Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool
- Jinwoon 2AMLength : Chapter
Genre : Friendship, romance
==Part sebelumnya==
“Kenapa kau diam saja, ayo makan?”. Ajak Nicole.
“Aku kemari bukan untuk makan sarapan buatanmu. Aku kesini ingin buat perjanjian denganmu”. Key mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah lembaran kertas bermaterai. “Aku ingin kau menandatangani ini”. Key menyodorkan kertas itu ke Nicole. Dengan seksama Nicole membaca kertas itu dia sangat shock melihat tulisan yang tertera.
Surat pernyataan perceraian
Setelah bayi Jung Nicole lahir dan warisan jatuh kembali ke tangan Kim Kibum maka saat itu juga Kim Kibum akan mengugat cerai Jung Nicole. Setelah itu Tak akan ada hubungan apa-apa lagi.
TTD : Jung Nicole dan Kim Kibum *******
Nicole tak bisa mengatakan sepatah kata apapun. Dia hanya memandang kertas itu dengan tangan gemetar. Dia berusaha sekuat mungkin untuk tidak meneteskan air mata walaupun pelupuk matanya sudah penuh dengan air mata. Untuk kali ini Nicole membenci dirinya sendiri, benci karena dia tidak bisa menolak ataupun membela diri. Dia tahu kalau cepat atau lambat akan terjadi hal seperti ini. Key akan mengugat cerai dirinya. Iya benar itu terjadi sekarang bahkan hal ini lebih cepat daripada dugaan Nicole sebelumnya.
“Tunggu apa lagi? Ayo cepat tanda tangani kertas ini”. Bentak Key.
“Apa kertas ini sangat penting bagimu? Tanya Nicole singkat.
Dia menghadap lurus kearah Key dengan tatapan tajam yang penuh dengan air mata. Bahkan air mata itu sudah menetes di pipinya. Key tercengang melihat Nicole seperti ini di depannya. Baru pertama kali ini dia melihat seorang gadis menangis. Key bisa melihat jelas kalau tatapan dan air mata Nicole mengisyaratkan kepedihan dalam hidupnya. Dia merasa sedikit kasihan dan bersalah tapi bagaimana lagi hal ini harus Key lakukan untuk menyelamatkan hubungannya dengan Nana kekasihnya. Key juga tahu kalau hal ini lama kelamaan akan diketahui oleh Nana maka dari itu dia akan mengantisipasi semuanya.
“Tentu saja ini sangat penting bagiku, karena setelah kita bercerai aku akan melamar Nana”. Key mengatakan hal itu dengan mudah tanpa memikirkan perasaan Nicole. Nicole terdiam, matanya sekarang tertuju pada surat pernyataan yang ada ditangannya. Jujur yang dikatakan key itu sangat menyakitkan. “Kenapa diam, aku mau berangkat sekolah. Jadi cepat tanda tangan?”.
Tanpa banyak bicara Nicole menandatangani surat perjanjian itu. Berat memang tapi mau bagaimana lagi Key yang meminta ini pada dirinya. Setelah itu dia menyerahkannya pada Key untuk ditanda tangani. Tanpa beban sedikitpun Key menggoreskn pena merah itu di kertas. Usai menandatangani Key langsung pergi meninggalkan Nicole. Namun baru beberapa langkah, Nicole memanggilnya. Keypun berhenti.
“Key-ssi, Aku akan menuruti keinginanmu untuk bercerai. Namun setidaknya baiklah padaku selama aku masih mengandung bayimu. Jangan perlakukan aku seperti musuhmu. Aku mohon”. Ucap Nicole. Namun Key sama sekali tak berkutik maupun menjawab perkataan Nicole. Dia hanya mendengarkan dan pergi.
