Kamis, 22 September 2011

FF/ My husband, please look at me even just once part 8


tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool 
- Jinwoon 2AM
Length          : Chapter



Genre           : Friendship, romance 

==PART SEBELUMNYA==

“Aku tidak tahu bagaimana yang jelas tiba-tiba dia menghadang dan melindungiku dari keroyokan preman. Tanpa aku sadari ternyata preman itu berniat memukulku dengan balok kayu tapi balok itu di pukulkan ke tubuh Nicole karena dia tiba-tiba ada di depanku. Aku benar-benar minta maaf”.
“Apa hanya ucapan maaf yang kau ucapkan. Hanya itu!! Ahahaha lucu sekali. kau tidak tahu bagaimana besarnya Nicole mencintaimu, bagaimana pedulinya Nicole pada kebahagiaan hidupmu. Tapi apa yang kau lakukan padanya. Karena begitu besarnya cintanya padamu, dan betapa inginnya dia melihatmu bahagia. Dia memilih akan mengugurkan kandungannya demi kau!! Kau tahu Key DEMI KAU. Demi kebahagiaanmu. Apa kau tahu kalau itu bis merenggut nyawanya. Apa kau tahu itu!!!!!”. Ujar Jinwoon penuh emosi.
“A..a..apa mengugurkan kandungan?”.

=======================

Mendadak Key lemas mendengar kabar seperti itu. Entah kenapa dia merasa sakit hati yang luar biasa ketika tahu Nicole akan menggugurkan darah dagingnya. Nicole begitu kejam sampai harus membunuh bayi yang tak berdosa dan tak tahu apa-apa. Tapi kalau kembali melihat kebelakang bukankah dia yang menginginkan Nicole untuk mengugurkan kandungannya. Seharusnya dia bahagia menerima kenyataan ini, dengan begini dia bisa kembali kepada Nana dan semuanya cepat berakhir. tapi yang terjadi malah berbalik dari yang dulu. Key merasa memang ada yang aneh dari dalam dirinya. Ada dorongan yang sangat kuat dari dalam dirinya untuk mencegah Nicole melakukan hal itu. Tidak itu tidak boleh. Batin Key.
“Iya, mengugurkan kandungannya. Apa kau sudah puas membuat Nicole berani melakukan hal beresiko seperti itu? Apa kau sekarang bahagia?”. Tanya Jinwoon begitu sinis.
“Cegah dia agar tidak melakukan hal ini Jinwoon”. Ujar Key.
“Apa cegah dia? Apa aku tidak salah dengar eoh?”.
“Tidak. Aku ingin kau mencegah dia”.
“Kenapa? Kenapa kau ingin aku mencegahnya?”
“Karena aku ingin anakku hidup dan lahir kedunia ini. Aku ingin dia bisa merasakan udara yang sejuk saat musim semi tiba, melihat indahnya dedaunan yang penuh warna saat musim gugur, dan merasakan bagaimana dinginnya salju”. Key mengatakan itu tanpa rasa ragu sedikitpun. Jinwoon terdiam dia heran dengan ucapan Key. Pandangan matanya penuh dengan ketegasan saat mengatakan hal itu.
“Akan lebih baik Jika kau yang mengatakan hal ini padanya”.

