Minggu, 21 Agustus 2011

FF (NSG STAR) "Be My Girlfriend"

Tittle : "Be My girlfriend"
Author : Maulida KimKeyong
Cast : Rian NSG STAR 

          Lidya (Readers)
Genre : Romace
Type : Oneshoot



Pandangan seorang gadis berumur 21 tahun sekarang tertuju pada sebuah poster besar yang terletak di dinding kamarnya. Poster seorang pria tampan berwajah menarik dan mempesona. Nama cowok itu adalah Ryan tapi para fans sering memanggilnya dengan sebutan  Ryan adalah salah satu member dari boyband ternama di Indonesia yang bernama NSG STAR. Selain Ryan masih ada tiga member lain yaitu Surya Lee, Gege dan Anggara. Mereka terkenal sangat ramah dengan fans mereka, sering meet and greet bersama. Namun sayang sekali gadis ini tidak pernah bisa bertemu dengan idolanya karena dia di kota besar kedua setelah Jakarta yaitu Surabaya.
“Hei, Lidya kenapa pagi-pagi sudah bengong melihat kearah Dinding?”. Tanya Fitri sahabat sekaligus teman sekamar dikostnya.
“Memangnya kenapa? Lagipula melihat wajah dia setelah bangun tidur itu sudah kegiatan yang wajib dilakukan” Jawab Lidya asal-asalan. Fitri hanya tersenyum kecil dan geleng-geleng kepala. Dia tidak mengerti dengan pikiran Lidya sahabatnya.
Yup, benar sekali Lidya adalah nama dari gadis itu. Gadis yang cantik namun manis dengan kulit sawo matang dan perawakan yang tidak terlalu tinggi. Dia adalah seorang mahasiswa disalah satu Universitas Negeri di Surabata yang sudah menginjak semester enam. Dia bukan seorang yang asli Surabaya namun rumah dia sebenarnya tinggal di salah satu kota kecil di Jawa Timur. Lidya tidak berkutit diatas ranjangnya dengan terus memandang wajah pujaan Hatinya “Novriyansah Fachri”.
“Lid, tumben kamu suka sama musisi dalam negeri biasanya kamu suka produk Luar apa lagi Korea. Sekarang kau tidak maniak Korea lagi? Sudah lupa sama yang namanya SHINee dan yang namanya Key yang biasa kamu panggil kamu Keyong itu?”.
“Yee, Sopo sing lali* aku nggak pernah lupa yang namanya SHINee apa lagi Key. Cuman saat ini aku memang lebih fokus ke NSG STAR lagipula lagu-lagu mereka tidak kalah keren sama lagunya SHINee. Menurutku dengan kehadiran mereka akan membuat musik Indonesia lebih variatif”.
Yo sakarepmu lah**” Ucap Fitri singkat. Fitri berbeda jauh dengan sahabatnya Lidya. Dia bukan tipe orang yang suka mengidolakan seseorang sampai berlebihan seperti Lidya. Sifatnya juga lebih dewasa dalam menghadapi suatu masalah. Nggak seperti Ldya yang selalu menyelesiakannya pakai emosi.
“Fit nanti setelah pulang dari kampus ikut aku ya??”.




*Siapa yang lupa
           **Ya terserah kamulah
                “Mau kemana emangnya?”. Tanya Fitri sambil bersihin kasurnya.
            “Beli perdana kartu perdana X2”. Jawab Lidya singkat tanpa merubah posisinya sedikitpun.
            “Buat apa beli perdana? Mau ganti nomer lagi. Nggak usah ganti-ganti terus toh. Aku kan bingung kamu pakai nomer yang mana?”. Protes Fitri, dia benar-benar capek menyimpan semua nomer sahabatnya.
            “Tenang saja. Ini kartu Cuma dipakai pas hari Jumat saja kok. Itupun mulai jam tujuh malam sampai delapan malam heheheheh”. Lidya cengengesan sedangkan fitri makin nggak ngerti dengan tingkah sahabatnya.
