Sabtu, 08 Oktober 2011

FF/ My husband, please look at me even just once part 9




Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool 
- Jinwoon 2AM
Length          : Chapter
Genre           : Friendship, romance 



“Na..na???!” Nicole kembali melihat seorang gadis muda berambut panjng yang berjalan diantara kerumunan wartawan bersama dengan actor muda terkenal Han Min Woo.
“Banyak yang beranggapan kalau hubungan mereka terjalin sudah lama. Namun baik Han Min Woo maupun gadis yang belum diketahui identitassnya tidak menanggapi pertanyaan dari para wartawan”
Terlihat jelas di mata Nicole kalau Key sangat terpukul. Telapak tangannya mengepal, rahanngnya gemetar serta mata yang menunujukan sorotan yang tak bersahabat. Nicole segera mematikan Televisi, dia tahu kalau Key sangat terpukul dengan berita seperti ini. Key sangat mencintai Nana jadi dia tahu apa yang dirasakan oleh Key sekarang.
“Aisshhh, gossip apa itu? Media selalu berlebihan dalam mengemas berita. Mungkin saja Han Min Woo dengan gadis itu berteman baik. Aigoo..”. Seru Nicole sambil melirik Key.
Dia berharap dengan mendengar ucapan darinya raut wajah Key sedikit santai. Tak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut Key. Dia bergegas pergi meninggalkan Nicole sendirian. Nicole melihat arah dimana Key pergi. Hembusan nafas pelan keluar dari hidungnya.
*********
Key berdiri termenung melihat pemandngan malam dari dalam rumah. Dinding yang terbuat dari kaca memperjelas pemandangan yang ada di luar rumahnya. Pohon-pohon kecil yang dihiasi oleh lampu berwarna kuning menambah semarak malah hari yang gelap. Mata Key tak hentinya melihat kerlap-kerlip lampu itu. Pikirannya menerawang ke masa lalu. Masa dimana Nana masih menjadi kekasihnya. Kerlap-kerlip lampu di pepohonan mengingatkan dia saat pertama kali dia bertemu dengan Nana.

Disebuah toko buku yang tak begitu besar. Key sibuk mencari-cari novel yang dia inginkan sejak lama. Tangannya menyisiri pinggiran buku, matanya membaca tak henti-hentinya membaca setiap judul. Key tersenyum bahagia ketika menemukan buku yang ia cari. Dengan sigap dia mengambil buku itu namun ternyata ada oran lain yang ingin mengaanbilnya. Mata Key perlahan melihat seseorang yang ada di depannya yang terhalang oleh rak. Key hanya bisa melihat wajahnya diantara sela-sela rak. Key tertegun dia seperti melihat seorang bidadari yang turun dari langit. Cantik benar-benar sangat cantik.
“Apa kau juga menginginkan buku ini?” tanyanya ramah. Lamunan Key yang terjebak dalam sebuah kekaguman buyar seketika karena teguran gadis itu.
“ Eoh, Ya aku dari dulu sudah ingin membelinya. Tapi jika kau ingin mengambilnya, ambilah”. Ucapnya. Key tidak tahu kenapa dia menyerahkan sesuatu yang dia inginkan pada seseorang apa lagi seseorang yang tidak dia kenal. Tak peduli pada siapapun Key selalu menang. Kecantikanlah yang meluluhkan hatinya.
“Kalau begitu terima kasih”. Ujar Nana tersenyum dan bergegas ke kasir.
Key bukannya mencari buku lain tapi dia mengikuti dan mengawasi gadis itu pergi. Nana Keluar dari toko buku dan berjalan menuju Halte yang tak jauh dari toko. Key terus mengikuti gadis itu. Dia berdiri agak jauh dari Nana. Sesekali dia melirik gadis cantik yang ada disampingnya. Benar-benar semupurna. Batin Key. Nana menunggu bis sambil membaca novel yang baru saja dia beli. Tak lama kemudian bis datang. Nana memasukan novelnya kedalam tas agak terburu-buru, saat itu juga ada sesuatu yang jatuh dari tasnya. Nana yang sudah naik melaju menjauh bersama bis yang ia tumpangi. Key penasaran. Diapun menghampiri secarik kertas kecil tersebut. Ketika dia melihatnya ternyata itu adalah sebuah kartu nama.
