Minggu, 11 September 2011

FF/ My husband, please look at me even just once part 6







Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool 
- Jinwoon 2AM
Length          : Chapter


Genre           : Friendship, romance 

==PART SEBELUMNYA==  

“Omo, chagiya kau sudah datang rupanya. Hari ini kau cantik sekali” Puji Key Namun Nana terdiam dengan menahan amarah. Key merasa aneh dengan sikap Nana mala mini. “Ya! Chagiya kau kenapa?”
“Katakan padaku sejujurnya. Apa yang aku dengar itu kalau kau menghamili Nicole?”. Key tertegun. Tubuhnya mendadaka terasa dingin, Jantungnya berpacu tak terkendali. Bagaimana bisa? Bagaimana dia bisa tahu akan hal ini?. Batin Key. Lidah Key terasa kelu dan sulit untuk digerakkan.

“Kenapa kau diam saja Key? Ayo jawab!!!”.
=============================
Teriak Nana sehingga membuat semua pengunjung café melihat kea rah mereka. Nana tak kuasa lagi menahan tetesan air matanya. Key bingung apa dia harus jujur atau berbohong tapi kalau dia bohong sampai kapan dia akan menyimpanya.
“Maafkan aku Nana tapi itu terjadi…”.
“Jadi itu benar, eohh kau benar-benar membuatku hampir mati Key. Aku ingin kita putus”. Ucap Nana sambil berjalan Keluar dari café.
“Ya!! Chagiya Tunggu aku. Tolong dengarkan penjelasanku”. Key mengejar Nana lalu memegang tangan kekasihnya itu dengan kasar. “Tolong dengarkan aku!!”.
“Lepaskan aku Key!!”. Bentak Nana sambil menghempaskan tangannya dari cengkraman Key. “apa lagi yang akan kau jelaskan eoh!! Semuanya sudah jelas. Aku tidak mau bertemu denganmu lagi. Anggap saja kita tak pernah saling kenal. Hubungan kita sampai disini.” Saat itu juga sebuah bis datang. Dengan cepat Nana naik ke dalam bis.