Sepeninggal kepergian Key, Nicole memakan spageti dan pasta sendirian sambil terus menangis. Sampai kapanpun Key tidak akan pernah menganggapnya ada. Suamiku, aku mohon lihatlah aku walau hanya sekali. Lihatlah aku sebagai istrimu yang sebenarnya, bukan sebagai penghancur hidupmu atau masa depanmu. Batin Nicole. Kejadian pagi ini membuat Nicole tidak nafsu makan dan marah. Dia langsung membuang makanan itu di tempat sampah lalu berangkat sekolah namun sebelum itu dia memotret sampah yang penuh dengan spageti dan pasta, hal ini juga dia lakukan saat menu sarapan pagi tertata rapi. Hal ini dia lakukan karena dia selalu menulis diary tentang kehidupannya. Di Jalan Nicole menjadi pusat perhatian karena dia menangis. Secepat mungkin dia mengusap air matanya.
“Nicole, kau harus kuat. Kau harus bertahan demi bayimu. Nicole yang biasanya tegar tidak boleh lengah seperti ini. Kondisi psikis juga harus stabil agar tidak menganggu kesehatan bayi. Oke Semangat!!” Katanya untuk dirinya sendiri.
********
Disekolah saat istarahat terlihat Key sedang asyik berbicara dengan teman satu gengnya. Geng yang terkenal dengan sekumpulan orang kaya dan tampan. Tidak semua orang yang bisa masuk kedalam geng itubahkan bergaulpun juga tidak bisa. Dari jauh Key, melihat Nana berjalan menuju kearahnya dan memegang sebuah kertas dengan wajah yang begitu bahagia.
“Apa aku boleh membawa pangeranku pergi sebentar?”. Ucapnya ramah.
“Aigoo, tentu saja boleh. Kalian ini memang pasangan yang sangat serasi. Nana kalau kau sudah bosan dengan Key. Kencanlah denganku ahahahaha”. Ucap salah satu Teman Key.
“Ya!! Ya! Apa-apaan kau ini. Chagiya ayo pergi”
Key dan Nana pergi menjauh diantara segerumbulan orang. Mereka memilih taman sekolah sebagai tempat untuk berbicara. Taman sekolah yang indah di saat musim gugur. Pohon maple yang kemerahan serta kekuningan menambah semarak cuaca di pagi hari yang cerah. Mereka berdua duduk dibangku panjang dibawah pohon maple yang daunnya kemerahan. Musim gugur adalah musim yang disukai oleh Nana. Karena dimusim gugur dia seperti melihat pelangi diantara pepohonan.
“Chagiya, kau terlihat bahagia sekali. Ada apa?”. Kata Key sambil memegang tangan Nana.
“Kau tentu ingat sekitar satu bulan yang lalu kau mengantarkan aku untuk mendaftar audisi menjadi seorang modeling professional”. Key mengangguk pelan “Sebenarnya saat itu kau tidak suka kalau aku menjadi seorang model karena menurutmu banyak hal negative di dalam dunia model. Tapi aku telah memilih jalan ini dan saat itu juga aku ingin menunjukan padamu kalau aku pasti bisa dan dunia model bukan seperti yang kau bayangkan”. Ucap Nana
“Lalu apa maksud dari perkataanmu itu?”. Tanya Key.
“Aku juga masih ingat kalau kau pernah bicara padaku akan melamarku secepatnya dan lebih suka melihatku menjadi ibu rumah tangga, mengurus anak-anak kita nanti dan hanya kau yang bekerja. Tapi aku juga ingin meniti dunia karier setinggi mungkin. Kesempatan tidak datang dua kali bukan”.
“Aku tidak mengerti dengan ucapanmu?”.
‘Chagiya, aku diterima dalam audisi model. Mungkin beberapa bulan ini kita jarang sekali bertemu dan berkencan seperti ini, karena aku harus dalam masa-masa karantina. Sebentar lagi adalah upacara kelulusan dan saat itu juga aku akan pergi ke Paris selama enam bulan untuk belajar modeling”.
“Parisss?”. Tanya Key.
“Ne, Paris. Chagiya, aku ingin kau menerima keputusanku, aku pasti akan selalu menghubungimu dan akan setia. Mungkin mulai besok kita tak punya banyak waktu lagi untuk bersama”. Nana memandang Key dengan senyuman yang agak sedikit dipaksakan. Key hanya terdiam dan terus memandang kekasihnya. Namun situasi ini buyar ketika ponsel Nana bordering. Tanpa ragu dia mengangkat telfonnya. “Yoboseyo, Oh—Ne—iya aku akan segera kesana—Eung aku mengerti—Annyong”. Nana menutup telfonnya. “Chagiya, aku harus pulang sekarang karena aku akan mempersiapkan masa karantinaku. Aku akan selalu menyayangimu”, Nana mencium pipi Kibum dan berlari menjauh.