“Nana…”. Gumam Key pelan.
“Key-ssi….”,  Panggil Nicole tiba-tiba. Suara Nicole membuyarkan pikirannya. Perlahan Nicole mendekati Key. Dia berdiri tepat disamping Key matanya melihat dimana Key melihat. Nicole tahu betul bagaimana perasaan Key. Pasti hatinya terasa perih sekali. “Malam hari ini langit begitu indah dengan bintang-bintang yang bersinar”
“Kau menyukainya?”. Tanya Key singkat dan dingin.  
“Eoh aku menyukaninya”. Jawab Nicole. Ekspresi wajah Key begitu datar. Matanya menatap lurus ketaman rumah yang penuh dengan lampu-lampu. “Neon gwencahana?”
“Eoh, Nan Gwencahana”. Ujarnya.
“Gojimal. Cinta memang seperti itu. Ada saatnya senang ada saatnya sedih. Ada saatnya tertawa ada saatnya untuk menangis. Ada saatnya kita bertemu lalu mengikat cinta ada saatnya dimana kita memutuskan tali cinta itu lalu berpisah. Di dunia ini tak ada yang abadi termasuk juga cinta”. Nicole memandang pemandangan diluar dinding kaca rumah yang pebuh dengan cahaya lampu.
Key mengalihkan pandangannya ke Nicole. Dia seolah tak percaya kalau Nicole memiliki sisi kedewasaan yang luar biasa. Key juga merasa kalau Nicole malam ini terlihat lebih cantik dari biasanya. Nicole tahu kalau Key sedang memperhatikan dirinya namun dia pura-pura tidak mengert. Jujur dengan cara Key memandang dirinya seperti itu membuat jantung Nicole berpacu dengan cepat. Setenang mungkin Nicole berusaha untuk menjaga tingkahnya agar tak kelihatan gugup.
“Jangan terlalu bersedih. Mungkin Tuhan memiliki takdir lain yang lebih baik untukmu. Aku yakin Tuhan memberikan hal yang terbaik untuk umatnya. Aku yakin suatu saat nanti kau akan mendapatkan lebih daripada yang sekarang”. Nicole melihat kearah Key sambil tersenyum manis. Key sedikit terkejut lalu segera mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba tangan Key ditarik oleh Nicole.
“Ada apa?”. Tanya Key bingung.
“Ayo ikut aku. Aku akan mengajakmu ketempat yang bisa membuatmu merasa bahagia dan lega”.
“Ketempat yang membuatku bahagia dan lega? Eodiga?”.
“Sudahlah hehehehe” Nicole mengenakan sebuah syal putih dileher Key lalu menariknya pergi.
********
Key duduk menyilangkan kedua tangannya dengan wajah yang ditekuk. Pandangannya tak lepas dari Nicole. Key benar-benar kesal dan ingin marah. Kenapa Nicole harus mengajak dia ketempat seperti ini. Tempat macam ini bukanlah tempat yang cocok untuknya. Di sekeliling meja makannya dengan Nicole terdapat banyak sekali ajeossi-ajeossi  memakan lahap hidangan yang sudah mereka pesan sambil sesekali meminum soju. 
“Kenapa kau diam saja ayo makan??”. Ujar Nicole yang lahap dengan makanan yang ada di depannya. Tangan Nicole tak henti-hentinya untuk membalikan daging di atas tempat pemanggang yang berbentuk bundar.
“Kau ingin aku makan makanan seperti ini?” Ucap Key sedikit emosi.
“Memangnya kenapa? Usus tak kalah enaknya dengan daging yang sebenarnya?”
“Justru karena usus aku tidak mau memakannya”.
“Apa orang Kaya selalu seperti ini?”.
Key terdiam tak mengatakan apapun. Dia hanya melihat Nicole yang terus-terusan makan usus matang yang menurutnya terlihat menjijikan. Tak sangka dan diduga ada seorang pria remaja yang mendekati mereka. Key sama sekali tak mengenali mereka. Umurnya setara dengan umur Key. Nicole tersenyum pada remaja itu karena dia tahu. Kalau pria itu adalah temannya waktu masih SMP.