“Ya!! Nana, dengarkan aku”. Key berlari mengejar bis yang dinaiki Nana. Dia berusaha sebisa mungkin untuk mengimbangi laju kecepatan bis. Key menggedor-nggedor sisi belakang bis sambil terus belrlari berteriak-teriak memanggil nama kekasihnya. “Ya!! Nana. Aku mohon jangan perlakukan aku seperti ini. Aku bisa menjelaskan semua”, Namun semakin lama Key sudah tak bisa mengimbangi laju bis. Kakinya terlalu lemah untuk melaju sejajar dengan kekuatan mesin. “NANAAAA!!!”. Teriaknya.
Nana sama sekali tak menjawab panggilan Key, dia hanya bisa menangis, dadanya terasa sesak dan sakit karena menahan semuanya. Terlihat jelas dimata Key, semakin jauh bis itu pergi semakin kecil bayangannya lalu menghilang. Key terduduk lemas di pinggir jalan raya. Kepalanya tertunduk, pelupuk matanya basah karena air mata yang tak bisa lagi di tahan olehnya. Key sangat mencintai Nana, baginya tak ada gadis lain sesempurna Nana dan sebaik Nana. Seluruh hatinya beserta jiwanya untuk Nana tapi kenapa? Kenapa Nana tega membuang hati itu jauh-jauh. Menjerumuskan dirinya dalam lubang hitam. Kenapa orang yang dicintainya harus pergi sedangkan orang yang tak dicintainya selalu ada disampingnya. Key merasa Tuhan tak adil. Tuhan itu terlalu jahat padanya.
“Jangan tinggalkan aku”. Ucap Key dalam tangis.
********
Nicole berbaring disebuah ruang yang sederhana bercat serba putih. Bola matanya mengikuti kemana sinar berwarna kuning itu bergerak namun cahaya itu menghilang. Didepan matanya sekarang terlihat jelas sosok wajah sang dokter yang tampan, siapa lagi kalau bukan Jinwoon sahabat karibnya yang berprofesi sebagai dokter.  Jinwoon meletakkan stetoskop di perut Nicole yang sudah semakin besar. Umur kandungan Nicole sudah menginjak dua bulan. Jinwoon menganggukan kepala lalu memerintahkan Nicole untuk bangun.
“Sejauh ini bayimu baik-baik saja dan terlihat sangat sehat”. Senyum Jinwoon padanya.
“Benarkah? Syukurlah. Aku benar-benar khawatir dengan kondisinya karena akhir-akhir ini aku melakukan banyak aktivitas”. Ucap Nicole mengelus-ngelus perutnya.
“Apa kau juga minum susu khusus buat ibu hamil?”.
“Eoh, Susu buat ibu hamil? Aku belum pernah minum susu semacam itu”. Tanpa mengatakan apapun Jinwoon memberikan sebuah bingkisan pada Nicole. “Apa ini?”.
“Ini adalah susu yang aku maksud. Minumlah ini secara teratur setelah sarapan dan makan malam, dengan begini bayimu akan tumbuh semakin sehat”. Ujar Jinwoon.
“Terima kasih banyak”. Ucap Nicole
Jinwoon tak henti-hentinya memandang sahabatnya sekaligus gadis yang dicintainya. Perih itu yang dia rasakan. Sakit ketika tahu gadis yang ia cintai hamil sebelum waktunya. Jinwoon merasa kalau Nicole terlihat sangat tertekan bahkan terkesan depresi. Kantung matanya hitam tanda kurangnya dia tidur. Jinwoon tahu, kehidupan Nicole sekarang tidaklah mudah. Hamil di usia yang belia merupakan tantangan besar bagi gadis remaja. Apakah Nicole bahagia? Apakah Nicole merasa hidupnya tenang? Batin Jinwoon.
“Oh iya. Dua hari lagi adalah upacara kelulusanmu. Setelah ini kau ingin belajar di universitas mana?” Tanya Jinwoon sesekali melihat jam tangannya. Wajah Nicole yang tadinya bahagia seketika berubah menjadi murung.
“Aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi”. Jawab Nicole lemas.
Jinwoon menyesal menanyakan hal itu pdanya. Seharusnya dia tahu kalau Nicole pasti tak akan melanjutkan ke perguruan tinggi dengan keadaan yang seperti ini. Jinwoon ingat kalau dulu saat kecil Nicole ingin menjadi seorang dokter sama seperti dirinya.