********
Suasana rumah sakit sangatlah sepi. Tak ada seorangpun yang masih terjaga di malam yang dingin ini. Key duduk termenung sambil terus memperhatikan Nicole. Jarinya tak pernah dari telapak tangan istrinya. Wajah Nicole begitu pucat tak berdaya. Saat itu juga Key mengingat kembali awal peretemuannya dengan Nicole. Saat itu Key menolong Nicole dari keroyokan seorang kakak perempuan senior Nicole. Mereka menganggap Nicole merebut posisi salah satu dari ketua mereka. Sebenarnya hal yang dipermasalahkan sangatlah sepele hanya karena banyak namja yang suka kepada Nicole sehingga membuat kepopuleran kakak senior Nicole meredup dimata para Namja. Key mengakui kalau Nicole memang salah satu gadis cantik di sekolah. Walaupun Nana lebih cantik darinya tapi Karena kecerdasan Nicole dan pintarnya dia berbagai bidang olahraga membuat para Namja lebih tertarik untuk mendapatkan Nicole dari pada Nana. Selain alasan kenapa para Namja tidak mengejar Nana karena dia sudah menjadi miliknya. Semua murid tahu siapa Key dan begitu tampannya Key itu. Mata Key tak henti-hentinya memandang wajah Nicole yang polos.
“Ke…Ke..Key, kau ada dimana?”. Ucap Nicole di bawah alam sadarnya.
“Nicole, kau sudah siuman. Syukurlah”. Spontan Key bahagian dan mengecup tangan Nicole. Dia tahu kalau Nicole memanggil namanya di bawah alam sadar tapi setidaknya dia tahu kalau Nicole kondisinya sudah membaik.
Sudah hampir sekitar sepuluh jam lebih Key menunggu Nicole dirumah sakit. Tadi orang tua datang menjenguk namun sekarang mereka sudah pulang karena besok harus berjualan di warung mie mereka. Key yang memilih untuk menjaga Nicole dan menyuruh orang tua Nicole untuk beristirahat. Dia melakukan ini karena merasa sangat bersalah padanya. Key ingin membalas budi pada Nicole atas segala yang sudah dia lakukan demi dirinya. Untuk mengisi kebosanan Key keluar membeli sesuatu. Dia yakin Nicole masih akan tertidur sampai besok pagi. Key hanya membeli satu pack kertas origami dan satu botol air mineral karena dia merasa sangat haus. Di taman rumah sakit, Key duduk santai di kursi panjang sambil memandang bintang yang menghiasi malam. Key meneguk minuman yang ia beli detik berikutnya matanya memandang tumpukan kertas origami yang masih belum tersentuh. Perlahan jari jemarinya yang lentik mulai membuat lipatan-lipatan di kertas itu. Key membentuk sebuah burung. Banyak yang bilang jika kita memberi seribu burung kertas kepada orang yang sakit maka ia akan sembuh. Key sebenarnya tidak percaya akan hal seperti itu tapi entah kenapa dia ingin membuat burung kertas untuk Nicole.
**********
Perlahan Nicole membuka mata. Pancaran sinar matahari yang menembus kelopak matanya membuat dirinya terbangun. Kepalanya terasa amat pusing dan sangat sakit. Tepat di depan matanya terdapat langit-langit berwarna putih. Bentukanya berbeda sekali dengan langit-langit yang ada dirumahnya. Nicole sama sekali tak tahu dimana dia berada sekarang. Terlihat Infus yang persang di tangan kananya, piama biru kha rumah sakit juga di kenakan olehnya. Nicole bingung dengan situasiyang ada. Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Katanya dalam hati. Saat Nicole menggerakan jemari tangan kirinya dia merasakan ada sesuatu yang menindih tangannya. Nicole terkejut mendapati Key tertidur denga posisi duduk sambil mengenggam erat tangan kirinya. Nicole berusaha untuk duduk, dia juga baru sadar kalau kepalanya diperban. Bergeraknya Nicole membuat Key terbangun. Segera mungkin Key melepaskan genggaman tangannya dengan tampang malu.