“Nicole annyong..!!!”. Sapa salah satu diantara mereka.
“Oh, Hyun Ju-ah sedang apa kau disini? Kau terlihat lebih tampan sekarang”.
“Aigoo, kau terlalu memuji. Nicole-ah kau daftar di universitas mana?”. Tanyanya.
“Aku tidak mendaftar ke universitas manapun”. Ucap Nicole lemas.
“Omo!! Jongmalyo?? Waeyo?”. Nicole tak menjawab pertanyaan Hyun Ju. Namun Hyun Ju juga tidak memaksa Nicole untuk menjawab pertanyaannya. Mata Hyun Ju sekarang terpaku pada seorang aki-laki berwajah tampan namun angkuh yang duduk tepat dihadapan Nicole. “Geu namja, nuguya?”.
“Dia temanku”. Jawab Nicole singkat sambil terus makan. Hyun Ju mengulurkan tangan kepada Key namun Key hanya memandang sinis tanpa membalas uluran tangannya. “Waahh, siapa kau sombong sekali”. Ujarnya penuh emosi.
“Memangnya kenapa? Aku adalah anak dari pengusaha terkaya dinegeri ini”. Ucap Key emosi. 
“Ahh Jongmalyo. Kalau begitu aku anak dari perdana menteri dinegeri ini. Orang sombong sepertimu tak pantas berteman dengan Nicole dan hidup di dunia ini. Kau hanya pantas hidup di kutub utara”. Hyun Ju meninggikan suaranya.
Key yang awalnya badmood hari ini begitu sensitive. Dia berdiri seolah menantang Hyun Ju untuk berkelahi dengannya. Nicole bisa membaca situasi seperti ini dan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya kalau tak ada seorangpun yang mencegah mereka.
“Sudah, jangan bertengkar. Hyun Ju-ah maafkan tingkahnya. Dia memang seperti itu”. Ujar Nicole.
“Aku benci orang sepertinya”. Jawabnya. Key tiba-tiba keluar meninggalkan mereka.
“Ya!! Key-ssi eodigayo?”. Nicole bergegas membayar makanannya lalu menyusul Key. “Hyun Ju-ah maafkan aku dan temanku. Aku pergi dulu”. Nicole berlari kea rah Key yang sudah jauh darinya. “Ya!! Key-ssi Gidareyo. Ya!!”.
“Tolong jangan ikuti aku!!” Kata Key sedikit marah.
“Aaa waeyo?”. Tanya Nicole  Key tidak menjawab dia hanya berbalik melihat Nicole dengan tatapan menyeramnkan yang keluar dari dua bola matanya. Nicole tak berkutik, dia takut dengan tatapan itu. Nicole memilih diam sambil terus mengikuti kemana Key pergi.
********
            Key berjalan perlahan sambil menatap langit malam. Tak sekalipun dia melihat bahkan melirik kearah Nicole yang ada disampingnya. Kedua tangan Key ada didalam saku celananya begitu juga dengan Nicole kedua tangannya berada di dalam saku jaketnya. Malam ini begitu dingin sehingga syal tebal masih tak mampu mencegah dinginnya angin yang berhembus. Selangkah demi selangkah Nicole mengikuti Key. Perlahan dia menatap penuh arti kea rah suaminya Key.
            “Key, memang benar-benar pria sempurna. Alis tebal itu, mata yang tajam itu, bibir yang seksi itu dan hidung yang mancung itu. Kapan jari jemariku ini menggapai mereka?. Tak heran banyak gadis yang menyukainya dan mengidolakannya. Aku sadar semakin hari aku semakin mencintainya sangat mencintainya. Walaupun dia tak mencintaiku namun dengan sikap pedulinya padaku itu lebih dari cukup. Key-ssi maafkan aku selama beberapa bulan terakhir membuat hidupmu menderita. Delapan bulan kedepan aku akan menghilang dalam kehidupanmu”. Ucap Nicole dalam hati. Karena dia begitu terbawa oleh lamunannya. Nicole sama sekali tidak sadar Key melihat kearahnya.
            “Ya!! Jung Nicole, kenapa kau melihatku seperti itu? Apa kau begitu terpesona dengan ketampananku eoh?”. Goda Key. Wajah Nicole memerah seketika.