“Maafkan aku Nicole. Aku tidak bermaksud untuk…”.
“Aku tahu dan kau tidak salah. Hidupku serasa sangat berat dan sulit untuk meniti masa depan. Aku tidak tahu apakah setelah melahirkan akan dapat meraih cita-citaku. Kehidupan rumah tanggaku delapan bulan kedepan sudah di tentukan. Aku dan Key sepakat untuk mengakhiri pernikahan setelah bayi ini lahir atau warisan dia sudah kembali”. Nicole tersenyum kecil. Senyum yang menandakan sebuah luka yang mendalam.
“Bercerai? Bagaimana bisa? Bukankah kau mencintainya?”.
“Iya benar aku memang mencintainya namun apa gunanya cinta kalau hanya salah satu pihak yang merasakannya. Apa gunanya mempertahankan perasaan kita demi orang yang mencintai orang lain. Aku rasa ini lebih baik daripada kita selalu bersama. Aku ingin menghilangkan perasaan ini tapi aku tak bisa. Aku hanya….”. Nicole tak kuasa menahan rasa sakit dihatinya. Dia hanya menangis dan terus menangis.
“Nicole, jangan menangis. Hatiku terasa perih melihatmu seperti ini. Tenanglah, ada aku yang akan selalu menemanimu” Jinwoon mendekati Nicole lalu merangkulnya. “Jangan sedih lagi. Lebih baik kita jalan-jalan untuk menenangkan pikiranmu, bagaimana kalau kita makan malam? Aku akan menraktirmu makanan yang enak”.
“Menraktirku makanan enak? Dimana?”. Tanya Nicole antusias.
“Ahahaha dari dulu kalau bicara tentang makanan kamu tak pernah berubah. Kau tidak perlu tahu yang jelas ikutilah aku oke. Ayo berangkat”. Jinwoon melepaskan jas prakteknya lalu keluar dengan menggandeng tangan Nicole penuh kasih sayang.
*********
Seperti yang dikatakan Jinwoon Sekarang mereka berdua berada di sentra belanja dan pusat restoran tepatnya di daerah myeongdong. Harga barang yang dijual dipusat perbelanjaan ini juga terkenal miring daripada di pusat perbelanjaan yang lain. Jinwoon dan Nicole memesan chicken rice yang biasa disebut dengan talkabi. Nicole merasa beban yang ada di pikirannya lama kelamaan menguap dari otaknya seiring dengan hiburan yang ia rasakan. Selain makan malam Jinwoon mengajak Nicole untuk belanja baju. Baju ini bukan untuk dirinya namun untuk Nicole. Baju yang longgar merupakan baju yang harus dipakai oleh wanita hamil. Awalnya Nicole menolak tawaran sahabatnya itu tapi setelah dipaksa akhirnya Nicole menerima pemberian Jinwoon. Usai belanja dan makan mereka berdua pulang. Jinwoon mengantarkan Nicole sampai rumahnya. Sudah tak ada rahasia lagi antara dia dan Nicole jadi Nicole merasa tenang-tenang saja.
“Ini rumahmu ya? Yah rumahmu besar sekali hehehe”. Gurau Jinwoon
“Rumah besar tapi sepi” Gumam Nicole lirih. Jinwoon merasa bersalah dengan candaannya. Nicole yang dulu benar-benar berbeda dengan Nicole yang sekarang. “Baiklah aku masuk dulu. Hati-hati di jalan”. Nicole melangkah meninggalkan dirinya.
“Nicole ….!!” Panggil Jinwoon dan Nicolepun menoleh kearahnya “Bisakah delapan bulan kedepan kau mencintaiku seperti kau mencintai Key. Setelah bercerai, Maukah ku menjadi istriku. Aku berjanji akan menyayangi bayimu seperti aku menyayangimu. Aku akan membuatmu bahagia”.
Nicole terkejut, tertegun dengan semua ucapan Jinwoon. Sekarang dia tahu betapa Jinwoon sangat mencintainya. Tak mudah menyayangi anak orang lain seperti anaknya sendiri. Nicole tahu kalau seandainya dia hidup bersama Jinwoon hidupnya akan bahagia dan tenang, tidak seperti sekarang. Tapi apa daya dia tidak mencintainya, Nicole takut dia akan melukai Jinwoon karena sikapnya. Mulut Nicole terbuka ingin mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba ada seseorang bersuara tenor yang memanggilnya.
