Senin, 24 Oktober 2011
FF/ My husband, please look at me even just once/ part 11
Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool
- Jinwoon 2AM
Length : Chapter
Genre : Friendship, romance
==PART SEBELUMNYA==
Nicole meraba wajahnya sejenak dan benar itu adalah dirinya. Jung Nicole yang tak pernah memperhatikan penampilan. Penata ris itu mempersilahkan Nicol untuk keluar. Di sana dia sudah ditunggu oleh para pengawal beserta Key yang sudah selesai berdandan duluan. Peñata rias itu sengaja tak mengenakan Nicole high heels karena dia sedang hamil. Perlahan dan dengan langkah ragu Nicole berjalan kearah kerumunan yang sudah menunggunya. Mata Key terpana melihat perubahan Nicole, kecantikaannya mala mini sungguh luar biasa. Tak hanya Key yang terpesona namun pengawal-pengawal Key juga demikian, mereka semua tak berkedip memandang Nicole. Key sadar dan dia berbalik melihat bawahannya seolah dia berkata jangan laihat istriku seperti itu, yang boleh melihat dia secantik hanya aku.
“Sialllll malam ini dia begitu sangat cantik ?!”. Batin Key.
===============
“Nomu Yeppo”. Gumam Key pelan.
“Mworago?”. Tanya Nicole yang tidak begitu jelas dengan ucapan Key.
“Ah…anio. Aku tidak mengatakan apapun hehehe”
“Apa kalian sudah Lama menungguku? Mianhae, ayo kita pergi. Nanti bisa terlambat”. Ucapnya.
Nicole berjalan sambil menundukan kepala karena dia merasa malu semua pria yang ada dihadapannya memandangnya dengan tatapan tak biasa. Terlebih Key, yang pandangannya tak lepas dari dirinya. Dengan langkah nggun Nicole melangkah menuju mobil pribadi milik Key. Dudah ada seorang supir yang siap membawa mereka. Sesampainya dimobil sopir itu tersenyum ramah dan membukakan pintu untuknya. Nicole mengangguk sebagai ucapan terima kasih lalu masuk kedalam mobil. Selang beberapa menit kemudian disusul oleh Key. Dalam perjalanan Nicole dan Key terdiam. Nicole sibuk melihat pemandangan kota Seoul dimalam hari yang ada di luar jendela mobil. Nicole tak menyadari kalau Key dari tadi melihat kearahnya. Key memandang Nicole mulai dari ujung kaki sampai kepala. Dia berpikiran kalau Nicole terlihat sedikit gemuk. Key tahu persis kalau gemuknya Nicole terjadi karena dia hamil. Cantik benar-benar cantik. Entah kenapa Key ingin sekali memeluknya untuk kali ini. Key terjebak dalam lamunan dan kekagumannya pada Nicole. Sampai-sampai dia tak sadar kalau Nicole melihat kearahnya.
“Key, kenapa kau memandangku seperti itu?”.
“Tidak, siapa yang memandangmu? Aku hanya melihat pemandangan disitu”. Elaknya.
“Aihh, bohong. Kau terkejut dengan penampilanku yang terlihat sangat cantik ini, iya kan? hehehe”
“Cantik?? Biasa saja. Sebanyak apapun kau menggunakan make up, wajahmu sama sekali tidak terlihat cantik ”. Ujar Key. Nicole mengangkat sisi bibir atasnya sambil mengumpat pelan.
“Kau ini, tak pernah sekalipun kau memujiku. Oh ya ngomong-ngomong acara apa saja yang ada di ulang tahun perusahaan besar? “ Tanya Nicole penuh antusias.
“Ehm, biasanya mereka berbicara satu sama lain, sambutan dari presedir perushaant, makan-makan dan yang tak kalah penting adalah acara dansa”. Papar Key panjang lebar.