“Ternyata kau sudah bangun”. Ucapnya dengan nada sedikit kasar.
“Kenapa aku berada di rumah sakit? Apa yang sebenarnya terjadi?”.
“Gara-gara kau menyelamatkanku. Kepalamu terluka dan berdarah makanya kau dirawat disini”.
“Ahhh, arraseo aku sekarang ingat. Aigoo kepalaku!!”. Ujar Nicole sambil memegang kepalanya.
“Ya!! Jangan banyak bergerak kau belum sembuh total”. Bentak Key karena khawatir. Nicole melihat Key penuh arti sambil tersenyum nakal. Key merasa risih dengan cara Nicole memandangnya “Apa? Kenapa kau memandangku seperti itu?”.
“Apa kau menjagaku semalaman, Saat aku bangun, tak sengajaa aku melihat tanganmu mengenggam tanganku. Apa kau begitu khawatir ehmm hehehe” Goda Nicole.
“A..Apa!! Ya!! Siapa yang menjagamu hah. Aku baru saja datang. Tadi aku menggantikan ibumu. Aku mengantuk makanya aku tertidur masalah tanganku memegang tanganmu aku tak tahu”. Ucap Key malu.
“Aihhh, Key-ssi jangan berbohong padaku eoh. Ayo jujurlah hehe”.
“Sudah aku bilang aku bukan seperti itu!!”. Nada Key meninggi karena kesal dan malu.
Tiba-tiba seorang perawat datang membawa beberapa obat dan sarapan untuk Nicole. Ini merupakan kesempatan untuk Key agar bisa keluar dari pertanyaan maut Nicole. Jangan sampai Nicole tahu kalau semalaman dia menjaga dan begitu mengjhawatirkannya. Kalau andai saja Nicole tahu Key tak bisa membayangkan betapa malunya dia. Perawat itu memasang tensimeter di lengan Nicole lalu mengukur tekanan darahnya. Sejauh ini tekanan darah Nicole normal. Perawat yang memeriksa dirinya seumuran dengan ibu Nicole dia tersenyum padanya penuh arti.
“Apa laki-laki muda itu adalah kekasihmu?”. Tanya perawat itu tiba-tiba
“Eoh, bukan bibi dia itu adalah temanku”. Senyum Nicole.
“Benarkah? Aku pikir dia kekasihmu. Semalaman dia sudah menjagamu selain itu kemarin malam tanpa sengaja aku melihat dia membuat burung kertas di taman. Ternyata burung kertas itu untuk kau”. Bibi perawat itu melihat kesebuah meja yang letaknya dekat sekali dengan Nicole. Dia baru sadar kalau ada benda semacam ini.
“Benarkah dia yang membuat semua ini bibi?”.
“Iya benar. Dia yang membuat itu semua. Ternyata dia masih percaya dengan mitos. Kata orang jaman dulu kalau kita memberikan seribu burung kertas pada orang sakit maka orang itu akan cepat sembuh. Dia benar-benar polos sekali. Padahal itu hanyalah perkataan orang dulu”.
Nicole megambil sebuah toples yang penuh berisi dengan burung kertas kecil. Nicole yakin jumlah burung kertas ini tidak mencapai seribu tapi baginya itu sama sekali tidak penting. Yang terpenting adalah kalau semalaman Key menjaganya bahkan membuatkan sesuatu untuknya. Apa mungkin Key sudah sedikit membuka pintu hatinya untukku? Ahh itu sama sekali tidak mungkin. Batinnya.
“Bibi perawat apa aku boleh jalan-jalan sebentar. Aku bosan didalam kamar terus?”.
“Tentu saja boleh tapi jangan jauh-jauh kondisimu belum sembuh total. Aku akan menemanimu”.
“Tidak usah bibi. Aku ingin sendirian”.
“Kalau begitu pakailah kursi roda. Itu akan membuatmu lebih nyaman”. Saat itu juga Key datang dengan membawa bingkisan yang berisi camilan dan air minum mineral. “Aigoo, kebetulan kau sudah datang. Ajaklah kekasihm ini jalan-jalan dia bosan dikamar hehehe”. Bibi perawat itu menepuk bahu Key lalu menjauh dari mereka sambil tersenyum.