            “Lah, memangnya kenapa kok Cuma hari Jumat dan hanya di pakai jam 7 malam?”.
            “Hehehe kan hari Jumat NSG STAR jadwalnya Live Chat jadi aku mau nelfon mereka. Kalau aku pakai kartu yang aku pakai sekarang kan mahal fit. Jarang-jarang gitu telfon artis hehehe”.
            “Ealah, ya udah nanti aku anterin kamu beli perdana”.
*******
            Malam harinya Lidya sudah stand by di depan computer lebih tepatnya komputer yang didalam warnet, tentunya dia tidak sendirian tapi sama sahabatnya si Fitri. Sebenarnya Fitri males banget nganterin Lidya ke warnet tapi karena sahabatnya itu mengiming-iming mau ditarktir makan akhirnya dai mau. Lidya kelihatan girang banget dan mencak-mencak setelah tahu wajah semua member NSG STAR di dalam monitor Komputer. Fitri geleng-geleng kepala. Emang fitri mengakui kalau wajah semua member NSG STAR ganteng-ganteng, tapi fitri nggak tahu mana cowok yang digilai sama Lidya.
            “Ya Allah Fit, Ryan ganteng pooll”. Gumam Lidya.
            “Mana sih yang namanya Ryan?”. Tanya Fitri.
            “Itu yang jaket biru, yang lehernya ada headphonenya. Lihat senyumnya, bikin aku meleleh pit”. Fitri hanya manggut-manggut tanda ngerti
            Wajah Lidya memerah dan berseri-seri karena melihat wajah idolanya walau hanya di dunia maya. Mungkin kalau beneran ketemu, dia bisa pingsan. Member NSG STAR pada nyerocos sendiri sedangkan fansnya yang lain pada saling chatting dan mengomentari semua tingkah para member. Lidya tidak ikut chatting dia hanya ingin melihat tingkah kak anggara sepuasnya. Setelah semua pada ngomong kesana-kesini saatnya sekarang untuk sesi telfon. Dengan sigap dan secepat mungkin dia menekan nomer ponsel NSG STAR di ponselnnya. Namun dia gagal karena sudah di dahului oleh fans yang lainnya. Beberapa kali mencoba dia selalu gagal namun dia tidak menyerah dan untuk kelima kalinya akhirnya telfonnya tersambung. Jantung Lidya seperti berdegup kencang seolah mau membenrontak keluar dari dadanya. Wajahnya mendadak pucat dan panas dingin, dia gugup dan tidak tahu harus berkata apa. Gleek!! Telfonnya terangkat. Lidya bisa melihat dengan jelas kalau Ryan sang Pujaan hatinya yang mengangkat telfonnya. Suaranya benar-benar terdengar sangat merdu dan lembut dikupingnya.  Fitri yang penasaran ikutan nimbrung dan menyuruhnya untuk me-loudspeaker telfonnya. Lidyapun menuruti permintaan sahabatnya.
            “Halloo, Disini NSG STAR, password please”. Jawab Ryan. Lidya hanya bisa menelan ludah, bibir dan lidahnya mendadak tak bisa digerakan. Semua tubuhnya kaku. “Halloo, kenapa diam? Ya sudah kalau begitu kita angkat telfon berikutnya…”.

            “In…Indonesia Stand Up”. Jawab Lidya tiba-tiba.
            “Yee benar sekali. Dengan siapa dan superstar darimana ini?”. Tanya Si manis Anggara.    “Dengan Lidya, da..dari Surabaya”. Jawabnya terbata-bata.