“Nicole..!! sedang apa kau disitu ayo masuk, aku ingin bicara denganmu”. Ucap Key dan dengan kasar dia menggelandang lengan kiri Nicole. Jinwoon tak terima melihat Nicole diperlakukan seperti itu. Jinwoon berlari kearah Nicole dan memegang lengan kanannya.
“Jangan bersikap Kasar pada Nicole”. Ucap Jinwoon gusar. Key memandang sejenak Jinwoon dengan tatapan yang sangat sengit.
“Memangnya siapa kau? Beraninya kau berbicara seperti itu padaku. Nicole adalah istriku”. Ucapnya
“Kau baru menganggapnya istri kalau dalam keadaan seperti ini. Ehh lucu sekali”. Ucap Jinwoon tak mau kalah dengan Key. “Dengar!! Kalau kau membuat Nicole menangis aku tak akan pernah memaafkanmu”.
“Kenapa? kau suka padanya?”. Tanya Key tegas.
“Iya aku menyukainya. Andai saja Nicole bersamaku dia pasti akan bahagia tidak seperti sekarang”.
“Jinwoon sudahlah”. Ucap Nicole berusaha untuk melerai mereka.
“Oke ambilah Nicole setelah aku menceraikan dia. Delapan bulan merupakan penantian yang tak lama bukan?”. Key menjadi semakin emosi karena berhadapan dengan orang menyebalkan seperti Jinwoon.
“Aku sudah tahu dan aku memang berencana seperti itu..!!”. amarah Jinwoon semakin membara.
“Jinwoon lepaskan aku”. Kata Nicole. Namun Jinwoon menolak “Aku bilang lepaskann akuuu!!!”. Nicole berteriak dia juga terbawa emosi melihat dua orang yang bertengkar. Perlahan Jinwoon melepaskan genggaman tangannya “Jinwoon, lebih baik kau pulang sekarang”.
“Ta..tapi Nicole…!!”.
“Aku mohon Jinwoon pulanglah”. Ucap Nicole memelas.
Mata Jinwoon tak henti-hentinya melihat kearah Nicole yang semakin menjauh darinya karena Key menggandengnya dan menyuruhnya masuk. Nicole tak mengatakan apa-apa  dia hanya memandang Jinwoon dengan mata basah karena genangan air mata di pelupuk matanya.
“Nicole, aku mencintaimu. Tunggu aku delapan bulan lagi. Aku akan menikahimu!!!”. Teriak Jinwoon yang saat itu juga di barengi dengan suara pintu yang tertutup dengan kasar. Hatinya terasa tersayat dan perih melihat gadis yang di cintainya diperlakukan seperti ini.
*********
Sesampainya di dalam rumah. Key melepaskan genggaman tangannya dari lengan Nicole. Dia menghempaskan tubuhnya di sofa sambil memejamkan kedua matanya. Key terlihat sangat lelah dan depresi berat karena diputuskan secara sepihak oleh Nana. Menurutnya ini semua salah Nicole. Dia menduga kalau Nicole menyebarkan berita kalau dia yang menghamili didirnya kepada semua murid disekolah. Kalau dia tak menceritakan dan menutupnya rapat-rapat tak mungkin Nana mengetahui hal ini.
“Key-ssi kau terlihat sangat lelah. Aku akan membuatkan teh untukmu biar kau lebih merasa fresh”.
“Tidak perlu. Aku tidak membutuhkan semua itu”. Ucap Key galak.
“Ehmm, maafkan ulah Jinwoon. Dia memang seperti itu. Tempramental itu sifat dominan dari dalam dirinya. Tolong jangan ambil hati ucapannya”. Ucap Nicole masih berdiri di depan pintu. Tanpa mengatakan apapun Key tiba-tiba berdiri dn berjalan mendekat kearahanya.
“Apa kau pernah menceritakan kepada semua teman sekolah kalau aku menghamilimu”. Key terus saja berjalan mendekatinya dengan tatapan yang amat mengerikan. Firasat Nicole tak enak jadi dia berusaha menjauh dari Kibum dengan berjalan mundur.
“Aku tak pernah menceritakan kepada siapapun sungguh”. Kecuali dengan Jinwoon. Batin Nicole dalam hati. Pandangan Key semakin mengerikan, Nicole sudah tak bisa berjalan mundur lagi. Tubuhnya terhalang oleh pintu.
“Kau tak pernah mengatakannya!! Eoh, jangan berbohong padaku Nicole!! Katakan padaku sebenarnya. Ayo katakan!!”. Kibum berteriak. Hal ini membuat Nicole sangat ketakutan.
