Senin, 17 Oktober 2011
FF/ My husband, please look at me even just once/ part 10
Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool
- Jinwoon 2AM
Length : Chapter
Genre : Friendship, romance
==PART SEBELUMNYA==
“Anak muda kau akan menyesal. Rasa penyesalanmu ada karena rasa gengsimu, keangkuhanmu dan hatimu yang tak mau menerima sesuatu yang baru. Kau berusaha mejaga sesuatu yang lama. Kelak kau akan menangis, menangis sehingga kau ingin mati karena kehilangan sesuatu itu”. Ucap Nenek. Key katakutan setengah mati. Setelah mengatakan hal yang aneh, nenek itupun menjauh pergi. Key mencerna semua perkataan yang baru saja dia dengarkan.
“Ya!! Nenek sesuatu a…?”. Key berhenti berucap.
Nenek itu sudah tak ada di jalan lagi. Ini begitu aneh, terlalu aneh jika seorang nenek tua secepat itu berjalan dan menghilang. Key tak mau ambil pusing, mungkin itu hanya perkataan nenek tua yang ngelantur. Key merasakan ponselnya bergetar. Dia kemudian mengambil ponsel itu dari sakunya.
“Yoboseyo—Ne sekertaris Han—Mwo??Appa Jatuh pingsan??”
=============
Nicole berjalan girang kearah Key dengan membawa dua minuman kaleng. Senyum Nicole memudar karena tahu wajah suaminya menjadi murung kembali. Ada masalah apa lagi ini? Kenapa wajah Key kembali sedih? Apa ini karena Nana lagi? Batin Nicole. Dia terus memperhatikan Key yang sibuk menerima Nicole.
“Di Gangnam Hospital—Ne Sekertatis Han aku akan kesana—Ne”. Key menutup ponsel lalu memandang Nicole sejenak.
“Ada apa? Siapa yang dirumah sakit? Apa dia Nana?”. Tanya Nicole polos.
“Bukan. Appa dirawat dirumah sakit”.
“Mwo?!! Bagaimana mungkin Appa bisa sakit. selama ini beliau terlihat baik-baik saja”.
“Entahlah, lebih baik kita cepat kerumah sakit”. Perintah Key. Nicolepun mengangguk dan mengikuti kemana Key pergi.
*******
Sesampainya dirumah sakit Nicole beserta Key berlari secepat mungkin menuju kamar appanya. Key berlari secepat mungkin sehingga Nicole tak bisa menyeimbangkan langkah kakinya. Di depan kamar dimana appa Key dirawat, ada dua bodyguard berdiri di kedua sisi pintu. Pemandangan ini tak aneh lagi bagi Nicole mengingat ayah Key adalah seorang pengusaha terkaya di Negara ini. Key segera memasuki ruangan dan di ikuti oleh Nicole. Di dalam ruangan sudah ada ibu Key yang tak hentinya menangis beserta sekertaris Han yang juga tampak bersedih.
“Eomma, Kenapa Appa bisa seperti ini?” Tanya Key sambil mengenggam erat tangan appanya.
“Appamu terserang penyakit jantung koroner. Sebenarnya appamu ini sudah merasakan sakit pada jantungnya sejak lama, namun karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dia tidak menghiraukan hal itu. Eomma benar-benar khawatir. Dokter menganjurkan, setelah sembuh nanti Appamu harus istirahat selama beberapa bulan kedepan”.
“Eomma, kau terlihat pucat dan sangat lelah. Lebih baik Eomma pulang biar aku dan Kibum yang menjaga Appa”. Ucap Nicola pada ibu mertuanya.
“Tidak, aku masih ingin menemani suamiku”
“Eomma, jangan seperti ini. Nanti anda bisa sakit. Appa akan sedih kalau melihat Eomma seperti ini eoh. Aku dan Kibum akan semakin sedih kalau Eomma juga jatuh sakit. Pulang dan istirahatlah”. Bujuk Nicole dan sepertinya rayuan Nicole meluluhkan kekeras kepalaan ibu Key.