            Akhirnya lama kelamaan Lidya mengobrol dengan mereka secara wajar tidak gugup ataupun diam namun layaknya seperti orang yang sudah akrab. Dan tentunya dia lebih banyak berbicara dengan member yang bernama Ryan. Lidya tidak percaya dengan semuanya, dia pikir ini hanya mimpi namun ketika sahabatnya memukul kepalanya kecil itu terasa sakit. Ini benar-benar nyata. Waktu yang diberikan pada member NSG STAR sangatlah sedikit jadi sedikit pula pertanyaan yang diajukan oleh Lidya unruk semua member khususnya kak Ryan. Tapi dia puas dengan semuanya.
            “Okee Lidya, sampai Jumpa ya terima kasih sudah telfon kami. I Love you”. Ucap Ryan.
            Mendadak tubuhnya kembali membeku karena Ryan mengatakan I Love you padanya. Pulang dari warnet Lidya seperti orang linglung, jalannya seperti robot dan senyum-senyum sendiri karena mendapat kata-kata “I love you” dari Lidya. Fitri sedikit ngeri dan takut sahabatnya itu mendadak jadi orang gila karena terbius kata-kata dari Ryan
            “Hei, Lid sadar woi. Kok  linglung gini”.
            “Fit kamu nggak dengar Ryan ngomong apa tadi?”.
            “I Love you. Memangnya kenapa?”.
            “Ya ampun Fit. I Love you, itu kan artinya aku CINTA kamu. Huuaa aku nggak nyangka”.
            “Woee. Ingat dia ngomong begitu bukan berarti dia cinta saama kamu. Atau jangan-jangan kau memang benar-benar menyukai Ryan bukan sekedar idola. Tapi memang benar-benar suka?”. Fitri memandang Lidya penuh selidik. Mendadak wajah Lidya murung dan kelihatan agak sedih. Lidya menghela nafas hendak mengatakan sesuatu.
            “Iya sebenarnya aku menyukai Ryan melebihi seorang fans.”. Jawabnya lemas.
            “Wah, Lid. Nyebut-nyebut. Nggak usah ngimpi terlalu jauh. Ryan itu artis sedangkan kita atau kamu hanya orang biasa memangnya situ mau sama anak kuliahan yang biasa saja seperti kita. Tentunya seleranya artis juga”.
            Memang benar kalau sejujurnya selama ini dia suka pada Ryan bukan sebatas seorang fans pada idolanya namun melebihi itu. Perasaanya sama Ryan sudah terlalu Jauh.
******
            Tiga hari kemudian setelah live chat dengan Member NSG STAR. Lidya selalu mondar-mandir di dalam kamar sambil terus memegangi ponselnya. Hal ini sepertinya membuat Fitri sahabat Lidya merasa agak terganggu. Fitri yang sedari tadi berbaring di tempat tidur sambil membaca novel mendadak duduk dan melihat Lidya sedikit kesal.
            “Lid, kamu itu kenapa toh? Kok dari kemarin mondar-mandir terus? Ngenteni telpon soko sopo seh*? Fitri menahan amarah sebisanya takut kalau sahabtnya tersinggung.
            “Ini hidup dan matiku fit. Cuma ini jalan satu-satunya biar aku bisa ketemu”. Jawab Lidya. Fitri makin tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh temannya itu. Fitripun kembali berbaring dan membaca novelnya. Ponsel Lidya berdering dengan cekatan dia mengangkat telfonnya. “Hallo—Iya benar ini dengan Lidya—yang benar pak?? Kiaaa makasih pak. Tapi kapan saya bisa kesana??Minggu ini—iya saya mengerti terima kasih”. Lidya menutup ponselnya lalu teriak-teriak nggak jelas. “YEE. Akhirnya aku bisa ketemu yeeee!!!”. Katanya sambil jingkrak-jingkrak.
            “Heh Lid. Awakmu iku kenopo seh**?kok gag jelas gitu?”
“Eh tahu nggak. Kalau aku minggu depan akan ke Jakarta, mau Dinner and Dating with NSG STAR. Selama dua hari berturut-turut jadi secara otomatis aku akan ketemu Ryan sepuasnya, dan tentunya bisa foto-foto dan ngobrol sama dia hehehe. Kiaa senangnya”.
