menuju arahnya, dia terdiam dan menghentikan langkahnya.
“Key Oppa” pekik gadis itu yang tak lain adalah Nana bersama dengan seorang actor muda yang terkenal Han Min Woo. Mata Nana tertuju pada Nicole yang ada di balik punggung Key. Mendengar nama Key membuat Han Min Woo agak geram dan menatap Key tajam.
“Apa yang oppa lakukan disini? Ternyata oppa bersama istrimu”
*********
“Aku mendapat undangan dari presedir perusahaan SHINjoo ke acara ulang tahun perusahannya” Jawab Key datar.
“Apa semua orang tahu Nicole itu istrimu? Tentu saja tidak kan. Kalau dia tak berkepentingan disini untuk apa dia datang?”. Ucap Nana pedas dengan menatap Nicole.
“Dia untuk sementara ini adalah sekertarisku di kantor”
“Ah, arassoe. Aku turut prihatin atas kejadian yang menimpa ayahmu Oppa. Dan pasti kau yang menggantikan beliau untuk memimpin perusahaan, benarkan?”. Tanyanya Santai matanya tak pernah berhenti menatap kearah Nicole.
“Kau sendiri untuk apa datang kesini?”. Tanya Key.
“Apa oppa tidak tahu kalau aku adalah cucu dari pemilik perusahaan SHINjoo. Ahh tentu oppa tidak tahu karena aku tidak pernah bercerita padamu”.
Mata Nicole melihat seseorang yang ada disamping Nicole secara seksama. Dia berpikir dan terus berpikir Karena Nicole merasa kalau wajah pria itu begitu familiar. Detik berikutnya Nicole baru menyadari kalau pria itu adalah actor yang terkenal yaitu Han Min Woo. Mungkin gossip yang beredar di media itu benar kalau Nana memang menjalin hubungan dengan Han Min Woo.
“Sepertinya, aku tak punya banyak waktu untuk berbincanng denganmu. Aku harus pergi karena aku sudah terlambat. Nikmatilah pestanya”. Ujar Nana sedikit sinis dan sekilas serta untuk kesekian kalinya melihat Nicole. Min Woo pun juga memandang kea rah Key dengan tatapan Tajam. Mereka berdua pergi menuju aula pesta. Key tak bergerak sedikitpun.
“ Bukankah, pria yang ada disamping Nana itu adalah actor Han Min Woo?”. Tanya Nicole namun Key tak menggubrisnya dia melihat kearah dimana Nana pergi “Ahh, ternyata benar mereka menjalin hubungan”.
“Sudahlah, ayo kita masuk, acaranya akan segera selesai”. Ajak key pada Nicole.
*********
Saat di dalam ruangan semua orang tertuju pada pemilik perusahaan SHINjoo diatas panggung yang di damping oleh cucunya yang tak lain adalah Nana. Dengan di balut gaun berwarna merah dan rambut yang terurai panjang sedikit mengombak membuat Nana terlihat sangat cantik. Mata Key tak terkedip melihatnya, Nicole pun tahu siapa yang Key lihat namun dia hanya diam. Dia mengerti bagaimana perasaan Key. Cinta Key hanya untuk Nana. Nicole tanpa sengaja melihat Han Min Woo yang terus-terusan memandang kearah suaminya dengan tatapan tak suka. Namun Nicole tak mau ambil pusing dengan ini.
“Para tamu undangan sekalian aku ingin memperkenalkan cucuku yang cantik ini pada kalian. Namanya adalah Kim Nana tapi biasa di panggil dengan panggilan Nana. Dia baru lulus dari sekolah menengah dan sekarang dia menjadi model papan atas karena kecantikannya ehehehe. Kebetulan sekali tepat saat ulang tahun perusahaan ini juga bersamaan dengan ulang tahun cucuku. Jadi selain untuk merayakan ulang tahun perusahaan aku juga akan merayakan ulang tahun cucuku”.
Semua undanga bertepuk dengan antusias. Mendengar ucapan pak presedir, tenggorokan Key seperti tertohok sesuatu. Dia lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun Nana. Bagaimana dia bisa lupa dengan ulang tahun Nana. Seorang pelayang membawa sebuah meja dorong lengkap dengan kue ulang tahun yang besar yang berhias lilin. Nana tersenyum senang sambil melihat kearah para undangan. Serentak dan seirama semua undangan secara spontan menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. Dan saat itu juga dia meiup lilinnya. Gemuruh tepuk tangan silih berganti. Sekarang Nana memotong kue ulang tahunnya. Potongan kue pertama dia berikan kepada kakeknya. Sedangkan potongan kue kedua, Nana sudah tahu dia memberikannya kepada siapa.