“Baikaah, aku akan pulang. Nicole aku sangat senang punya menantu sepertimu yang begitu baik dan mengerti sekali dengan keadaan keluarga kami. Aku juga sangat berterima kasih kau sudah membujuk Appa Kibum untuk mengembalikan warisan kepada putranya sendiri”.
“Eomma jangan mengatakan hal itu lagi. Memang itu harus aku lakukan karena itu bukan hakku. Eomma cepatlah istirahat. Appa kan baik-baik saja bersama aku dan Kibum”.
“Ne, aku akan pulang. Sekali lagi terima kasih Nicole”. Ibu Key berjalan keluar dan dikawal oleh salah satu penjaga pintu.
Key tak mengatakan apapun. Dia terdiam sambil terus memandangi Appanya. Walaupun hubungan antara dia dan appanya tidak begitu baik namun Key masih sangat menyayangi Appanya. Nicole melihat Key penuh dengan rasa prihatin. Hatinya perih melihat Key yang seperti ini. Nicole berpikir kalau beberapa bulan terakhir merupakan bulan terberat dalam menjalani hidupnya. Pernikahan mendadak Key dengannya, Nana yang mempunyai kekasih lain dan meninggalkannya, sekarang Appanya tiba-tiba jatuh sakit. Kehidupan ini benar-benar terasa sangat memuakan dan melelahkan baginya.
“Key-ah, lebih baik kau pulanglah. Aku tahu kau terasa sangat lelah. Biar aku yang menjaga Appa”.
“Tidak. Aku juga ingin menjaga Appa”.
“Apa kau merasa haus? Aku akan membelikan minuman untukmu”. Ujar Nicole. Key menggeleng pelan. Nicole hanya bisa menghela nafas panjang.
Tiba-tiba dokter bersama seorang susternya datang. Nicole tertegun seketika melihat Jinwoon ada di depan matanya. Sekilas Jinwoon melihat kearah Nicole dan tersenyum manis padanya. Nicole membalas senyuman itu sedangkan Jinwoon sibuk mendengarkan detak jantung Ayah Key dengan stetoskop. Key terdiaam melihat Jinwoon. Pandangan Key terhadap dokter muda dihadapannya terkesan sangat tidak bersahabat dan sama sekali tidak senang.
“Sejauh ini apa beliau sudah siuman?”. Tanya Jinwoon santai.
“Belum sama sekali dokter”. Jawab sekertaris Han. Jinwoon menyuruh susternya unruk meletakkan obat-obatan untuk Appa Key di meja.
“Baiklah, kalau beliau sudah siuman tolong hubungi aku”. Ujar Jinwoon sambil melepaskan stetoskop dari kupingnya.
“Kenapa kau ada disini?” Tanya Key tiba-tiba.
“Tentu saja karena ini adalah rumah sakit maka aku bekerja disini dan mulai sekarang aku yang menjadi dokter pribadi ayahmu. Ahh, dunia ini sempit sekali. Aku juga tidak menyangka kenapa ketua dokter mengutusku seperti itu”. Jinwoon menjawab pertanyaan Key santai. Matanya sekarang menatap Nicole senang. “Nicole, semakin hari kau terlihat semakin cantik. Apa aku bisa berbicara sebentar denganmu?”.
“ Kau terlalu berlebihan memujiku. Tentu saja bisa, Kaja!” Kata Nicole girang. Baru selangkah Nicole melangkahkan kakinya. Key tiba-tiba spontan memanggilnya.
“Ya!! Nicole!!”. Ujarnya dengan nada meninggi.
“Ne, ada apa?”. Tanya Nicole santai. Key bingung sendiri apa yang harus ia katakan.
“An..anio. pergilah”.
“Baik, aku pergi”. Nicole tersenyum manis padanya namun Key berkspersi datar. Baru setelah Nicole dan Jinwoon pergi. Key berulah dan mengumpaat pelan. Mulutnya komat-kamit tidak jelas. Sekertaris Han terkikik pelan melihat tingkah Key.