“Acara Dansa? Wahh psti seru seperti yang ada di dongeng. Apa nanti juga ada pangeran tampan”. Nicole tersenyum kecil dan asik dengan imajinasinya.
“Babo. Mana mungkin ada pangeran tampan. Sebagian besar yang datang adalah pria dewasa atau lebih tepatnya pria yang sudah berumur”.
“Ahhh. Sayang sekali”.
Obrolan-obrolan kecil yang keluar dari mulut mereka sama sekali mmbuat mereka tak merasakan kalau sudah menempuh perjalanan yang lumnayan jauh. Selang beberapa menit kemudian sampailah mereka di sebuah gedung mewah. Ukiran-ukran atapnya terbuat dari emas. Di tengah-tengah gedung terdapat patung seorang pria yang membawa guci. Dari guci itu keluar air. Di bawah patung itu juga terdapat air yang menggenang. Kalau dilihat secara seksama itu seperti salah satu lambang zodiac yaitu aquarius. Nicole menganga dan terkagum-kagum melihat bagunan megah nan mewah ini. Dari kejuahan Nicole dan Key melihat sebuah pintu aula besar yang dua sisi disamping pintunya di jaga oleh dua orang body guard. Tanpa di perintah dua orang berbadan kekar itu membuka pintu dan tersenyum ramah pada mereka berdua. Pintu pun terbuka. Terlihat banyak sekali undangan yang sudah datang. Semuanya berpakaian mewah dan terlihat glamour. Ternyata yang dikatakan Key salah besar, disini juga banyak eksekutif muda yang datang mereka semua sangat tampan dan terlihat sangat berwibawa. Semua gadis muda disini juga terlihat sangat cantik. Di dalam ruangan sudah terdapat banyak hidangan yang terkesan sangat enak. Di sekitar para undangan juga ada beberapa pelayan yang membawa minuman untuk mereka. Benar-benar pesta kelas elite.
“Akhirnya, perwakilan dari perusahaan Fourth Group datang juga”. Sapaan tiba-tiba lelaki yang sudah berumur sekitar setengah abad mengagetkan Nicole. Dengan rasa gembira itu menjabat tangan Key.
“Oh, Ne pak presedir. Maafkan aku datang terlambat”. Jawab Key membalas jabatan orang itu.
“Aigoo, kau sama sekali tidak terlambat karena acara belum di mulai”. Sesekali pak peresedir melihat sosok di belakang Key dengan penuh selidik “Geu Yeoja, Nuguya?”.
“Oh, annyonghaseo. Chonun Jung Nicole imnida. Aku adalah sekertaris dari Tuan Kibum. Mannaseo bangapseumnida haraboeji”. Ucap Nicole penuh kepercayaan diri.
“Haraboeji??”. Tanya pak presedir polos.
“Omo, Jesonghamnida maksud saya pak presedir hehe”.
“Hahahahaha, gadis ini lucu sekali. Tak heran kalau banyak orang yang memanggilku seperti itu karena memang aku sudah tua heheehe”.
Key melirik ke Nicole penuh arti. Key menyunggingkan bibirnya seolah dia marah pada Nicole karena sikapnya. Nicole tak mau kalah dia komat-kamit tak jelas kepada Key.
“Oh ya bagaimana keadaan ayahmu, apa beliau sudah sehat?”
“Iya, kondisinya lebih baik dari pada kemarin tapi untuk sementara Ayah tidak bisa memimpin perusahaan jadi aku yang menggantikan beliau”.
“Ah, aku mengerti pasti ayahmu itu percaya dengan kemampuanmu dalam bidang bisnis. Baik aku pergi dulu untuk menyambut tamu yang lain”. Ucapnya.
Presedir itu tersenyum, Keypun membalas senyumnya. Sepeninggal pak persedir Key kembali melihat Nicole sedikit kesal. Buatnya Nicole itu sedikit tak punya aturan. Bagaimana mungkin pak presedir dipanggil olehnya haraboeji. Iya walaupun Key mengakui kalau pak presedir itu sudah tua tapi dalam bisnis tidak ada panggilan seperti. Nicole merasa risih dengan pandangan Key.