Keputusan Nana ini terasa berat untuknya, karena harus bepisah dengan Nana. Padahal ini baru masa karantina bagaimana kalau dia sudah menjadi model terkenal pasti dia akan melupakan dan meninggalkannya. Tapi dia yakin Nana akan setia dan selalu ada disampingnya. Key melangkahkan kakinya menuju teman satu gengnya, Dari kejauhan dia mendengar suara seorang gadis sedang bernyanyi diringi dengan alunan gitar. Suara gadis itu sangatlah indah dan merdu di telinga Key, karena penasaran dia mencari dimana asal suara indah itu. Setapak demi setapak dia lalui dan akhirnya dia menemukan sumber suara itu. Key terkejut ketika tahu kalau itu adalah Nicole. Bukannya langsung pergi tapi Key malah ingin melihat Nicole selesai menyanyi. Key bisa melihat jelas kalau Nicole menyanyi sambil menangis, penghayatan Nicole benar-benar membuat dirinya merinding. Lagu Sistar – Saying I Love you merupakan ungkapan hati Nicole untuk Key. Walaupun Key selalu menyakitinya namun rasa sayang Nicole padanya tak pernah hilang. Hal yang membuat Key lebih terkejut adalah sebuah foto dirinya yang ditempelkan di batang pohon tepat di depan Nicole. Dia bernyanyi sambil melihat potret wajah Key.
“Ya!! Key, sedang apa kau disini?”. Ucap teman Key membuyarkan semuanya. Key tidak menjawab dia hanya menoleh dan kembali melihat Nicole “Oh, ternyata gadis itu lagi. Kenapa dia selalu menyanyi dan menangis setiap hari disini”.
“Menyanyi dan menangis setiap hari disini?”. Tanya Key.
“Eung, aku sering melihatnya. Aku juga sempat berbicara dengannya. Saat aku Tanya kenapa dia selalu seperti ini? Dia menjawab kalau dia ingin mencurahkan segala isi hatinya pada orang yang dicintainya. Dulu dia selalu menyanyikan lagu yang ceria dan sejak dua hari terakhir dia menyanyikan lagu sedih. Aku kasihan padanya, seperti ada beban mental yang teramat berat”.
“Jadi begitu, baiklah kalau begitu ayo pergi”. Ajak Key pada temannya. Walau sudah melangkah Key tetap saja melihat Nicole walau hanya sekilas.
Setelah pulang sekolah Nicole tidak langsung pulang Namun pergi ke dokter untuk memeriksa kandungannya. Ini harus dia lakukan setiap hari demi kesehatan janinnya. Nicole mendapat urutan nomor ke 20 lumayan lama. Disekeliling Nicole semuanya adalah ibu hamil baik perutnya yang sudah besar atau belum. Semua ibu-ibu yang ada didekatnya melihat dirinya dengan tatapan yang tak mengenakan bahkan ada yang terang-terangan berbisik dengan temannya. Nicole tahu kalau ibu-ibu itu mengguncingnya, mungkin karena dia memakai seragam sekolah, aneh kalau seorang siswi datang sendirian ke dokter kandungan. Tak terasa dia menunggu, akhirnya nama dirinya disebut.
“Ibu, Jung Nicole”. Ucap Suster.
“Ne…!!”. Nicole melangkah menuju ruang dokter. Tanpa beban dia terus berjalan.
“Nicole!!!”. Seru dokter itu.
“Jin..Jinwoon!!’ Ucap Nicole gugup.