********
Nicole dan Jinwoon duduk santai di taman rumah sakit. Lengkap dengan seragam dokternya Jinwoon membawakan minuman kaleng dan memberikannya pada Nicole. Wajah Jinwoon terlihat sangat bersinar dan bahagia karena bisa bertemu dengan gadis pujaanya. Sudah lama dia tak melihat Nicole karena sibuk dengan pekerjaanya. Nicole menyeruput teh dingin dalam kaleng begitupula dengan Jinwoon. Jinwoon melihat Nicole sepenuh hati, dia merasa kalau Nicole terlihat gemuk dari sebelumnya. Tentu saja dia tahu kalau ini dipengaruhi oleh kehamilannya.
“Nicole, kau terlihat gemuk sekali”. Tanya Jinwoon.
“Iya, aku juga merasa seperti itu. Berat badanku naik lima kilogram”. Ujarnya sambil mengembungkan kedua pipinya. Jinwoon semakin gemas karena tingkah aegyo dari Nicole.
“Bagaimana dengan kandunganmu? Apa sejauh ini tak ada masalah?”.
“Eoh, sejauh ini baik-baik saja. Tapi kenapa aku belum merasakan dia menendang-nendang perutku?”. Ucap Nicole polos sambil memegangi perutnya.
“Ahahaha, tentu saja belum karena usia kehamilanmu masih menginjak tiga bulan. Kau akan merasakan hal itu kalau kehamilanmu sudah menginjak lima bulan”.
“Ahh Jongmalyo?” tanyanya sekali lagi. Jinwoon mengangguk dan tersenyum.
“Apa kau baik-baik saja? Apa pria itu membuatmu menangis lagi?”
“Tidak, tapi aku yang membuatnya menangis. Hidupnya berantakan karena aku. Aku juga telah menghancurkan cintanya. Ingin sekali aku secepatnya bercerai dan membiarkan hidupnya bahagia seperti dulu”. Nicole sekarang memandang langit hitam penuh bintang.
“Kenapa kau tidak segera bercerai saja?”.
“Aku sudah mengatakan hal itu padanya. Entah mengapa dia menolak pengajuan cerai dariku. Key mengatakan dia akan menceraikanku kalau anak ini sudah lahir. Aku jadi serba salah”.
Jinwoon berpikir dengan penuh arti tak lama kemudian dia tersenyum hambar. Ada sebuah alasa kenapa Jinwoon tersenyum karena dia melihat Key sedang mengawasi mereka di balik korden ruangan ayahnya dirawat. Kebetulan tempat Nicole dan Jinwoon dan bersantai terletak tepat dibelakang kamar Ayah Key. Datanglah ide Jahil datang dari Jinwoon. Nicole tak sengaja melihat Jinwoon tertawa kecil dan ini mengundang pertanyaan di otaknya.
“Kenapa kau tersenyum? Apa ada yang lucu?”.
“Mungkin dia sudah mulai mencintaimu”. Ujar Jinwoon Tegas. Tiba-tiba Jinwoon merangkul Nicole kemudian mencium keningnya. Nicole mematung dan terdiam karena tingkah Jinwoon Hal ini juga membuatnya sedikit salah tingkah.
“Ya!! Jinwoon, kenapa kau lakukan ini? Ayo lepaskan!”.
“Shiro!, bukankan kita dulu sering melakukan hal seperti ini eoh”.
Nicole sama sekali tak berkutik, benar apa kata Jinwoon kalau dulu mereka berdua sering melakukan hal ini. Jadi kenapa Jinwoon harus melepaskan rangkulan darinya.