“Sudah aku bilang aku tidak pernah mengatakan hal itu pada siapapun!!”.
Nicole juga berteriak untuk menghilangan rasa takutnya. Ini membuat Key tersulut emosinya dan BRAAAAK!! Key memukul pintu tepat dikepala sebelah kiri Nicole. Nicole tertegun mendapat perlakuan seperti ini. Air matanya sudah tak terbendung  lagi. Semua tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan.
“Karena kau Nana tahu hal ini dan meninggalkanku. Karena kau masa depanku,  Cintaku dan Hidupku hancur. Karena kau aku harus kehilangan segalanya. Semua karena kau!! Aku sangat membencimu. Kau Tahu Jung Nicole aku sangat membencimu!!!”.
Amarah Key benar-benar meledak. Matanya melotot kearah Nicole. Dagunya bergetar menahan amarah yang ada. Key menangis. Baru pertama kali ini Nicole melihat Key menangis.Hatinya terasa perih dan sedih bukan karena perlakuan Key padanya tapi karena melihat orang dicintainya menitikan air mata. Nicole tahu kalau cinta Key untuk Nana begitu besar. Ini salahnya. Seharusny dia tidak masuk kedalam kehidupan Nana dan Key.
“Maafkan aku Key. Maafkan aku”  Ucap Nicole
Hanya kata itu yang bisa terucap dari bibirnya dengan berlinang air mata. Key baru sadar dengan apa yang sudah dia lakukan terhadap Nicole. Terlihat jelas di mata Key tubuh Nicole gemetar. Mata sipit Nicole tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Key benar-benar tak sadar dengan tingkah lakunya sendiri. Seolah seperti ada seseorang yang mengendalikan dirinya. Dia benar-benar tak sadar. Tangannya merah dan sakit karena benturan keras antara Tulang tangannya dan Kayu. Amarah sudah menguasai seluruh sarafnya bahkan akal sehatnya. Key tak mengatakan apapun dia lalu pergi ke kamar meninggalkan Nicole.
“Apa yang sudah kau perbuat Key”. Batinnya.
Satu Jam sampai dua jam berlalu. Nicole merenung di dalam kamar. Seharusnya pernikahan ini tidak terjadi. Seharusnya juga dia tidak membiarkan bayi ini hidup. Andai saja dia menuruti perkataan Key untuk menggugurkan kandungannya pasti Key tidak akan tersiksa karena dirinya. Nicole sudah tahu apa yang seharusnya dia lakukan agar Key bahagia. Nicole sudah tahu. Dia berdiri lalu melangkahkan kakinya ke kamar Key dengan membawa peralatan untuk mengobati luka. Perlahan dia membuka kamar Key. Nicole tersenyum melihat Key tidur karena menurutnya dengan tertidur seperti ini wajah Key seperti malaikat kecil. Nicole duduk tepat di depan tangan kanan Key yang bengkak serta memerah. Dengan hati-hati Nicole memegang tangan Key agar tak terbangun dari tidurnya. Pertama Nicole mengolesi tangan suaminya dengan obat merah lalu membalutnya dengan perban serta perekat. Nicole sedikitpun tak marah dengan perlakuan Key.  Bahkan dia yang merasa bersalah. Usai mengobati luka Key, dia tersenyum lalu keluar. Sepeninggal Nicole, Key membuka matanya lalu beralih memandang perban di tangannya. Perasaan Aneh muncul dan bergejolak dihatinya. Dia merasa menyesal telah bersikap kasar pada Nicole. Sebenarnya dia sepenuhnya tidak tidur matanya hanya sekadar terpejam. Nicole itu terlalu baik atau bodoh kenapa dia masih saja peduli padaku. Batinnya.
“Nicole, maafkan aku” Gumamnya pelan.
*********
Esok paginya merupakan upacara perpisahan kelas tiga di sekolahnya. Pagi-pagi sekali Nicole sudah memasak sarapan untuk Key dan dirinya. Masakan kesukaan Key di pagi hari adalah pasta. Dari dapur Nicole mendengar suara derap langkah yang turun dari tangga. Terlihat Key hanya memakai kaos dalam putih beserta celana panjang. Wajah Nicole memerah melihat Key seperti itu. Key melihat Nicole lalu berjalan mendekatinya. Namun ketika Key mendekat Nicole mundur dengan kaki yang gemetar.