“Potongan kue kedua ini aku persembahkan untuk seseorang yang special dalam hidupku. Aku berikan kue ini untuk Kim Kibum atau yang biasa di panggil Key wakil dari perusahaan Fourth Group”. Usai Nana mengatakan demikian, para undangan kembali bertepuk tangan.
Key bingung bahkan dia juga kaget karena tiba-tiba nana memanggil namanya. Ini sama sekali diluar dugaanya yang ada dalam pikiran Key kalau potongan kue itu akan diberikan kepada Han Min Woo yang akhir-akhir ini diberitakan dengannya. Kakek dan keluarga Nana tahu akan berita itu namun mereka tidak mau mengambil pusing. Key memandang Nicole sejenak demikian juga dengan Nicole yang juga memandangnya. Key merasa sangat tak enak pada Nicole istrinya, ingin sekali dia menolak kue itu namun di sisi lain pikirannya menginginkan dirinya menuju keatas panggung. Pelan namun pasti Key berjalan mendekat kearah Nana. Nicole menunduk menahan sakit yang ia rasakan. Di sisi lain Han Min Woo terlihat menahan amarah karena Nana tak memilihnya. Sesampainya di panggung Nana memeberikan kue itu pada Key dan secara tiba-tiba dia mencium kedua pipi Key. Key sedikit shock dengan hal yang menimpa dirinya.
“Ternyata kalian berdua saling kenal?” Tanya kakek Nana.
“Ne, haraboeji hubungan kami lebih dari sekedar teman. Kibum Oppa adalah pacarku”.
Nicole semakin merasakan sakit yang luar biasa. Bukankah Nana sudah memutuskan hubungan dengan Key. Bukankah Nana sekarang sudah berpacaran dengan Han Min Woo, tapi kenapa dia mengtakan di depan semua orang kalau Key adalah kekasihnya.
“Ahh, Jinchayo. Ahaha kakek benar-benar gembira karena cucu kakek memilih seseorang yang tepat”. Puji kakek Nana padanya. Nana tersenyum bahagia.
Key diam tak mengatakan apapun. Ini benar-benar tak pernah ada di bayangannya. Sehausnya dia merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena Nana sudah ingin menjalin hidup dengannya. Tapi yang ada perasaan bimbang dan bingung. Tatapan matanya tak lepas dari Nicole yang terus menunduk. Key ingin melangkahkan kakinya kearah Nicole tapi urat sarafnya tak mau bergerak.
“Kisse..Kisse..kisse…kisse..kisse”. sorak semua undangan.
Nicole melihat para undangan yang antusias menyorakin mereka berdua. Nicole melihat jelas kalau Nana benar-benar terlihat sangat bahagia. Matanya berbinr-binar memandang Key. Key juga ikut memandangnya. Waktu begitu cepat. Nana menempelkan bibirnya kebibir Key dengan segenap perasaan. Key terkejut setengah mati. Para undangan semakin menjadi-jadi bertepuk tangan untuk mereka. Nicole sudah tidak tahan. Secepat mungkin dia keluar dari aula. Key tahu keluarnya Nicole namun sekali lagi dia tak bisa berbuat apa-apa. Para wartawan yang hadir tak segan-segan untuk memotret moment yang penuh sensasi ini. Tak hanya Nicole yang keluar dari Aula namun Juga Han Min Woo.
*********
Nicole menangis sendirian di halte. Tangananya memegang dada yang terasa begitu sesak dan perih. Dia merasa sangat tak berdaya dan sakit hati sehingga membuat dia tak bisa menahan tangisannya. Suara tangisan Nicole begitu keras. Dia sudah tak tahan lagi dengan semuanya, rasa sakit yang di deritanya karena Key. Memang Key tak pernah di takdirkan untuknya. Seharusnya dari awal dia sudah harus melupakan Key dan menjauh dari Key bukan semakin dekat dengan Key. Suara tangisan Nicole semakin lama semakin keras.
Jinwoon mengendarai mobilnya dengan santai. Dari jarak yang tak begitu jauh di melihat sosok wanita berbalut gaun hitam menangis di halte. Semakin Jinwoon mendekati wanita itu, dia sadar kalau gadis yang menangis itu adalah Nicole. Hal ini membuat Jinwoon segera turun dari mobil dan berjalan menuju Nicole.