“Mwoooo???!!” ucap Nicole
“Neon Jincha!!!. Kenapa kau memanggil presedir seperti itu eoh?”.
“Memang apa yang salah? Dia kan sudah pantas di panggil kakek. Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat. Lagipula aku tidak tahu aturan sesama rekan bisnis itu seperti apa. Jadi kau jangan menylahkan aku.”. Key tak bisa membalas perkataan Nicole. Dia hanya terdiam dan berkacak pinggang. Mata Nicole tetuju pada sebuah meja yang menyediakan buah-buahan.
“Wuahhh, buah-buahan ini terlihat segar”
Niole megambil buah kiwi yang sudah dikupas lalu memakannya dengan lahap. Key menghela nafas panjang dan meninggalkan Nicole sendirian. Key berbincang-bincang dengan rekan bisnis ayahnya yang lain. Nicole terus-terusan melahap buah-buahan yang terhidang dimeja. Saking sibuknya ia makan sampai tas yang ia bawa terjatuh dilantai. Ketika Nicola akan mengambil tasnya. Tiba-tiba ada seorang pria muda berjas yang berpenampilan gagah serta tampang mengambilkan tasnya lalu memberikan padanya. Nicole tak mengatakan apapun, dia hanya melihat pria itu denga mulut yang sedikit ternga-nga. Tampan sekali pria muda ini.
“Apa ini tas anda??”. Tanya pria itu ramah.
“Eoh, N..ne ini tasku. Gamsahamnida”. Ucap Nicole terbata-bata.
“Apa nona cantik ini datang sendirian?”.
“Tidak. Aku datang bersama temanku”.
“Apa kau bersedia menemaniku ngobrol. Kau tahu acara disini sangat membosankan dan…”. Pria itu mendekatkan wjahnya di telinga Nicole “Kebanyakan semua yang datang adalah kakek-kakek dan nenek-nenek” Pria itu kembali menjauhkan wajahnya dari telinga Nicole.
“Ahahahahahaha, kau ini bisa saja”
Dari jarak tak begitu jauh Key tanpa sengaja melihat Nicole lagi asyik berduaan dan bercanda gurau dengan seorang eksekutif muda yang tampan. Senyum Nicole begitu manis malam ini. Dengan tersenyum seperti itu membuat Nicole terlihat semakin cantik di mata Key. Dia tampak tak begitu suka melihat Nicole bersendau gurau bersama pria lain. Key tidak tahu kenapa dis selalu seperti ini. Tanpa ragu dan sedikit terbakar emosi Key menghampiri Nicole.
“Ya! Nuna, kenapa kau ada disini sendirian? Dari tadi kakak ipar mencarimu?”. Celetuk Key tiba-tiba. Nicole terkejut dengan sikap Key. Dan yang lebih merasa kaget adalah eksekutif muda yang berusaha mendekati Nicole.
“Nun..Nuna..?? kakak ipar?”. Tanya Nicole bingung.
“Ne, kakak ipar mencarimu. Dengan kedaan hamil sepeti ini tidak baik sendirian”. Ujar Key.
“Hamil?? Jadi kau sudah punya suami?”. Tanya pria tampan itu pada Nicole.
“Ahhh, itu…itu…”.
“Baiklah kalau begitu. Aku harus pergi menemui temanku, salam kenal Nona”. Pria itu secepat mungkin berjalan menjauh dari Nicole. Key tersenyum tipis karena dia berhasil membuat pria itu pergi. Dia tak sadar kalau Nicole melihat dirinya dengan tatapan yang menakutkan.
“Senyum macam apa itu? Sekarang kau puas?” kata Nicole.