“Apa!! Kekasihku. Ya!! Bibi dia bukan kekasihku”. Teriak Key. Detik berikutnya dia memandang Nicole dengan tatapan tak mengerti. Nicole hanya bisa mengangkat kedua bahunya karena dia juga sedikit bingung dengan semuanya.
*********
Hari ini adalah hari dimana musim gugur tiba. Dedaunan berubah menjadi berwarna merah, kuning bahkan orange. Musim Gugur merupakan musim yang Nicole sukai karena dia merasa hidup di musim ini menjadi lebih berwarna. Nicole duduk anteng di kursi Nicole sedangkan Key mendorong santai kursi roda itu. Taman rumah sakit amatlah luas jadi jalan-jalan disini sama saja dengan jalan-jalan di luar. Taman ini juga tidak kalah dengan taman pusat kota. Ada sebuah danau buatan yang atasnya ditumbuhi oleh bunga teratai dan ada beberapa ekor angsa yang berenang disana benar-benar Indah. Key mengaajak Nicole berhenti tepat didepan danau dia duduk di kursi panjang yang di ikuti juga dengan Nicole. Tangan Nicole membawa sebuah wadah yang berisikan burung kertas. Hening, sunyi tak ada perkataan apapun dari mulut mereka hingga Nicole memutuskan untuk berbicara.
“Terima kasih Key-ssi kau sudah menjagaku semalaman”. Ujar Nicole.
“Sudah aku bilang aku sama sekali tidak menjagamu”. Elak Key.
“Kau jangan berbohong lagi. Bibi perawat itu yang memberitahuku. Dia juga mengatakan kalau kau membuat seribu burung kertas ini untukku. Berkat doamu lewat burung kertas ini kondisiku sudah jauh lebih baik”.
“Aku membuat burung kertas itu bukan untukmu. Hal itu aku lakukan untuk mengisi kebosananku”. Untuk kedua kalinya Key mencoba mengelak tapi sepertinya Nicole sama sekali tak percaya padanya..
“Musim gugur merupakan musim yang paling aku sukai karena di musim ini seolah aku bisa melihat Tuhan sedang melukis. Dedaunan yang hijau berubah menjadi merah, kuning, dan orange. Melihat dedaunan yang berguguran di musim gugur sama dengan melihatku saat ini. Rapuh dan tak bisa apa-apa. Kalau boleh tahu musim apa yang kau tunggu kedatangannya Key-ssi?”.
“Aku suka musim dingin”. Jawab Key singkat.
“Eoh pantas saja sama dengan watakmu yang kasar dan dingin hehehe”. Gurau Nicole. Pandangan matanya kembali menatap danau begitupula dengan Key. “Mianhaeyo Key”.
“Untuk apa kau meminta maaf padaku?”.
“Karena aku kau menderita dan berpisah dengan Nana. Seharusnya aku menurutimu dari awal. Seharusnya juga aku mengugurkan kandunganku. Hidupmu hancur karena aku. Mulai sekarang aku akan mengembalikan semua kebahagiaanmu seperti dulu jadi jangan khawatir. Kalau kau ingin mengugurkan kandungan ini akan aku lakukan sekarang bahkan kalaupun kalau kau ingin bercerai denganku sekarang tak apa”. Nicole mengatakan itu dengan tersenyum. Senyum kepasarahan yang terpancar dibibirnya.
“Apa kau gila eoh? Kau sendiri yang bilang kalau itu sama saja membunuh orang yang tak berdosa”.
“Iya benar aku memang pernah mengatakan itu. Tapi aku tak mau melihatmu tertekan seperti ini. Kalau aku sembuh. Aku akan segera melakukannya”.
“Bagaimana kalau aku tak mengijinkanmu melakukan hal itu? Apa kau akan terus berusaha untuk menggugurkan bayi yang kau kandung”. Ucap Key sedikit malu. Nicole sontak menoleh kearah Key. Dia tak percaya dengan yang didengarnya. “Masalah perceraian bukankah di surat tertulis aku akan menceraikanmu ketika bayi ini lahir bukan saat kau mengugurkannya”.