“Nicole sedang apa kau disini? Kenapa kau menangis?”. Tanyanya panik.
“Aku sudah tak tahan lagi Jinwoon. Aku benar-benar ingin menjauh darinya. Aku sudah tak bisa menahan sakit ini lagi. Aku sangat mencintai Key Jinwoon, aku sangat mencintainya!!!”.
“Ni..Nicole tenanglah. Lebih baik kau ikut denganku. Ceritakan semuanya ketika sampai dirumah eoh”. Ujar Jinwoon tak banyak kata yang Nicole ucapkan dia hanya mengangguk saja.
Dengan tak berdaya Nicole menuruti ajakan Jinwoon untuk kerumahnya. Di dalam mobil Nicole hanya terdiam sambil melihat pemandangan di luar jendela. Air natanya tak henti-hentinya menetes. Sesekali tangan Nicole mengusap air matanya. Nicole tadi sempat bahagia karena Key menciumnya tapi sekarang Nicole tahu kalau itu ciuman yang tak berarti. Sama seperti perkataan Key, aku harus melupakan kejadian itu karena itu hanya lelucon. Mungkin Key melakukan hal itu karena dia hilang kendali atau mungkin dia tak sengaja karena pada saat itu ruangan sangat gelap. Iya aku harus melupakannya. Batin Nicole. Jinwoon tak mengatakan apapun sesekali dia melihat Nicole. Hati Jinwoon serasa perih dan sakit karena gadis yang dicintainya menangis dan terluka di hadapannya. Kenapa kau tidak mencintaiku Nicole, kalau kau mencintaiku kau pasti tidak akan merasakan sakit seperti ini. Hidupmu akan penuh kebahagiaan kalau kau juga mencintaiku. Ucap Jinwoon dalam hati. Tak lama kemudian sampailah mereka dirumah Jinwoon. Nicole duduk di sofa panjang, Jinwoon datang menghampirinya dengan membawa secangkir teh hangat.
“Minumlah. Kau akan merasa lebih baik”. Nicole meneguk tehnya tanpa ragu. Matanya sembab karena terlalu banyak air mata yang ia keluarkan. “Sebenarnya kau kenapa?”.
Jinwoon menyalakan TV dan tepat pada saat itu adalah berita tentang Key dan Nana. Kalau bukan karena mereka anak dan cucu dari pengusaha terbeasr di negeri ini mungkin kejadian seperti ini tak akan pernah diberitakan. Jinwoon terkejut dia langsung mematikan televisinya ssedangkan Nicole hanya menundukan kepalanya. Sekarang Jinwoon tahu apa masalah yang sebenarnya.
“ Aku tahu seharusnya aku tidak boleh seperti ini karena dari awal aku tahu kalau Key hanya mencintai Nana. Tapi kenapa aku merasa sakit hati melihat mereka berciuman. Aku tahu aku hanyalah duri bagi kehidupan mereka, seharusnya aku dari awal tidak ada dalam kehidupan Key. Aku benar-benar mncintainya Jinwoon”. Ucapnya menangis. Jinwoon mendekati Nicole lalu memeluknya erat.
“Sudahlah, meangislah sepuasmu. Kau sedang hamil jadi lebih baik jangan banyak pikiran”.
“Jinwoon-ah, ijinkan aku untuk tidur disini”. Pinta Nicole.
“Eoh..Ne”. jawabnya ragu.
*********
Usai dari pesta Key dan Nana duduk di dalam mobil Key dan pergi disuatu tempat yang tak jauh dari sungai Han. Mereka berdua terdiam. Wajah Key tampak tak senang sedangkan Nana terlihat santai bahkan senyum tipis tersungging di bibirnya.
“Kenapa kau melakukan hal itu di depan umum?” Tanya Key seikit emosi.
“Wae? Oppa tidak menyukainya?Aku melakukan itu karena aku mencintai oppa, dan biar seluruh orang korea tahu kalau oppa anak dari pemilik fourth group adalah kekasih dari Kim Nana cucu dari peemilik SHINjoo group bukan suami dari Jung Nicole”
“Bagaimana dengan hubunganmu dan Han Min Woo?”.