            “An..aniya. Omo, disana ada es krim aku mau membelinya”. Nicole bergegas pergi. Key tersenyum senang karena bisa membuat Nicole merasa malu.
             Acara makan malam bersama gagal total karena Key tidak mau makan usus ditambah lagi bertemu dengan teman Nicole yang begitu meyebalkan sehingga membuat Key semakin kesal. Hal seperti itu tak membuat Nicole patah semangat agar Key kembali ceria lagi. Sekarang dia membawa Key ke tempat karaoke. Key duduk santai sambil melihat-lihat hal yang ada disekelinlingnya sedangkan Nicole sibuk mencari daftar lagu yang akan mereka nyanyikan.
            “Ya!! Key, kenapa kau diam saja. Lagu apa yang kau suka? Aku akan mencarikannya untukmu”.
            “Kenapa kau membawaku ketempat seperti ini?”. Tanya Key polos.
            “Aku jamin kau akan kembali ceria setalah keluar dari tempat ini”. Jawab Nicole.
            “Kembali ceria? Apa aku terlihat sangat menyedihkan?”.
            “Eoh, kau sangat terlihat sangat menyedihkan”. Nicole menekan remote lalu mulai play lagu yang sudah dia masukan di daftar lagu “Ayo sekarang kita mulai menyanyi, Yeahhh!!”.  
            Terdengar alunan music hip hop diseluruh ruangan kecil yang berukuran tiga kali empat meter. Nicole bernyanyi dengan gembira dan menari sesuai dengan video yang diputar. KARA-STEP merupakan lagu pertama yang dipilih oleh Nicole. Nicole menari sesuai dengan gerakan KARA. Key sedikit terhibur dengan suara dan gerakan dari Nicole namun dia juga khawatir karena Nicole sedang dalam keadaan hamil.
            “Ya!! Nicole, jangan banyak bergerak. Kau itu sedang hamil”. Ucap Key khawatir.
            “Gwenchanayo, Key-ssi ayo menari”. Nicole menarik paksa Key lalu mengajaknya menari. Perlahan Key ikut menari dan menyanyi. Key juga melakukan gerakan-gerakan konyol yang membuat Nicole tertawa terbahak-bahak. Nicole tak mau kalah disaat lagu beraliran Trot, Nicole memakai kostum berwarna merah dan berkilauan. Tingkah Konyol Nicole menjadi-jadi, Key tertawa tanpa henti sambil sesekali memegang perutnya.
            “Nicole-ah, Kau lucu sekali ahahahaha. Kau benar-benar bikin aku tak bisa berhenti tertawa ahaha”.
            Nicole hanya membalasnya dengan senyuman. Sejenak dia berhenti dan memandang Key. Dia merasa bahagia, puas dan terharu melihat Key kembali ceria dan bahagia. Ternyata usahanya selama beberapa jam terkahir ini sukses total. Tawa khas Key membuat Nicole semakin ingin melucu di depan Key. Sambil terus bernyanyi dan menari Nicole berkata dalam hati.
 “Key, jangan bersedih dan menangis lagi”.

********* 
Malam ini benar-benar malam yang indah. Mereka berdua sengaja pulang tidak naik bis namun berjalan kaki. Keputusan ini mereka ambil karena jarak tempat karaoke dan rumah mereka lumayan dekat. Raut wajah Key jauh lebih baik disbanding dengan sebelumnya. Jalan yang mereka ambil adalah jalan pintas dan kebetulan sekali taman terdekat di daerah itu sekarang ada pasar dadakan. Kesempatan ini tak mereka sia-siakan. Mereka berdua melihat barang-barang yang lucu. Pandangan Nicole terfkus pada sebuah boneka teddy bear lucu yang berwarna putih coklat. Ukurannya agak besar. Ketika dia melihat harga boneka itu Nicole mengurungkan niatnya lalu pergi. Key yang sedari tadi memperhatikan Nicole bergegas membelikan boneka itu untuknya. Secepat mungkin Key berlari kecil menyusul Nicole sambil membawa boneka.
“Ini untukmu”. Katanya singkat. “Aku lihat kau sangat menginginkan boneka ini”. Nicole tertegun dia tidak bisa mengatakan apapun. Ada angin apa Key begitu baik padanya. Key merasa risih karena Nicole terus memandangnya “Jangan memandangku seperti itu”.