“Sedang apa kau disini? Kenapa kau bisa…’, Jinwoon memandang Nicole yang berdiri dengan menundukan kepala. Dia tidak berani melihat Jinwoon. Jinwoon berpikir sejenak dan berharap pikirannya itu salah besar. “Tidak..ini tidak mungkin..”. Gumamnya
******
Nicole duduk di bangku panjang bersama Jinwoon diantara lorong rumah sakit yang sepi. Jinwoon memberikan Nicole sebuah minuman tak bersoda karena dia dalam kondisi hamil. Jinwoon duduk sambil terus meneguk minuman kalengnya. Susana diantara mereka sangatlah canggung bahkan terkesan sangat kaku. Jinwoon menahan amarah sehingga membuat wajahnya sedikit memerah. Dugaan buruknya tentang Nicole ternyata benar. Kondisi kandungan Nicole baik-baik saja saat dia memeriksanya. Tapi Jinwoon masih tidak percaya dengan yang dilihatnya sekarang. Ini membuat Jinwoon terpukul dan ingin rasanya dia menenangis melihat gadis yang dicintainya seperti ini.
“Bagaimana semua ini bisa terjadi?’ Tanya Jinwoon.
“Ini terjadi saat kelas kami mengadakan liburan bersama. Dia tergeletak didepan kamarku dalam keadaan mabuk jadi aku membawanya masuk lalu terjadilah hal itu”.
“Kenapa kau tidak menolaknya?”.
“Aku sudah menolaknya tapi tenaganya terlalu kuat lagipula aku juga sangat mencintainya”
“Siapa pria itu?”. Tanya Jinwoon. Nicole tidak menjawabnya “AKU BERTANYA PADAMU SIAPA PRIA ITU!! Apa kau tidak mendengarnya hah!!”. Jinwoon sudah tidak bisa membendung amarahnya lagi.
“Dia adalah K..K..Key. “.
“Key?? Pria yang tanpa sengaja bertemu di toko buku itu dasar berengsek!! Lalu apa dia bertanggung jawab?”.
“Iya aku dan dia sudah menikah secara diam-diam”. Ucap Nicole. Hati Jinwoon semakin terasa sakit dan perih. Dia sama sekali tidak pernah memikirkan hal seperti ini tentang Nicole.
“Apa dia memperlakukanmu dengan baik? Apa dia menyayangimu”. Nicole tidak menjawab dia hanya melihat Jinwoon dengan mata bekaca-kaca. Jinwoon tahu kalau Nicole sekarang dalam kondisi tertekan. Tanpa berpikir lagi Jinwoon memeluk Nicole erat. Nicole menangis dalam pelukan Jinwoon. “Bertahanlah Jung Nicole. Bertahanlah”. Ucap Jinwoon menahan suara tangisannya namun dia tak bisa menahan air matanya. Ini sungguh menyakitkan baginya.
*******
Malam hari seperti ini rumah Key yang besar dan mewah terkesan sangat sepi. Nicole sibuk memasak makan malam sendirian. Sudah pukul tujuh malam namun Key belum juga pulang. Kemana perginya dia. Batin Key. Nicole sudah mengirim pesan namun Key tidak membalasnya. Dari dapur Nicole mendengar suuara pintu terbuka. Ternyata itu Key yang datang. Nicole sangat lega karena Key sudah pulang. Tampak sekali wajah Key murung dan terlihat capek.
“Key-ssi, kenapa hari ini kau terlihat sedih apa kau ada maslah?”. Tanya Nicole namun Key tidak membalasnya. “Aku sudah membuatkan makan malam untukmu. Aku tahu kau lapar dan belum makan jadi…”.
“Berisik!! Aku tidak lapar”. Key berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
Dulu waktu dia masih awal menikah Key tidur di sofa tapi sekarang dia menggunakan kamar lain untu kamarnya. Nicole menghela nafas dan tersenyum kecil. Amarah Key sama sekali tak membuat dia untuk membencinya. Walaupun Key menolaknya namun Nicole masih terus memasak makan malam untuk suaminya. Usai memasak dia menuju kamar Key dengan membawa satu wadah air hangat. Udara hari ini sangatlah dingin, apa lagi Key seharian tidak membawa mantel atau sarung tangan jadi Nicole beinisitiaf untuk memberinya air hangat agar tidak masuk angin. Tok..tok..tok.. Nicole memberanikan diri mengetuk pintu Key.