“Iya aku puas. Lagipula kau ini sudah bersuami jadi tak seharusnya kau berduaan dengan pria lain”.
“Memang apa salahnya aku kenal dengan pria lain, kalau itu hanya sebatas untuk berteman”.
“Tapi dia ingin kau menjadi lebih dari teman”. Ucap Key emosi.
“Bagaimana kau tahu?? Ahh. Key kau cemburu ya?”. Goda Nicole. Mendadak wajah Key pucat dia tidak mau menjawab pertanyaan Nicole.
“Siapa yang cemburu?”. Key lalu melarikan dari Nicole dan bergabung dengan rekan bisnis ayahnya yang lain. Nicole tersenyum senang dan bahagia karena Key bersikap seperti itu padanya.
********
Banyak sekali acara yang ada hari ini. Dan saatnya sekarang acara untuk bersantai dan berdansa bersama. Semua orang khususnya pria dan wanita berumur sedang asik berdansa dengan masing-masing suaminya. Ada juga beberapa pasang anak muda yang ikut berdansa. Nicole duduk santai sambil meminum jus strawberry kesukaannya, dia melihat orang-orang yang berdansa. Dalam kerumunan dansa Nicole melihat pria muda yang tadi mengajaknya kenalan sedang berdansa dengan wanita lain. Andai Key tidak mengatakan hal-hal aneh pada pria itu pasti orang yang berdansa dengannya adalah aku. Batin Nicole. Tiba-tiba di depan wajahnya ada tangan seorang pria yang tak dikenal mengajaknya dansa. Pria itu tidak kalah tampan dengan pria sebelumnya. Nicole melihat kearah pria itu, dia tersenyum ramah pada Nicole. Tak berpikir panjang lagi karena Nicole ingin merasakan berdansa maka dia memutuskan untuk menerima ajakan pria tresebut. Ketika dia akan menggapai tangan pria itu tiba-tiba ada satu tangan lagi ada di depan wajahnya, saat Nicole melihat siapa pria itu. Tak disangka dia adalah Key. Terlihat Key tersenyum ramah pada Nicole dan mengangguk pelan. Tentu saja yang dipilih Nicole adalah ajakan Key. Tangan Nicole sekarang ada di dalam genggamannya. Mereka berdua berjalan perlahan di tempat dansa. Nicole masih menatap Key bingung sedangkan Key sendiri terus tersnyum pada Nicole. Key melingkarkan kedua tangannya di pinggang Nicole. Spontan Nicole menggelayutkan kedua tangannya di leher Key. Pelan tapi pasti tubuh mereka bergerak sesuai alunan music yang lambat dan romantis. Mereka berdua saling bertatapan penuh arti. hal ini menjdi pertanyaan besar di kepala Nicole.
“Kenapa kau tiba-tiba mengajakku berdansa?” tanyanya pelan
“Karena malam ini kau begitu cantik. Sehingga aku tak tahan untuk tidak melihatmu”. Jawab Key
“Benarkah aku tampak begitu cantik?”.
“Eoh, sangat cantik.”
Mereka berdua kembali terdiam. Jantung Nicole berdetak tak beraturan. Nicole tak pernah sedekat ini dengan Key. Apalagi di saat yang romantis seperti ini. Nicol bisa merasakan kalau dari tadi Key memandangnya. Nicole tak berani melihat . dia takut kalau tak bisa bergerak karena tatapan tajam yang indah dari Key. Tiba-tiba suasana di aula menjadi gelap, ternyata lampu mati. Semua orang panik bahkan ada suara perempuan yang menjerit. Nicole tak bisa melihat apapun. Tapi dia bisa merasakan kalau Key masih ada di depannya. Detik berikutnya Nicole merasakan basah dan lembab di bibirnya. Nicole merasakan kalau ada seseorang yang mengecup bibirnya. Matanya terbelalak lebar. Tubuhnya kaku tak bisa di gerakkan. Apakah Key menciumku? Mencium bibirku? Tak mungkin, dia begitu membenciku tapi orang yang ada di dekatku adalah Key. Ucapnya dalam hati. Lampu pun menyala, Nicole bisa melihat jelas kalau benar Key yang menciumnya. Key segera melepaskan pelukan dan ciumannya. Dia bergegas pergi keluar aula. Untung saja Tak ada seorangpun yang tahu. Nicole masih diam mematung dengan posisi sama diantara para undangan. Key mencium bibirku? Tanyanya dalam hati sambil memegang bibirnya.