“Aku dan Min Woo Oppa tak pernah ada hubungan spesial. Kami hanya berteman tapi yang terus mengejarku dan ingin menjadikanku kekasihnya. Orang yang aku cintai adalah Oppa. Apa Oppa sudah tidak mencintaiku?”.
“An..anio bukan begitu”.
“Iya aku tahu kalau Oppa juga masih mencintaiku. Aku akan menerima oppa kembali tapi dengan syarat Oppa harus menceraikan Nicole secepatnya. Aku tidak mu menunggu lama Oppa”
Key tak menjawab pernyataan Nana. Dia tak bisa menjawab. Padahal dulu dia berniat menceraikan Nicole untuk kembali pada Nana. Kesempatan besar untuk menjalin kasih dengan Nana sudah terbuka lebar untuknya namun kenapa dia sekarang jadi sulit untuk menceraikan Nicole. Perasaan Key campur aduk. Ada sisi lain di hatinya yang menginginkan Nicole untuk terus ada disampingnya.
“Sudah malam, ayo kita pulang nanti orang tuamu mencarimu”.
Key menjalankan mobilnya dan mengantarkan Nana pulang. Sesampainya dirumah, tak ada seorangpun yang ada disana. Key berjalan menuju kamar Nicole. Dia mengecek apakah Nicole sudah tisur ternyata dia tidak mendapati apa-apa disana. Key tahu Nicole belum pulang. Kemana perginya gadis itu? batinnya. tanpa berpikir panjang Key menelfon Nicole. Sejenak panggilannya tersambung namun tiba-tiba mati dan ponsel Nicole tidak aktif. Key tak menyerah dia mengirim pesan pada Nicole.
“Dimana kau sekarang? Kenapa kau belum pulang? Sudah malam pulanglah”
Key memencet tombol send. Dia berjalan menuju ruang tamu untuk menunggu Nicole. Satu jam, dua jam, tiga jam Nicole tak kunjung pulang hal ini membuat dia mengantuk dan tanpa sadar dia sudah tertidur pulas di sofa masih lengkap dengan jas dan sepatunya.
Pagi harinya Key terbangun dari tidurnya. Badannya serasa sakit karena posisi tidur yang tak enak. Bangun dari tidur dia langsung mengcek kamar Nicole namun dia tak ada. Sekilas mata Key melihat gaun malam yang dikenakan Nicole saat pesta tadi malam. Key sedikit lega karena Nicole sudah pulang walaupun dia tidak tahu. Key bergegas mandi dan segera berangkat ke kantor karena ini adalah hari pertama dia menjadi pemimpin perusahaan. Sampainya di kantor Key di dampingi oleh sekertaris Han. Semua pegawai dan memberinya salam dengan penuh santun. Key membalasnya dengan anggukan tanpa tersenyum. Saat dia naik lift tanpa di duga Key bertemu dengan Nicole yang ternyata lebih dahulu tiba dikantor.
“Oh, Nona Nicole. Aku pikir anda tidak datang ternyata kau sudah ada disini”.
“Eoh, Ne sekertaris Han. Tentu saja aku datang di hari pertamaku bekerja. Mohon bimbingannya”. Ucap Nicole samba membungkuk Sembilan puluh derajat.
“Tentu, aku nanti akan mengajarkan tuan dan nona bagaimana kinerja di perusahaan”.
Key dan Nicole tak saling menyapa bahkan bertengkah seperti orang yang tak pernah Nicole. Sesekali Key melihat Nicole namun Nicole tak sedikitpun melihatnya. Ini membuat Key sedikit merasa sakit. Pintu liftpun di buka. Di lantai tujuh merupakan lantai yang di tempati pekerja inti yang bertugas untuk mengerjakan hal-hal penting. Meleihat kedatangan mereka bertiga membuat semua pegawai berbisik dan terkejut. Terdengar jelas di telinga Key dan Nicole kalau mereka membicarakan Key karena kejadian tadi malam yang sudah tersebar luas.
“Selamat pagi semuanya”. Sapa sekertaris Han.
“Selamat pagi” jawab semua karyawan.
“Saya akan mempekenalkan kepada kalian pengganti bapak presedir untuk sementara yaitu Tuan Kim Kibum. Walaupun umurnya masih muda namun dia sudah berpengalaman dan belajar banyak tentang bisnis dengan ayah beliau”.
“Annyonghasimnika chonun Kim Kibum imnida. Mohon bimbingan dari kalian”. Semua pegawai mengangguk dan tersnyum padanya.