“Kok Bisa?Terus kamu kesana sama siapa?Sendirian?Memangnya kamu nggak kuliah?”. Tanya fitri beruntun dan berapi-api.
“Bisa donk. Tentunya aku kesana sendirian, mau ajak kamu tentunya kamu nggak mau. Nggak kuliah lah kan minggu depan kita Minggu tenang buat persiapan UAS hehehe. Itung-itung Liburan ke Jakarta bersama NSG star” . Ucap Lidya penuh semangat. Fitri masih memandangnya dengan perasaan tak percaya.
“Kamu serius, ke Jakarta bertemu dengan NSG STAR. Kok bisa?”.




*Nungguin telfon dari siapa sih?
                *Kamu kenapa sih?
Lidyapun menceritakan. Semuanya kenapa dia bisa bertemu dengan NSG STAR ternyata itu adalah kuis yang di adakan di page NSG star di salah satu jejaring sosial. Dengan memberi sebuah pertanyaan lalu kemudian yang menjawab benar akan diacak dan diambil empat orang untuk acara Dinner bersama. Terpilihlah Lidya dan tiga perempuan lainnya. Fitripun sudah mengerti dan jelas dengan semuanya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau dia salah satu superstar yang beruntung diantara ribuan superstar lainnya.
*******
Lidya turun dari kereta api. Sesekali dia melirik jamnya. Sudah hampir sekitar tigapuluh menit dia menunggu seseorang yang menjemputnya namun tk kunjung datang. Dari pihak NSG STAR sih mengatakan kalau ada di stasiun ada team yang menjemputnya. Dari jarak sekitar lima meter ada seseorang yang mendekatinyam pria itu memakai kacamata hitam, topi merah dan kaos putih. Lidya tahu kalau pria ini salah satu team NSG STAR.
“Apa kamu yang bernama Lidya?”.
“Iya benar ini Lidya”
“Maaf terlambat, tadi macet dan banyak urusan”. Ucap pria itu.
“Iya pak tidak apa-apa aku bisa memakluminya”. Jawab Lidya.
Tanpa basa-basi pria itu membawa kesebuah sedan hitam. Lidya duduk dibelakang, sambil Mengibas-ngibaskan taangannyaa karena kepanasan. Baginya Surabaya itu sudah sangat panas namun ternyata Jakarta lebih panas lagi atau mungkin hari ini neraka bocor kali ya. Pria itu tersenyum kecil melihat tingkah Lidya apalagi setelah membaca kaosnya yang bertuliskan “I Love Ryan”. Ternyata panas tidak dirasakn oleh Lidya namun pria itu juga, karena tidak betah pria itu membuka kacamata, topi dan jaket yang ia kenakan. Kebetulan sekali Lidya melihat hal itu, betapa terkejutnya dia ketika melihat pria itu.
“Ryan!!!!” teriak Lidya.
“Ssssttt, jangan keras-keras. Sekarang aku akan membawamu ke penginapaan oke”.  
“Tapi kenapa bisa, kau yang jemput”. Namun Anggara hanya tersenyum.
Lidya masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Ryan yang diPujanya ada didepannya sekarang. Ini benar-benar diluar dugaan, dia belum punya daftar pertanyaan yang harus dia tanyakan pada Ryan. Siaal benar-benar sial. Selama didalam mobil Lidya tidak bisa berkata apa-apa. Mulutnya tak bisa di gerakan istilah orang jawa itu ketenggengen. Tak lama kemudian sampailah dia Didepan penginapan yang sudah disediakan untuk dirinya bersama pemenang kuis yang lain. Tanpa di duga Ryan membantu membawa Lidya dan mengantarkan dia kekamarnya.