*******
Disisi Lain, Key berdiri sambil sesekali dia membuka sedikt korden kamar ayahnya. Bibir Key manyun karena melihat Nicole dan Jinwoon bermesraan di tempat yang sepi seperti itu. Key kembali menutup kordennya, lalu membukanya, menutup, membukanya lagi. Entah kenapa dia merasa gelisah. Ingin sekali Key memukul Jinwoon saat ini juga terlebih juga dia juga melihat Jinwoon mencium kening istriny. Key tidak sadar kenapa dia gelisah seperti ini mungkin karena Nicole itu istrinya makanya dia sebagai suami khawatir. Key meyakinkan hatinya kalau ini hanya karena status bukan karena dia mulai menyukai Nicole. Ya benar ini hanya karena status. Batin Key. Dia mondar-mandir tidak jelas. Key tak sadar kalau sekertaris Han sedari tadi melihat tingkahnya.
“Kenapa harus bingung Tuan muda? Kalau anda merasa gelisah dan khawatir atau mungkin cemburu, hampirilah istri anda. Tarik tangannya dan bilang kalau anda tidak suka melihat dia berduaan dengan pria lain”. Ucap sekertaris Han dengan santai sambil melihat berkas-berkas kantor garapan dari bawahannya.
“Cemburu? Siapa yang cemburu? Aku?”. Key menunjuk batang hidungnya. Sekertaris Han mengangguk tanpa melihat kearah Key. “Siapa yang cemburu? Aku gelisah bukan karena dia berduaan dengan pria lain. Aku gelisah karena Appa belum siuman”. Ujar Key dengan nada meninggi.
“Kalau karena pak presedir? Kenapa anda bolak-balik membuka dan menutup korden. Terkadang anda mengumpat pelan melihat istri anda dengan pria itu?”. Skak mate batin Sekertris Han puas.
“Itu..itu karena. Aish sudahlah aku haus. Aku mau membeli minum”. Key berjalan menjauh dari sekertaris Han. Sepeninggal Key sekertaris Han tertawa terbahak-bahak.
“Ahahaha dasar anak muda”.
Key melangkahkan kakinya tanpa ragu menuju taman rumah sakit. Bukankah tadi dia mengatakan kepada sekertaris Han untuk membeli minuman. Tapi kakinya sangat gatal untuk tidak berjalan menuju ke Taman. Dengan gaya sok keren, Key bersiul, serta kedua tangannya berada di dalam saku celana. Selang beberapa langkah dari tempat Nicole dan Jinwoon, Key merentangkan kedua tangannya.
“Aigooo, udara di malam hari sangatlah segar. Langit malam begitu indah!”. Katanya dengan sedikit berteriak. Matanya melirik Nicole dan Jinwoon. Dia berpura-pura tidak tahu kalau ada orang disampingnya. Dalam hati Key berkata, Aku yakin Nicole sebentar lagi akan memanggilku, satu…dua..Tiga..!!.
“Key, sedang apa kau disini?” tanyanya. Key tersenyum bahagia karena tebakannya benar.
“Ahh, ternyata kau Nicole. Aku disini untuk melihat bulan dan menghirup udara segar dimalam hari”
“Melihat bulan?? Tapi tidak bulan malam ini?”. Tanya Nicole polos. Key memaki dalam hati karena dirinya yang begitu bodoh.
“Ohh, maksudku bintang bukan bulan hehehe”. Key merasa dirinya benar-benar bodoh.
“Choa, aku akan kembali untuk bekerja. Nicole jaga dirimu baik-baik”.
“Eoh hati-hati Jinwoon-ah”. Jinwoon berjalan menjauh dari Nicole dan semakin dekat dengan Key. Jinwoon berhenti sejenak di samping Key. Dia mendekatkan wajahkanya di kuping Key.
“Aku tahu kau dari tadi mengawasi kami”. Bisiknya pelan. Key terbelalak melihat Jinwoon namun Jinwoon tersenyum tipis dan sedikit sinis lalu pergi.
“Key, apa kau tidak kembali kedalam. Disini sangat dingin”. Ajak Nicole.
“Eoh, masuklah dulu aku harus membeli beberapa minuman”. Ujar Key sedikit linglung
“Baiklah, aku pergi dulu”.
Sepeninggal Nicole, Key menepuk-nepuk keningnya karena malu.
“Kenapa Jinwoon bisa tahu? Aishhhh, ini benar-benar memalukan”. Gumamnya lirih lalu berjalan untuk membeli minuman ditoko terdekat.