“Gomawo, Key-ah hehehe”. Nicole tersenyum manis padanya. Senyuman itu membius Key untuk tak berpaling melihat Nicole. Detik berikutnya Key sadar lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Haisshh, jangan tersnyum seperti itu padaku”. Protes Key melanjutkan langkahnya.
“Waeyo? Apa aku terlihat cantik kalau tersenyum seperi itu eoh”.
“Molla..molla”. Jawab Key uring-uringan. Nicole hanya bisa cekikan di belakang Key.
Beberapa menit berlalu sekarang Key dan Nicole duduk dibangku panjang yang ada di taman kota. Suasana taman semakin malam semakin ramai ditambah lagi adanya pasar dadakan. Nicole mengeluarkan mp3 dari dalam sakunya. Nicole menempelkan headset satunya di kuping kiri Key. Saat itu Nicole memutar soundtrack drama favoritnya “Secret Garden” dengan judul “Geu Namja – Baek Jiyoung”. Key sedikit terkejut karena Nicole tiba-tiba memasukan sesuatu dikupingnya. Bagi Nicole lagu ini merupakan gambaran perasaanya untuk Key.
“Bagaimana perasaanmu saat ini? Apa kau merasa lebih baik?”. Nicole mengatakan hal itu sambil menatap langit yang penuh bintang.
“Eoh, aku sudah merasa jauh lebih baik. Gomawo kau sudah menghiburku”. Ucap Key.
“ Key-ssi, menurutmu diantara semua bintang mana yang sinarnya paling terang?”.
“Disana. Itu merupakan bintang yang paling terang” Key menunjuk bintang itu “Waeyo?”
“ Itu adalah bintangku. Aku kurang bisa bergaul dengan banyak orang karena aku dulu lebih suka belajar daripada keluar dengan teman-teman. Teman satu-satunya yang aku punya adalah Hara namun sekarang dia meninggalkanku karena dia sibuk dengan kuliahnya. Aku merasa kesepian. Setiap aku sedih, aku selalu mecurahkan isi hatiku kepada bintang itu. Entah kenapa aku merasa lega setelah mengungkapkan semuanya. Ini terlihat sangat konyol tapi itu yang aku rasakan. Aku ingin menemukan bintang itu di kehidupanku. Aku ingin menemukan seorang pria yang kelak akan menjadi seperti bintang itu. Yang selalu mendengarkan kesusahanku dan kebahagiaanku”. Nicole tersenyum. Dia masih terus melihat dimana bintang itu berada.
Sejenak Key melihat Nicole dengan tatapan penuh arti. Key meneliti Nicole dengan seksama. Cantik dan manis tak kalah dengan Nana. Key mulai sadar kalau dia sedikit demi sedikit mulai bisa menerima Nicole dalam kehidupannya. Entah menerima itu karena dia mulai menyukainya atau tidak, Key sama sekali tidak tahu. Yang dia tahu adalah dia masih menyukai Nana walaupun dia merasa kalau perasaannya dengan Nana sedikit berubah.
“Omo, ada anak kecil yang berjalan kesini”. Nicole berlari menghampiri anak laki-laki kecil itu lalu menggendongnya. “adik kecil siapa namamu? Kenapa kau sendirian?”.  
“Siapa dia? Kenapa anak kecil berjalan sendirian ditaman?”.
“Aku tidak tahu.  Lihat Key-ssi dia tampan dan lucu sekali. Dimana ibumu?”. Tanya Nicole namun lagi-lagi dia tidak menjawab. Tiba-tiba anak laki-laki itu menangis dan sedikit memberontak “Omo, jangan menangis sayang . Lihat ini Nuna punya permen apa kau mau eoh?”.
Untuk kedua kalinya dia tersentuh dengan sikap Nicole yang begitu suka dengan anak kecil. Key bisa membayangkan betapa sayangnya nanti Nicole terhadap darah dagingnya. Nicole adalah gadis sempurna, dia pintar, baik, penyanyang, cantik. Tak heran kalau banyak sekali namja di sekolah yang menyukainya. Entah kenapa Key berpikiran andai dia bisa memutar waktu kembali. Dia ingin bisa mencintai dan memiliki gadis yang ada di hadapannya sekarang.