“Lebih baik sekarang kau istirahat, oke”. Ucap Ryan lembut sambil megelus-elus kepala Lidya. Lagi-lagi dia tidak percaya kalau Ryan memperlakukan dirinya seperti ini. Ryan beranjak keluar dari kamarnya namun Lidya berusaaha mencegah karena dia ingin selalu bersama Ryan.
“Ryan bolehkah aku berfoto denganmu?”. Tanya Lidya Ragu. Tanpa menjawab Ryanpun mengiyakan permintan Lidya. Dia mengaambil ponsel dari tangan Lidya dan mulai memotret dirinya. Detik berikutnya Ryan mengembalikan ponsel Lidya lalu kemudian pergi sambil tersenyum manis padanya. Sepeninggal Ryan Lidya Jingkrak-jingkrak nggak jelas.
“Yeeeee!!! Akhirnya aku bisa foto, dan bicara padanya Yeeee!!!”.
******
Lidya celingak-celinguk sendirian mencari-cari dimana member NSG STAR dan tiga gadis lain beserta teamnya berada. Ini merupakan salah satu restoran mewah di Jakarta jujur kalau Lidya sendirian nggak bakal kuat buat bayar sendiri terlalu mahal untuk ukuran anak kost. Dan akhirnya dia menemukan apa yang dia cari, yaitu segorombolan orang yang memakai baju serba putih. Terlihat jelas Gara tersenyum manis epadanya. Dengan berbalut dress berwaarna hitam dengan rambut dikuncir muda dengan tas tangan berwarna hitam, Lidya memberanikan diri berkumpul dengan semuanya.
“ Mbak yang bernama Lidya kan?” Tanya salah satu Team NSG STAR. Lidya hanya tersenyum dan mengangguk “Kami sudah menunggu lama”.
“Maaf kalau aku terlambat”. Lidya duduk tepat di depan Anggara.
Dia merasa kalau Ryan memandangnya dengan sedikit aneh. Bukan karena benci atau apa tapi pandangan itu seperti pandangan sebuah kekaguman namun Lidya membuang pikran itu jauh-jauh nggak mungkin Ryan seperti itu padanya. Semua orang yang ada dimeja makan saling memperkenalkan diri. Dan bercnda bersama, Anggara sangatlah terlihat manis sedangkan kak surya lee telihat macho, lalu kak Gege benar-benar lucu tidak lupa tiga peserta Dinner juga begitu cantik. Kelihatannya tiap orang sudah dipasangkan dengan member NSG STAR masing-masing dan kebetulan Lidya dipasangkan dengan Ryan
“Baiklah, Semuanya sudah lengkap. Kalian adalah fans NSG STAR yang beruntung. Kami akan mengabadikan moment ini baik video ataupun gambar. Jadi lakukanlah dengan hati kalian untuk berbagi dengan superstar yang lain. Setelah Dinner kalian boleh jalan-jalan dengan pasangan dinner masing-masing”. Ucap Manajer NSG STAR.
Semua orang akhirnya makan bersama, Lidya bersama tiga gadis lain yang beruntung saling berbicara dan bercanda bersama. Tidak hanya Makan NSG STAR juga bernyanyi secara live didepan mereka dengan menyaanyikan lagu mereka sendiri yang berjudul “Hold me closer”. Lidya bisa merasakan kalau Ryan menatapnya penuh arti jantungnya berdetak hebat. Apakah ini mimpi? Batinnya.
*******
            Dua hari satu malam Lidya sudah berada di Jakarta untuk menemui idolanya. Tinggal hari ini mereka Dinner plus Jalan-jalan bersama NSG STAR dan Team NSG STAR yang lain. Lidya sangatlah puas dengan yang sudah dia lakukan mulai dari foto bersama, bercanda, ngobrol bahkan menyanyi dengan NSG STAR khususnya dengan Ryan. Dan yang lebih membuat Lidya puas adalah Ryan meminta nomer ponselnya, malah seusai Dinner dan sebelum tidur Ryan mengirim mesej ke dia dan mengucapkan selamat Tidur. Ini semua di luar dugaannya, namun dia mengakui kalau dia merasa lebih dekat dengan Ryan seperti sudah kenal lama. Lamunan Lidya buyar ketika ponselnya bordering dengan keras. Diapun melihat ponselnya tertulis “Ryan My love” dilayarnya.