*******
Keesokan harinya menjelang petang, di sebuah apartemen yang mewah terdapat dua orang yang berpenampilan menarik. Satu lagi sangat tampan dan satu lagi sangatlah cantik. Pria itu melihat keluar, banyak sekali wartawan yang mengepung apartemennya. Pria itu begitu panic dan bingung sedangkan si wanita itu begitu santai dengan sesekali meneguk tehnya.
“Aigoo, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan Nana?”. Tanyanya panic.
“Kenapa Oppa harus panik. Lebih baik oppa diam saja jangan memberikan apapun. Aku pikir itu lebih aman. Kalau oppa mengatakan tidak para wartawan akan lebih mencari berita karena mereka tak percaya”. Ujar Nana.
“Ahhh, matta!! Nana, kau benar-benar gadis pintar”. Puji Min Woo pada seorang gadis yang dicintainya. Dia beringsut duduk di depan Nana. Kecantikan Nana yang membuat actor tampan seperti dirinya jatuh hati dan takluk padanya. “Nana, karena semua publik tahu hubungan kita dan banyak yang mengira kau kekasihku. Bukankah sebaiknya kau seharusnya menjadi kekasihku??”.
Nana menanggapi perkataan Min Woo dengan santai. Dia sama sekali tak terkejut dengan pengakuan namja yang ada di depannya, karena ini sudah kelima kalinya Min Woo mengungkapkan isi hatinya.
“Sudah aku bilang padamu oppa kalau aku tak bisa menerimamu”.
“Waeyo? Apa karena namja itu? Namja yang bernama Key. Apa dia lebih tampan dari oppa?”.
“Tentu saja dia lebih tampan dari oppa. Sampai sekarang aku masih mencintainya”.
“Walaupun dia sudah beristri dan menghamili gadis lain? Apa dia sekarang peduli padamu?”. Minwoo mengatakan hal itu dengan penuh emosi.
“Sudahlah oppa. Kau membuatku moodku buruk”.
Nana terdiam sedangkan Min woo uring-uringan. Tangan Min Woo tak henti-hentinya merubah channel TV karena semua berita berisi tentangnya dan Nana. Ini membuat pikirannya semakin buruk. Tak ada yang membuatnya merasa lebih baik apalagi penolakan Nana yang kelima kalinya.
“Oppa, Jankaman! Tolong ganti channel sebelumnya” perintah Nana.
Di beritakan bahwa pemilik dari perusahaan yang merupakan perusahaan terkaya di korea mendadak jatuh sakit. Pihak dari beliau yang di wakilkan oleh putranya mengatakan bahwa ayahnya terserang penyakit jantung koroner. Berikut ini adalah keterangan Kim Kibum putra dari Kim Jong Hun
“Dokter mengatakan kalau ayah memiliki penyakit jantung koroner. Jadi untuk sementara ini Ayah tidak bisa sepenuhnya mengawasi perusahaa”
“Apakah anda yang akan menggantikan beliau menjalankan perusahaan?”
“Untuk itu saya tidak tahu dan tolong jangan bertanya akan hal itu. Aku hanya ingin kalian mendoakan ayah saya agar cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti dulu. Terima kasih”.
Nana melihat Key meninggalkan para wartawaan, dia juga melihat jelas kalau Key berjalan bersama dengan Nicole menuju ke dalam rumah sakit. Ini membuat hatinya semakin sedih dan ingin sekali dirinya bertemu dengan Key. Di mata Nana Key sama sekali tak pernah berubah, dia masih saja tampan seperti pertama kali dia bertemu.
“Aku masih mencintaimu Key”. Ucapnya dalam hati.
**********
Key dan Nicole sudah berada di dalam kamar ayahnya. Tak banyak orang yang menjenguk hanya ada seketaris Han, ibu Key dan ibu Nicole. Ayah Key tersenyum pada putranya, beliau sudah siuman dari kemarin malam. Senyum kebahagiaan terpancar dari wajah ayahnya.