Key tahu Nicole merasa ketakutan karena ulahnya tadi malam. Melihat hal seperti itu Key menghentikan langkahnya dan mengambil jarak agak jauh dari Key. Dia benar-benar menyesal telah membuat Nicole ketakutan seperti ini.
“Nicole, terima kasih kau telah mengobati luka di tanganku”. Ucap Key. Nicole hanya menunduk dan menggangguk. Dia sama sekali tak berani menatap Key. “Nicole-ah, maafkan aku atas perlakuanku kemarin malam. Aku benar-benar tidak sadar dengan apa yang telah aku lakukan. Maafkan aku”. Key berjalan cepat lalu memeluk Nicole. Hati Key yang tergerak untuk memeluknya. Entah kenapa dia ingin sekali memeluknya dengan kondisi dia yang seperti ini
“Aku benar-benar takut”. Ucap Nicole.
“Ya, aku tahu. Aku berjanji untuk tidak seperti itu lagi maafkan aku”. Kata Key. Ada perasaan aneh saat dia memeluk Nicole. Perasaan sejuk dan nyaman. Ini benar-benar aneh.  Tanpa sengaja Hidung Key mencium sesuatu. “Bau apa ini?”. Tanyanya dengan masih memeluk Nicole.
“Omo, Pastanya!!!”. Ujar Nicole melepaskan pelukan Key dari tubuhnya. Nicole gugup “Aishhh kenapa jadi hangus seperti ini”. Kalau seperti ini Nicole terlihat sangat lucu. Key tak tahan untuk tidak tertawa.
“Ahahahahah Nicole kau lucu sekali”.
“Jangan tertawa ayo bantu aku “.
“Ahahaha iya..iya aku bantu”
**********
Hari ini Nicole sangat bahagia karena dia merasa kalau hubungannya dengan Key mengalami kemajuan walaupun itu bukan kemajuan pesat. Yang membuat Nicole bahagia adalah ketika Key memeluknya. Walaupun hubungan mereka lebih baik namun dia dan Key saling menjauh saat upacara perpisahan. Orang Tuanya dan Orang tua Key juga hadir. Nicole mendapat sebuah penghargaan dari sekolah karena prestasinya. Walapun dia dalam masalah besar bahkan masalah yang membuatnya malu namun dia tetap tampil tegar di hadapan semua murid dan wali murid. Kali ini Nicole member sebuah sambutan.
“Aku sangat berterma kasih kepada semua bapak dan ibu guru yang masih berkenaan memberiku sebuah penghargaan yang terhormat ini walaupun aku dalam sebuah masalah besar. Aku juga sangat berterima kasih kepada semua teman-teman yang selalu memberiku semangat. Kepada kedua orang tuaku yang selalu sabar menghadapiku”
Semua murid, wali murid dan guru mendengarkan baik-baik kata sambutan dari Nicole. Mata Key juga tak henti-hentinya memandang Nicole.
“Tak banyak kata yang ingin aku ucapkan. Aku hanya ingin meluruskan sesuatu tentang berita yang beradar selama ini di sekolah. Memang benar adanya kalau aku hamil dan banyak kabar yang mengatakan kalau Key adalah dari bayi yang aku kandung. Aku ingin mengatakan bahwa….”

==TBC==

5 komentar:

  1. uwoooooooooh jinwoon! go jinwoon! hahahahaha #eya :p alhamdulillah yah...... Key rada baikan disini, kayaknya udh ngerasa suka sama Nicole hehehe. NAGIH nih FF nya!! xDDD

    BalasHapus
  2. New Reader ^^v

    sumpah aku suka bgt ama ff ini !
    aku suka bgt ama KeyCole, nyari ff KeyCole di google akhirnya aku terdampar ke blog ini #apadeh

    ceritanya bgus bgt, top bgt malah.
    lanjutin ya *winkwink* :3

    BalasHapus
  3. @kEYCOLE forever terima kasih sudah berkunjung di blogku. lanjutannya udah aku post kok ^^ di baca ya hehehe

    BalasHapus
  4. Sumpah, part ini megang bgt!!!
    daebak author!!! :D

    BalasHapus
  5. Aaaaa Key kayaknya udah mulai suka tuh sama Nicole ><

    BalasHapus