            “Hallo Ryan?”. Jawab Lidya.
            “Apa kamu sudah siap untuk kegiatan hari ini?”. Tanya Anggara.
            “Iya, aku sudah siap”.
            “Oke, aku tunggu.”.
            Bukan main betapa girangnya Lidya hari ini. kemarin malam mendapat sms dari Ryan sekarang Ryan menelfonnya walau sebentar. Bagi dia hdiup didunia ini selama dua hari terakhir sangatlah indah. Tanpa berpikir lagi Lidya menyambar tas kecil miliknya lalu kemudian memakai tas itu dengan cara menyamping. Seperti halnya kemarin, kalau acara Dinner and dating ini diadakan pada malam hari. Namun tempat kali ini bukan di restoran namun di sekitar Ancol jadi kita juga bisa bermain di pantai. Sesampainya di taman bermain impian jaya Ancol baik member NSG STAR sama beberapa Team NSG STAR sendiri ikut menjajal adrenalin dengan naik Roller Coaster. Lidya sangat ketakutan namun berkat Ryan yang ada disampingnya membuat ketakutannya sedikit hilang. Tanpa di duga Ryan mengenggam erat tangan Lidya.
            “Jangan takut ada aku disini”. Ucap Ryan dengan suara seksinya sontak kata-kata itu membuat kekuatan tersendiri di diri Lidya yang agak penakut itu. Perlahan Roller coasterpun berjalan semakin cepat-dan cepat. Genggaman tangan Lidya di tangan Ryan semakin erat. Sedangkan Anggara hanya tersenyum kecil melihat tingkah gadis yang ada disampingnya.
********
            Seusai Dinner dan bermain sepuasnya, Manajer NSG STAR memberi kesempatan untuk NSG STAR dan para fansnya agar bisa menghabiskan waktu bersama.  Akhirnya kita berdelapan kumpul-kumpul , ngobrol dan seru-sruan bareng. Kak Gege menyanyi lagu ala dandut plus goyang ngebornya., kak Surya lee memperlihatkan kemampuan dancenya di depan kami yang sebagai fansnya . sedangkan Anggara dan Rian menanyi sebuah lagu yang berjudul “Just the way you are” dari Bruno mars. Semua persembahan terakhir dari mereka kepada kami sangat menakjubkan sekaligus lucu. Tanpa terasa besok sudah saatnya untuk balik ke Surabaya. Lidya memandang Ryan idolanya penuh dengan segenap jiwanya. Jujur dia tidak ingin cepat pergi dan di lupakan oleh Ryan Dia sadar kalau dirinya mencintainya bukan hanya sekedar menyukainya sebagai fans. Air mata menetes dipipinya namun buru-buru dia mengusapnya, Genggaman tangan Ryan di tangan Lidya masih terasa. Dia bersama tiga gadis lain kembali ke penginapan. Dengan berat hati Lidya mengemasi barang-barangnya. Ponselnya tiba-tiba bergetar dan ada sms yang dia terima. “Aku sekarang ada di depan penginapanmu tolong keluar sebentar”. Ternyata sms itu dari Ryan. Tanpa banyak mikir lagi dia keluar namun tak ada seorangpun disana. Tanpa disangka seseorang bermotor merah dengan helm hitam, jaket hitam dan memakai kaos merah berhenti di hadapannya. Pria itu memberi kode dengan kepalanya unruk naik ke motornya.
            “Ryan??”. Tanya Lidya, pria itupun mengangguk.