“Kau melakukan pekerjaan baik saat di Tanya oleh wartawan. Kau benar-benar hebat”.
“Aku tidak melakukan apapun Appa, aku hanya sekedar menjawab pertanyaan wartawan”.
“Appa, sangat mempercayaimu. Aku yakin kau mampu menjadi generasi penerusku. Sudah appa putuskan selama aku tak bisa mengawasi perusahaan kaulah yang akan memimpin perusahaan ayah”.
“Mw…mwo?!! Ucap Key tak percaya. “Appa menyuruhku untuk memimpin perusahaan?”.
“Suamiku kau…??”. Ibu Key tampak bahagia karena akhirnya suaminya mulai percaya dengan kemampuan Key untuk menjalankan perusahaan.
“Jadi, tolong jangan kecewakan Appamu ini. Berusahalah dengan keras dan untukmu Nicole, kau bisa menjadi sekertaris khusus untuk putraku.”
“Mwo?? Cho..choyo? Appa aku tidak bisa apa-apa. Aku..”
“ Aku memilihmu bukan karena kau menantuku tapi karena aku tahu kau siswa cerdas dan cekatan. Jangan khawatir kau akan di bimbing oleh sekertaris Han. Aku juga yakin kau pasti bisa mebimbing Key. Sekertaaris Han, bacakan apa jadwal hari ini??”. Ucap appa Key enteng sedangkan Key dan Nicole bingung mereka tak bisa mengatakan apapun.
“Hal yang harus tuan muda dan nona Nicole lakukan kali ini adalah menghadiri acara ulang tahun perusahaan yang sudah bekerja sama dengan perusahaan anda selama bertahun-tahun yaitu perusahaan SHinjoo pukul tujuh malam”
“Baik terima kasih sekertaris Han. Tak ada banyak waktu lagi ayo kalian siap-siap”
Tanpa mendapat persertujuan dari mereka berdua tiba-tiba dua body guard menggandeng paksa Nicole dan Key. Untuk kesekian kalinya mereka tak bisa mengatakan sepatah katapun. Mereka hanya bisa mengikuti alur yang sudah ada.
*******
Di tempat yang terpisah Key di dandani oleh pengawal yang semua serba pria sedangkan Nicole di dandani oleh pengawal wanita. Dia sudah berada di sebuah salon kecantikan ternama di korea. Rambut pendek Nicole di sisir dan disanggul ke atas dengan balutan gaun hitam yang agak besar karena Nicole hamil jadi gaun-gaun besar yang dipilih. Dengan cekatan penaata rias professional itu melukis wajah Nicole. Perlahan dia membuka mata. Tepat di depannya terdapat sosok gadis yang sangat cantik. Dia tidak percaya kalau itu adalah dirinya. Nicole meraba wajahnya sejenak dan benar itu adalah dirinya. Jung Nicole yang tak pernah memperhatikan penampilan. Penata ris itu mempersilahkan Nicol untuk keluar. Di sana dia sudah ditunggu oleh para pengawal beserta Key yang sudah selesai berdandan duluan. Peñata rias itu sengaja tak mengenakan Nicole high heels karena dia sedang hamil. Perlahan dan dengan langkah ragu Nicole berjalan kearah kerumunan yang sudah menunggunya. Mata Key terpana melihat perubahan Nicole, kecantikaannya mala mini sungguh luar biasa. Tak hanya Key yang terpesona namun pengawal-pengawal Key juga demikian, mereka semua tak berkedip memandang Nicole. Key sadar dan dia berbalik melihat bawahannya seolah dia berkata jangan laihat istriku seperti itu, yang boleh melihat dia secantik hanya aku.
“Sialllll malam ini dia begitu sangat cantik ?!”. Batin Key.
==TBC==
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
aigoo...
BalasHapusg ad alasan bwt g suka sma keycole!!!!
Nana masih sayang sama Key? Boleh2 aja sih, tapi gaboleh balikan lagi sama Key... /plak/
BalasHapus