“Key-ssi ini aku Nicole. Aku membawakan air hangat untukmu. Cuaca hari ini sangatlah dingin, celupkan kakimu ke air hangat nanti kau akan merasa lebih baik”. Ucap Nicole didepan pintu sambil meletakkan air hangat itu di lantai. “Oh, ya makanlah, aku memasakan makan malam untukmu. Makanlah nanti cepat dingin”.
Didalam kamar terdiam dan hanya memandang kosong arah pintu. Detik berikutnya dia mendengar langkah kaki turun dari tangga. Nicole sudah pergi. Batin Key. Tanpa sengaja dia mengingat kembali dengan hal yang dia lihat di siang hari. Melihat Nicole, menangis, bernyanyi sambil menatap fotonya. Lagi-lagi hatinya menjadi ternyuh mengingat hal itu. Mungkin dia adalah pria terjahat didunia. Namun Key beranggapan kalau dia baik dengan Nicole maka akan membuatnya salah paham dan terlalu berharap padanya. Key berpikir dengan sikap kasarnya seperti ini Nicole bisa memahami kalau dia tidak menyukainya. Krrruuuuu!!! Perut Key keroncongan karena lapar. Cuaca sangat dingin tidak mungkin kalau dia harus keluar untuk mencari makan. Dengan mengendap-endap Key keluar dari kamar dan memastikan apakah Nicole masih diluar apa tidak. Setelah Key yakin Nicole sudah masuk kedalam kamar. Dia berjalan menuju dapu. Perlahan Key membuka tudung saji, ayam goring dan sup hangat. Ini menu yang cocok di cuaca dingin seperti ini. Tanpa ragu Key mengambil semua lauk dan nasi yang ada.
“Akhirnya kau makan juga”. Ucap Nicole. Suara Nicole yang tiba-tiba membuat Key kaget dan tersedak.
“Uhuk….uhuk..uhuk..”. Key menepuk-nepuk dadanya yang etrasa sakit. Dengan cepat Nicoe air memberikan segelas air dingin pada Key. Keypun meminum air itu sampai habis.
“ Sudah aku duga kau pasti lapar. Lanjutkan makanmu, aku tidak akan meganggu”. Nicole tersenyum manis pada Key. Dan senyum iu membuat Key tertegun, karena baru kali ini dia melihat Nicole tersenyum seperti itu. Senyum kebahagiaan. “Makanlah…”. Katanya berlalu menjauh dari Key.
*******
Hari berikutnya Nicole melakukan aktivitas seperti biasanya. Pergi sekolah dipagi hari.. Nicole berjalan dengan santai dan dengan perasaan bahagia pagi ini. Key sepertinya sudah agak baik padanya, walau mungkin dia memakan makanan buatannya karena terpaksa namun setidaknya Key memakan masakannya. Walau hanya sekedar hal sekecil itu tapi Nicole sudah sangat bahagia. Saat dia menuju kekelasnya Nicole merasa aneh dengan cara semua orang memandang kearahnya, bahkan ada yang bisik-bisik di dekatnya. Firasat Nicole tidak enak, dia merasa ada sesuatu hal besar yang akan terjadi padanya. Dengan langkah ragu dia terus menuju ke kelasnya. Semua orang yang tadinya ramai mendadak diam ketika dirinya ada. Nicole semakin bingung dengan kondisi seperti ini. Mata Nicole terarah pada papan yang bertuliskan huruf besar.
“JUNG NICOLE HAMIL”
==TBC==
MWOYAAAAAAAAAAAAA?!!!!!! ya Allah nasib Nicole malang bgd sih............ ikut seneng pas Key makan buatannya huhu :( maaf nuna baru baca lanjutannya (_ _)
BalasHapusya tuhan,,, tambah sulit aj hidup nicole..
BalasHapustp untungny key mulai sdikit mikirin nicole..
Astaga... Siapa yang berani nyebarinnn?!!
BalasHapusTapi luckily key udah mau makan makanan buatan Nicole... Horayyy \(^o^)/