“Dan yang kedua adalah Jun Nicole yang merupakan sekertaris dari Tuan Kibum”.
“Annyonghasimnika chonun Jung Nicole imnida. Mohon bimbingan dari kalian”.
“Baiklah, kalau begitu lanjutkan pekerjaan kalian. Aku akan mendampingi mereka”. Perintah sekertaris Han penuh dengan ketegasan.
“Nee……!!”. Jawab pegawai secara serempak.
Dan sejak saat itu, disebuah ruangan ssekertaris Han mengajari Nicole dan Key tentang kinerja perusahaan dan apa saja yang harus dia lakukan. Dengan perut yang mulai membesar tak menghalangi Nicole untuk semangat mendengar ajaran dari sekertaris Han. Nicole sama sekali tak melihat Key sedikitpun. Dari awal berangkat kerja dia berkomitmen untuk tidak menganggap Key ada. Lain halnya dengan Key yang terus melihat kearah Nicole. Sudah hampir dua Jam sekertaris Han membimbing mereka berdua.
“Baiklah, saya rasa semuanya cukup sampai disini. Saya sudah memberikan semuanya pada anda tuan dan Nona harap melakukannya dengan baik. Saya pamit dulu”.
“Ne, sekertaris Han hati-hati dijalan. Terma kasih sudah membimbing kami” kata Nicole
Nicole berdiri dan untuk kedua kalinya dia membungkuk kepada sekertaris Han. Belaiu juga mengangguk dan tersnyum ramah padanya. Di dalam sebuah ruangan yang lumayan besar hanya ada dirinya dan Key. Nicole membereskan kertas-kertas di dalam tasnya dan melangkah keluar tnpa menghiraukan Key. Baru beberapa langkah dia mendengar Key memanggil namanya.
“Jung Nicole..!!”. panggil Key Sehingga membuat Nicole berhenti. “Kemana kau semalaman? Kenapa kau tidak pulang kerumah”.
“Wae? Apa kau khawatir padaku. Semalam kemana aku pergi itu bukan urusanmu. Aku pulang tadi pagi ketika kau tertidur”.
“Masalah tadi malam. Aku sama sekali tidak tahu kalau Nana melakukan hal itu didepan umum. Aku benar-benar terkejut. Aku tidak….”.
“Untuk apa kau menjelaskan hal itu padaku. Aku tidak tertarik untuk mendengarnya. Bukankah seharusnya kau bahagia karena Nana bisa kembali padamu. Pada akhirnya Jung Nicole cepat atau lambat akan tersingkir. Tenang saja Key, sampai ayahmu sembuh aku akan segera menghilang dari kehidupanmu. Maafkan aku kalau aku hanya menyusahkanmu selama ini. Semangatlah bekerja. Aku akan pergi untuk makan siang” Nicolepun pergi menjauh dari Key. Baru beberapa langkah Nicole menghentikan langkahnya sejenak “Oh ya, aku akan melupakan kejadian dipesta itu. Aku benar-benar akan melupakannya”. Nicole sekarang benar-benar pergi.
“Ya!! Ya!! Nicole-ssi”.
Nicole tak menghiraukan Key. Dia terus berjalan dan berjalan menuju kantin perusahaan. Sebenarnya berat bagi Nicole untuk tidak peduli dan bersikap sedikit kasar pada Key. Tapi ini dia lakukan untuk mengontrol perasaanya agar bisa mengurangi rasa cintanya pada Key. Nicole terus melangkah dan tiba-tiba ada seorang namja berhnti tepat di depannya. Dengan menggenakan kaca mata hitam serta topi.
“Omo, kapchagi!!!”. Nicole terkejut setengah mati sambil memegang dadanya.
“Jung Nicole-ssi” ucapnya
“Nu..nuguseyo?” Tanya Nicole pria itu tak menjawab. Dia hanya membuka kaca mata hitamnya. Nicole tak menyangka namja seperti dia mencarinya. “Han..Han Min Woo!!!”.
==TBC==
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
keren...kerenn....
BalasHapusgk nyesel bacanya...
lanjutinnn...chingu. :D
Hehe gomawo ya anonim udah baca. lanjutannya udah ada kok. makasih banyak pokoknya buat kamu hehehe
BalasHapusomo....
BalasHapusNANA!!!!!
pngin jambak rambut tuh cew!!!
author,,, kira2 ini crita smpe part brp???