            Lidyapun naik dan ikut kemana Ryan membawanya pergi. Sampai akhirnya sampai di pantai ancol mereka berdua berdiri dan ngobrol di jembatan kayu yang dibangun diatas pantai. Perasaan Lidya tak karuan, dia gugup, senang, sedih pokoknya semuanya jadi satu.
            “Besok kamu balik ke Surabaya ya?”. Tanya Ryan padanya.
            “Iya, aku balik ke Surabaya. Memangnya kenapa. Kamu sedih ya tahu aku akan balik hehehe”. Kata Lidya asal nyeplos dan niat hati bercanda. Tapi ternyata jawaban Ryan serius.
            “Iya, aku sedih dan tentunya aku tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi”. Tampang Ryan berubah serius, tangannya merogoh saku jaket hitamnya. Kalau dilihat lebih jelas itu adalah sebuah kalung dengan gantungan bintang yang berwarna keperakan. “Sebelum kau pulang, aku ingin memberikan ini untukmu. Kemarilah biar aku pakaikan”.
            Dengan langkah ragu Lidya berjalan mendekat ke Ryan. Rambut panjangnya dia pegang dan sedikit mengangkatnya ke atas agar Ryan bisa leluasa untuk memakaikan kalung untuknya. Lidya memegang kalung itu dengan segenap jiwanya sambil memandang ke arah anggara.
            “Terima Kasih, aku akan menjaga kalung ini”.
            “Jangan lupakan aku. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku bisa berbuat semacam ini. Jujur aku sangat sedih ketika tahu kau akan kembali ke Surabaya. Aku mencintaimu. Dari awal kita bertemu aku sudah tertarik dan jatuh hati padamu”.
            Lidya tidak bisa mengaatakan apa-apa dia hanya diam sambil terus menatap kearah pujaan hatinya.
*******
Satu Bulan berlalu.  Lidya duduk termenung sendirian diatas Loteng kostnya. Dia nggak nyangka kalau Ryan pujaan hatinya juga merasakan hal yang sama seperti dirinya. Ini benar-benar diluar dugaannya. Namun Lidya tidak mengiyakan pernyataan dari Ryan tapi juga tidak menolak perasaan Ryan.Lidya Galau dan bimbang. Dia merasa kalau dirinya tidak pantas untuk cowok tampan yang menjadi artis terkenal seperti Ryan. Walaupun Ryan pernah mengatakan kalau itu bukanlah hal yang penting untukknya karena dia memang tulus mencintainya namun buat Lidya itu merupakan suatu beban dalam hidupnya, dia hanya tidak mau membuat Ryan malu karena punya pacar seperti dirinya. Namun dia pernah berkata kalau dia tidak akan membuat Lidya menyerah kalau pandangannya itu salah. Jujur dia menyesal dan sakit hati karena keputusannya Karena dia juga mencintai Ryan . Sudah hampir seminggu terakhir dia menangis karena sangat merindukannya, nomer ponselnya juga tidak dapat di hubungi. Andai dia bisa bertemu kembali dengan Ryan dan andai dia masih mencintainya, Lidya akan menerimanya. Mungkin juga Anggara sudah lupa atas perkataan dia di ncol itu. Tapi kapan waktu itu datang.
*******
            Dipagi yang cerah dan saat kuliah libur seperti biasa Lidya sudah berkutat dengan komputer untuk online. Tak lupa dia berkunjung di Fan Page NSG STAR Dan saat itu ada surprise kalau NSG STAR akan mengadakan show di salah satu Mall di Surabaya tanggal 20 September berarti itu sekitar satu minggu lagi. Apapun caranya dia harus hadir agar bisa bertemu dengan NSG STAR khususnya Ryan. Walaupun hanya bisa melihatnya dari jauh namun itu sudah bisa mengobati kerinduannya.