            “Aigoo, ternyata kau ada disini”. Suara mendadak seorang ahjumma membuyarkan lamunan Key. Ahjumma itu mengambil anak laki-laki itu dari gendongan Nicole. “Terima kasih kau sudah menjaga anakku. Tiba-tiba dia menghilang aku begitu gugup dan takut tapi untung ada gadis cantik sepertimu yang tidak membiarkan anak kecil berkeliaran dan menjaganya”.
            “Ne. bibi. Gwencahana. Aku senang bisa menjaga anak anda”.
            “Sekali lagi terima kasih banyak. aiggoo, Woo Bin-ah kenapa kau membuat ibumu panic eoh?”. Ahjumma itu menjauh sambil berbicara dengan putranya dari mereka berdua. Anak kecil itu melihat Nicole lalu melambaikan tangan padanya. Nicole tersenyum bahagia dan membalas lambaian itu. Key masih terus melihat Nicole tanpa henti.
            “Adik Kecil hati-hati. Jangan berpisah dengan ibumu lagi ya!!”. Teriaknya. “Aigoo anak kecil itu lucu sekali”. Nicole melihat jam yang ada ditangannya  “Omo sudah malam ayo kita pulang”. Tiba-tiba Nicole merasa tangannya di tarik oleh seseorang. Sekarang dia berada di dalam pelukan Key. Nicole sedikit berontak karena dia kaget.
            “Jangan bergerak. Diamlah”.
            “Wa..waeyo?”. Tanya Nicole gugup. Jantungnya berdegup kencang.
            “Entah kenapa ala mini aku ingin sekali memelukmu”.
********
Key dan Nicole melanjutkan perjalanan pulang. Nicole sepenuh hati memeluk boneka yang dibelikn oleh Key. Tapi sikap Key berubah mejadi dingin kembali beda sekali dengan kejadian saat ditaman tadi. Nicole bingung kenapa Key secepat itu moodnya berubah. Nicole tak mengatakan apapun dan dia tak mau membahas kejadian yang ada di taman itu. Dia takut kalau Key marah. Mungkin Key melakukan itu padaku karena dia sekarang sedih makanya dia mencari pelampiasan untuk itu, Tidak apa-apa yang peting Key bahagia. Batin Nicole. Tiba-tiba Nicole sangat kehausan.
“Key-ssi aku haus. Aku akan membeli minuman ditoko itu. Tunggu aku disini”. Ucap Nicole. Key mengangguk santai dan menunggu dia di bawah pohon.
Dari kejauhan Key melihat jelas ada seorang nenek yang berjalan mendekat kearahnya. Pandangan nenek itu sedikit menkutkan. Tangan keriput nenek itu memegang pipi mulus Key. Key menelan ludah karena ketakutan.
“Anak muda kau akan menyesal. Rasa penyesalanmu ada karena rasa gengsimu, keangkuhanmu dan hatimu yang tak mau menerima sesuatu yang baru. Kau berusaha mejaga sesuatu yang lama. Kelak kau akan menangis, menangis sehingga kau ingin mati karena kehilangan sesuatu itu”. Ucap Nenek. Key katakutan setengah mati. Setelah mengatakan hal yang aneh, nenek itupun menjauh pergi. Key mencerna semua perkataan yang baru saja dia dengarkan.
“Ya!! Nenek sesuatu a…?”. Key berhenti berucap.
Nenek itu sudah tak ada di jalan lagi. Ini begitu aneh, terlalu aneh jika seorang nenek tua secepat itu berjalan dan menghilang. Key tak mau ambil pusing, mungkin itu hanya perkataan nenek tua yang ngelantur. Key merasakan ponselnya bergetar. Dia kemudian mengambil ponsel itu dari sakunya.
“Yoboseyo—Ne sekertaris Han—Mwo??Appa Jatuh pingsan?? 

==TBC==         

2 komentar:

  1. omo omo omo...
    key!!!!
    saranghae :D
    keren bgt author :)

    BalasHapus
  2. Key cepet banget berubah moodnya-__- hfffft

    BalasHapus