*******
Key membasuh wajahnya berkali-kali. Matanya menatap tajam dirinya sendiri di dalam cermin. Dengan nafas yang memburu dia menatap cermin penuh arti dan berpikir. Bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu? Kenapa aku tiba-tiba menciumnya? Apa sebenarnya yang ada diotakku? Gerutu Key dalam hati. Key takut akan tanggapan Nicole terhadap dirinya. Key takut kalau Nicole akan salah paham setelah kejadian ini, padahal dia melakukan itu tanpa sadar. Entah setan apa yang merasuki diirnya. Untuk kesekian kalinya Key kembali membasuh wajahnya.
“Babo Key, kenapa kau melakukan hal semacam itu? Aishhh Jinca aku benar-benar gila”. Ucapnya. Tiba-tiba Key mendengar seseorang mengetuk pintu kamar mandi.
“Ya!! Key, apa kau ada di dalam? Kenapa kau begitu lama. Ayo cepat keluar. Temani aku karena aku tidak punya teman disana”. Teriak Nicole dari luar.
“Bagaimana dia bisa bersikap biasa seperti itu padaku?”. Tanyanya pada dirinya sendiri.
Key membenarkan eksprei wajahnya yang tampak gugup dan takut menjadi ekspresi wajah yang rileks dan santai. Dia menghembuskan nafas panjang lalu berjalan keluar dari toilet. Tepat Key sudah membuka pintu, sudah ada Nicole disana.
“Untunglah kau cepat keluar. Aku sendirian disana”.
“Memangnya apa yang kau takutkan?”. Tanya Key sedikit galak dan melangkah pergi. Diikuti pula oleh Nicole. Mendadak Key berhenti dan membalikan badannya kea rah Nicole “Ahh, masalah tadi tolong lupakan. Anggap hal itu tak pernah terjadi Arassoe!!”.
“Setelah kau mencuri ciuman pertamaku, dengan mudahnya kau mengatakan hal seperti itu”.
“Mencuri ciuman pertamamu? Aku tidak mencurinya. Anggap saja aku gila”.
“Kalau tidak mencuri lalu apa itu namanya?”.
“Aish molla…molla. Lupakan saja kejadian tadi ara?!!”.
Key melangkahkan kakinya untuk kembali ke aula. Seperti halnya tadi Nicole terus mengikuti Key. Dia begitu terburu-buru sampai tidak tahu orang yang berjalan di depannya. Nicole memelankan langkah kakinya. Wajahnya berubah menjadi sedih. Key terus saja melangkahkan kakinya, ketika dia sadar ada dua orang yang berjalan menuju arahnya, dia terdiam dan menghentikan langkahnya.
“Key Oppa” pekik gadis itu yang tak lain adalah Nana bersama dengan seorang actor muda yang terkenal Han Min Woo. Mata Nana tertuju pada Nicole yang ada di balik punggung Key. Mendengar nama Key membuat Han Min Woo agak geram dan menatap Key tajam.
“Apa yang oppa lakukan disini? Ternyata oppa bersama istrimu?”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hwaaaa....
BalasHapusauthor,,,
keren sangat!!!
daebak daebak!!!
sayang ad nana lagi :C
Udah seru2 itu Key cium bibir Nicole, eh Nana muncul lagi? Hffft greget sendiri jadinya -_-v
BalasHapus