*******
            Satu minggu kemudian seperti rencana Lidya berikutnya dia akan pergi ke shownya NSG STAR. Dia sendirian tanpa ada seseorang yang menemaninya. Fitri sahabatnya tidak bisa karena dia harus pulang kampung. Dari jauh dan diantara lautan cewek Lidya bisa melihat perform NSG STAR secara jelas. Matanya tak henti-hentinya memandang kearah Ryan yang bernyanyi dan menari. Tangan kanannya memegang kalung yang diberikan olehRyan . Usai penampilan mereka dan beristirahat sejenak diganti dengan penampilan band local tiba-tiba di belakang Lidya ada seseorang pria bertopi merah dengan jaket biru menyapanya.
            “Akhirnya aku menemukanmu. Aku yakin kau pasti datang”. Ucap pria itu. Lidya menoleh dengan pandangan bingung. “Ayo ikut aku”. Pria itu menarik tangan Lidya di suatu tempat tertinggi di Mall tersebut mungkin lebih tepatnya itu adalah loteng Mall.
            Lidya melangkahkan kakinya dengan ragu, mengikiti laki-laki itu. Detik berikutnya dia melepas topi yang di kenakannya ternyata itu adalah Anggara. Mendadak darahnya berdesir menuju kepala, hati dan tubuhnya terasa hangat. Perlahan Anggara berjalan menuju dirinya dan mengenggam kedua tangan Lidya sambil tersenyum.
            “Ternyata kalung pemberianku selalu kau pakai. Sudah aku katakan aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan cintaku. Apa sekarang kau masih berfikir kalau kau tidak pantas untukku? Apa kau masih berpikir kalau itu semua masih penting? Selama ini aku menghilang dihadapanmu, tidak bisa menghubungiku apa kau tidak rindu padaku?aku tahu kau juga sebenarnya mencintaiku.”
            Lidya tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia hanya bisa menahan tangisnya, dia benar-benar sangat merindukan sosok pria yang ada didepannya . Dia menagis namun juga sedikit tertaea karena dia terharu. Ryan hanya tersenyum lalu kemudian memeluk Lidya dengan erat. Tentu saja Lidya tidak memberontak karena dia juga sangat rindu padanya.
            “Sekarang kau milikku. Jangan menolakku hanya karena pemikiranmu”
            “Tapi apa kau tidak apa-apa mempunyai pacar seorang gadis biasa sepertiku?”.
            “Sudah aku bilang padamu aku tidak peduli dengan hal itu. Yang terpenting adalah aku mencintaimu dan kau juga mencintaiku. Kita jalani saja hubungan ini seperti air yang mengalir. Aku ingin sekali kau mengatakan padaku kalau kau juga mencintaiku seperti ini. Ryan aku mencintaimu” mendengar permintaan kekanak-kanak Ryan membuat Lidya melepas pelukannya.
            “Kenapa aku harus berbicara seperti itu? Aku malu tahu”. Ucap Lidya.
            “Kenapa harus malu? Hanya ada aku dsini. Ayo cepat katakan padaku aku mohon”. Mohon Ryan dengan mengeluarkan jurus memabukan yaitu senyuman mautnya.
            “Baiklah. Ehmm..ehmm Ryan aku mencintaimu”. Kata Lidya ogah-ogahan karena malu dan tanpa sekalipun melihat ke Ryan
            “Apa-apaan itu, kau mengatakannya bukan dari hati dan kau tidak melihat kearahku. Ayoo katakan sekali lagi”. Goda Ryan
            “Ryan,,,aku mencintaimu sangat mencintaimu jadi jangan tinggalkan aku”.
Lidya menatap Ryan dengan sepenuh hati dan mengatakan lebih daripada yang di perintahkan Ryan padanya. Ryan tersenyum puas lalu kemudian kembali memeluk erat Lidya sebisa dirinya. Kita akan menjalaninya, dan aku berjanji akan selalu ada waktu untuk menghubungmu walau sesibuk apapun aku. Batin Ryan.
==THE END==


Tidak ada komentar:

Posting Komentar