“Bukankah kau sudah menerima kembali hak warismu?”. Ucap Nicole asal.
“Iya aku sudah menerima itu kembali. Aku sangat berterima kasih padamu Nicole. Jadi aku ingin meminta maaf padamu atas perlakuanku selama ini padamu. Aku benar-benar minta maaf”.
“Sebelum kau meminta maaf padaku. Dari dulu aku sudah memaafkanmu. Tapi bukankah di surat perjanjian itu kau juga menulis kalau kau sudah mendapatkan hak waris maka kau akan menceraikanku”.
“Tolong jangan ungkit perjanjian itu. Aku akan menceraikanmu setelah anak itu lahir. Kelak aku juga akan ikut membiayai hidupnya. Kebutuhan sekolah dan lain sebagainya. Aku tak mengijinkanmu untuk mengugurkan bayiku”. Key berdiri. Dia berjalan mendekat ke danau sambil melihat angsa-angsa yang berenang. Tiba-tiba Key merasakan dirinya di peluk oleh seseorang siapa lagi kalau bukan Nicole.
“Terima kasih Key, terima kasih banyak. enam bulan sisa waktuku denganmu. Aku akan berperan menjadi seorang istri yang baik. Terima kasih”. Nicole tersenyum bahagia.
Key sama sekali tak mengelak ataupun menghindar dari pelukan Nicole. Dia juga tersenyum tipis dan mengenggam tangan Nicole yang melingkaar di perutnya.
********
Tiga hari sudah Nicole di rawat dirumah sakit. Dan hari ini tepatnya hari sabtu Nicole sudah boleh kerumah mengingat kondisinya sudah membaik. Tak ada lagi perban di kepalanya. Suasana rumah tinggal merek sedikit menyeramkan karena sudah tiga hari berturut-turut di tinggal. Key mengantarkan Nicole ke kamarnya dan menyuruhya istirahat.
“Aigoo, sudah lama aku tidak tisur di tempat yang empuk seperti ini ahhh”. Nicole merebahkan Tubuhnya di ranjang sedangkan Key sibuk menata barang-barang Nicole di almari.
“Ya!! Nicole jangan terlalu banyak bergerak kau belum sepenuhnya sembuh”. Ujar Key. Nicole terkejut dan langsung berdiri mendapati Key yang memasukan semua bajunya di lemari.
“Key-ssi jangan lakukan ini. Aku bisa menatanya sendiri”. Nicole bergegas menuju Key
“Jangan cerewet. Sekali-kali biarkan aku berbuat baik padamu”. Bentak Key
“Baiklah terserah kau saja”. Ucap Nicole pasrah.
Tangannya mengambil remote TV, dia merasa bosan dan ingin sekali lihat TV karena selama tiga hari dia buta informasi apapun. Kebetulan sekali acara kesukaan Nicole gossip tentang artis tayang. Bagi Nicole menjadi artis itu tidak enak. Hidup penuh dengan tuntutan dan kontrak serta tak bebas. Tak ada waktu istirahat bahkan waktu untuk keluarga pun tak ada. Baginya menjadi rakyat biasa itu lebih bermakna dan tahu arti hidup sebenarnya. Nicole dengan santai dan focus terus melihat layar TV.
“Pemirsa, artis muda yang lagi naik daun Han Min Woo sepertinya sekarang sudah memiliki sepasang kekasih. Banyak kabar yang beredar bahwa kekasih Han Min Woo adalah seorang model. Saat ditemui di lokasi Han Min Woo bersama gadis itu diam tak mengatakan apapun. Mereka….”.
“Sepertinya gadis itu mirip sekali dengan Nana”. Ujar Nicole.
Key sontak melihat TV dia terkejut, tangannya mengenggam dan bergetar. Dia melihat jelas wajah Nana di televisi sedang bergandengan mesra menuju sebuah restoran. Baju yang dikenakan oleh Nana sama dengan baju yang digunakan saat bertemu. Key merasakan sakit hati yang begitu luar biasa.
“Nana…!!”. 


==TBC==

2 komentar: