Rabu, 18 Januari 2012

FF/ He is Immortal/Part(10)


Title: FF : Omona!! He is Immortal
Author: Maulida KimKeyong
Cast: Kim Kibum (Key SHINee), Park Eun Hee (You)
Other cast: Lee Jinki (Onew SHINee), Choi Minho (Minho SHINee), Han Yeon Hee (fiktif)
Type: Chapter!!
Genre: romance, mystery. nggak logis (?)
Rating: General 

==Part Sebelumnya== 
Mereka berdua saling  bertatapan dengan tatapan garang. Kornea mata Minho berubah menjadi merah menyala. Kedatangan guru  membuat suasana gaduh dikelas menjadi tenang. Jinkipun kembali ke bangku asalnya. Eun Hee memperhatikan guru yang mulai menerangkan pelajaran. Tiba-tiba Eun Hee merasakan tubuhnya panas terlebih pergelangan tangan kanannya. Selain panas ia juga merasakan gatal yang luar biasa. Diapun menggaruknya, tiba-tiba munculah titik-titik hitam ditanganya yang kemudia menyatu satu dan titik lainnya membentuk sebuah pedang yang dililit oleh setangkai bunga mawar. Ini sulit di percaya kenapa muncul sebuah tato symbol ditanganya.
“Ige mwoya?? Tidak mungkin, kenapa tanda seperti ini di tanganku??”.
====================== 
Eun Hee sama sekali tidak konsentrasi sama pelajarannya. Dia masih heran dan bingung kenapa tiba-tiba tato seperti ini muncul dengan sendirinya. Ada sebuah tulisan yang sepertinya merupakan sebuah nama tapi bukan sebuah nama pada umunya. Nama itu adalah Rhesgil Dia terus memegang pergelangan tangannya karena terasa panas dan perih. Eun Hee tak sadar kalau teman sebangku sekaligus sahabatnya yaitu Han Yeon Hee mengawasi dirinya sedari tadi.
“ Eun Hee, kau kenapa? Apa kau sakit?”. Tanyanya penuh kepedulian.
“Eoh, ti..tidak aku baik-baik saja”. Yeon Hee sedikit melirik kearah pergelangan tangan Eun Hee.
“ Omo, aku baru tahu kalau kau punya tato di pergelangan tangan kananmu”. Katanya sambil menarik dan melihat tangan kanannya tepat di depan wajahnya. “Wahh, tato ini bagus sekali. Kapan kau mulai mempunyai tato seperti ini?’
“Oh..itu..itu. ahh iya aku mempunyai tato ini sejak kemarin”
“Aaa, jadi begitu” kata Yeon Hee manggut-manggut lalu dia kembali memperhatikan pelajaran yang ibu guru ajarkan. 

********
Saat jam istirahat, Hal yang pertama Eun Hee lakukan adalah pergi ke kamar mandi. dia menyalakan air wastafel. Dia berusaha mengusap-ngusap tato itu dengan air namun ternyata tidak bisa hilang. Eun Hee merasa banyak kejadian tak masuk akal yang ia alami. Mimpi itu lalu sekarang ebuah tato pedang berliliti bunga mawar yang tiba-tiba muncul ditangannya. Jari jemari lentik Eun Hee membasuh wajahnya dengan air yang begitu banyak.
“Tidak, tidak mungkin. Ini pasti hanya mimpi”. Eun Hee mencubit tangannya dan memang dia bisa merasakan rasa sakit. “Tidak, ini sama sekali tidak benar”.
Eun Hee memilih untuk pergi dari kamar mandi dan mencari keramaian agar dia bisa melupakan kejadian aneh hari ini. Saat di kantin dia tak mendapati Yeon Hee sahabatnya ada di sekitar kantin. Mau tak mau Eun Hee makan siang sendirian. Tak seperti biasanya dia agak waspada dengan orang disekitarnya. Eun Hee memakan makan sianganya dengan lahap dan ingin kembali ke kelas. Entah kenapa dia merasakan kalau dikantin ini dirinya dalam mara bahaya.
“Hai Eun Hee!!”. Sapa seorang bersuara bass tiba-tiba. Eun Hee sontak kaget dan memuncratkan jus jeruk yang ada di mulutnya lalu terbatuk-batuk. “Omo, aku membuatmu kaget ya. Jeongmal Mianhae Eun Hee-ya”. Ucapnya.

“Eoh ternyata kau Minho. Gwencahana”. Jawabnya.
“Kau sendirian? Dimana Yeon Hee?”. Tanya Minho.
“Aku tidak tahu kemana ia pergi”.
Awalnya dia biasa saja ketika Minho menyapanya namun beberapa menit kemudian dia teringat dengan mimpinya tentang Minho. Minho yang menggigit seorang gadis yang pantas ia panggil dengan sebutan Noona. Minho yang mengatakan kalau dia menginginkan dirinya dan seorang yang bernama Alex. Minho yang bukan manusia namun Vampire. Tapi benarkah itu semua??. Bruuuk!! Tiba-tiba ada seorang siswa pria terjatuh. Makanan yang ia bawa, semuanya tumpah ruah di lantai. Ternyata siswa itu di kerjai oleh segerombolan temannya. Minho langsung membantu pria itu bangun dari jatuhnya. Membersihkan kotoran dibaju siswa itu dengan menggunakan sapu tangannya.
“Apa kau baik-baik saja?”. Tanya Minho pada siswa terebut.
“Eoh  aku baik-baik saja” jawab siswa itu singkat. Minho berjalan menuju segerombolan siswa lain yang berbuat jahil pada temannya.
“Seharusnya kalian itu tidak memperlakukan teman kalian seperti ini. Jangan karena penampilan dia seperti ini maka kau bisa membully dia seenaknya. Bagaimana kalau kau yang menjadi dia? Apa kalian tidak sakit hati di perlakukan seperti itu hah??”. Segerombolan anak itu terdiam. Minho kembali ke tempat duduknya.
“Jeongmal gamsahamnida sunbaenim”. Ucap siswa itu kemudian pergi.
Melihat pemandangan seperti ini. Eun Hee berpikir tak mungkin kalau Minho tega berbuat sejahat itu pada seorang wanita. Dia juga ingat perkataan Kibum kalau mimpi itu hanyalah bunga dari orang tidur. Ya, Minho adalah manusia biasa bukan vampire. Batinnya.
“Mereka itu benar-benar keterlaluan” Ujar Minho. Sekarang pandangannya terarah pada Eun Hee “Oh ya Eun Hee apa setelah pulang sekolah kau ada waktu?”. Tanyanya.
“Memangnya ada apa?” Tanya Eun Hee.
“Aku ingin kau mengantarku ke toko baju. Aku akan menghadir pesta temanku jadi aku membutuhkan baju baru. Bagaimana?”. ajak Minho.
“Ehmm………”. Di saat Eun Hee akan mengatakan sesuatu. Jinki tiba-tiba hadir diantara mereka dengan tampang tak berdosa dan senyum-senyum tidak jelas. “Jinki-ssi???”. Ujar Eun Hee heran karena Jinki tak biasanya gabung atau berkumpul dengan orang lain.
“Wae? Apa aku tidak boleh bergabung dengan kalian?”. Tanya Jinki memasang muka polos.
“Bukan begitu. Tak biasanya kau seperti ini. Kau lebih menghabiskan waktu dengan buku-bukumu itu”. Ujar Eun Hee sambil menelan makananya.
“Ahhh itu. Sudah saatnya aku meninggalkan buku-bukuku dan mulai berkumpul dengan teman-temanku heheh”. Jinki terkekeh pelan.
“Mungkin dia mulai melindungimu dari seranganku”. Ucap Minho cepat sehingga Eun Hee tak begitu jelas dengan ucapannya.
“Mworago??”. Tanya Eun Hee pada Minho.
“Oh ya aku dengar Minho akan mengajakmu jalan-jalan dan membeli beberapa baju. Bagaimana kalau aku ikut dengan kalian karena aku juga akan membelikan baju untuk kakekku. Apa kalian tak keberatan?”.
“Tentu saja tidak. Kami akan senang karena suasana akan lebih ramai. Iya kan Minho?? Eun Hee berusaha untuk mendapat konfirmasi dari Minho namun Minho hanya tersenyum tipis dan geleng-geleng kepala.
“Terima kasih Minho kau sudah setuju” Celetuk Jinki.
********
            Tak lama kemudian Eun Hee, Minho dan Jinki sampai di salah satu toko ternama di daerah elit apeugojong, Seoul. Minho mencoba beberapa setel Jas dan Eun Hee yang menilainya. Bagi Eun Hee apapun yang Minho kenakan terkesan mewah, dan sangat bagus. Jadi Eun Hee mengiyakan semua jas yang Minho coba. Saat Minho mencoba beberapa Jas, Eun Hee meninggalkan minho sebentar untuk melihat-lihat pakaian perempuan. Ada sebuah dress balon berwarna pink yang menarik perhatian Eun Hee. Ketika ia melihat harganya, Eun Hee mengurungkan niatnya untuk beli. Dia tidak sadar kalau Minho dari jauh melihatnya. Mata Eun Hee tanpa sengaja melihat Jinki ssedang asyik memperhatikan perhiasan seperti kalung, cincin dan anting di sudut toko. Eun Hee perlahan berjalan menuju ke arahnya.
            “Jinki-ssi, apa kau ingin membelinya?”. Suara Eun Hee membuat Jinki kaget.
            “Eoh, tidak aku hanya ingin melihat-lihat saja. ehm dimana Minho? Tanya Jinki sambil celingak-celingu mencari kemana Minho pergi.
            “Di lagi mencoba beberapa jas”. Ucapnya singkat. Eun Hee terarik dengan sebuah cincin sederhana bermata bulat. “Eonni, bisakah kau mengambilkan ini untukku?”.
Pelayan itu mengambilkan sepasang cincin yang Eun He minta. Pada saat itu Jinki melihat sebuah tato di pergelangan tangan kanan Eun Hee. Baginya lambang atau tato itu sangatlah tidak asing baginya. Tapi Jinki tak mau ambil pusing tentang hal ini. Eun Hee mulai menecoba cincin itu.
            “Jinki-ssi bagaimana menurutmu, bagus tidak? Jinki hanya mengangguk dan tersenyum “ Oh ya apa kau mau mencoba satu untukku? Aku pikir ukuranmu dan Kibum sama. Apa kau keberatan?
            “Oh tentu saja aku tidak keberatan”.
            “Berapa ini harganya?” Tanya Eun Hee.
            “25.000 won Nona”. Jawab pelayan.
            “Wah mahal sekali!”.
            “Iya, karena ini terbuat dari perak asli”.
Saat Jinki memegang tangan itu spontan dia melemparkan cincin itu atau lebih tepatnya menjatuhkan cincin itu. Jinki kesakitan karena cincin itu terbuat dari perak. Manusia serigala tak bisa memegang sesuatu yang terbuat dari perak.
            “Kenapa Jinki-ssi?”. Tanya Eun Hee khawatir.
            “Ti..tidak. tidak ada apa-apa”.
            Minho berjalan menuju mereka. Melihat Jinki kesakitan seperti itu, minho hanya tersenyum sinis dan sedikit rasa senang. Dia memberikan sepasang jas dan satu baju perempuan. Eun Hee sama sekali tak memperhatikan Minho yang membayar belanjaannya di kasir.  
            “Aku sudah selesai. Ini untukmu Eun Hee”. Kata Minho santai.
            “Ige mwoya?”. Eun Hee membuka bingkisan itu. Dia tterkejut dimana dia tahu bahwa di dalamnya ada dress balon yang baru saja ia lihat. “Minho, i…ini….”
            “Sudhalah Eun Hee. Anggap saja ini adalah hadiah untukmu dari sahabat barumu”.
            “Jeongmal Gamsahamnida Minho-ya”. Minho tersenyum membalas ucapan terima kasih dari Eun Hee. Sedangkan Jinki tersenyum sinis melihat tingakh Minho yang sok baik terhadap Eun Hee.
*********
            Sore hari menjelang malam. Matahari sudah bersembunyi dibalik awan gelap. Awan berwarna kemerahan karena cahaya matahri yang mulai pudar. Kibum masih berkutat dengan pekerjaannya sebagai penjual daging di toko ayah Eun Hee karena sebagai hukumanya yang telah mencuri banyak daging di toko tersebut. Awalnya Kibum mengerjakan hukuman ini dengan rasa ogah dan malas luar biasa, tapi lama kelamaan dan adanya rasa cinta yang begitu besar untuk Eun Hee dia menjalankan semua ini dengan senang hati. Semakin malam hari semakin sedikit pembeli yang beli. Kibum mulai membereskan semuanya sambil menunggu Eun Hee. Ini sudah kebiasaan mereka setiap hari agar selalu bertemu setelah Eun Hee selesai sekolah. Eun Hee sebelumnya tidak pernah pulang sekolah menjelang malam hari. Kibum di hinggapi rasa khawatir begiru besar mengingat Mimpi yang di ceritakan Eun Heed an seorang vampire bernama Minho. Kekhawatiran ini berubah menjadi amarah karena gadis yang dicintainya tak pulang-pulang. Dari jauh samar-samar tampak Eun Hee berjalan girang sambil menenteng sebuah tas besar berisi gaun yng dibelikan oleh Minho. Eun Hee melihat Kibum sudah ada di depan tokonya berjalan mondar-mandir untuk menunggunya. Eun Hee tersenyum bahagia ketika mengetahui sang pangeran masih setia untuk menuguu kedatanganya. Kibum melihat Eun Hee tersenyum lebar namun Kibum tak membalasnya sedikitpun yang ada rasa khwatir dan amarah yang begitu besar.
            “Jagiya….”. Ucap Eun Hee
            “Dari mana saja?? kenapa menjelang malam kau baru pulang?”. Tanyanya Ketus.
            “ Ohh itu aku tadi mengantar teman membeli sesuatu”.
            “Siapa temanmu itu?”.
            “Minho. Ternyata dia itu baik. Melihat dia hari ini itu sama sekali tak mungkin kalau dia adalah seorang vampire. Lagipula itu hanya di mimpi, selain dengan Minho aku juga di temani dengan Jinki. Dia terlihat aneh, Jinki selalu berusaha didekatku dan menjauhkan aku dari Minho. Kau tahu Minho juga membelikan gaun ini padaku”.
            Tanpa di duga Eun Hee Kibum mengambil bginkisan dari tangan Eun Hee dengan sangat kasar dan melemparkan barang itu. Eun Hee Shock karena tiba-tiba Kibum yang selalu lembut berubah menjadi garang dan sedikit menyeramkan. Apakah dia begitu cemburu sehingga seperti ini?.
            “Kenapa kau melemparnya?” Eun Hee berlari dan mengambilnya kembali.
            “Letakkan barang itu Eun Hee”. Ucap Kibum datar.
            “Memangnya kenapa? Ini hadiah dari temanku”.
            “AKU BILANG LETAKKAN BARANG ITU!!!”. Teriak Kibum. Hal ini membuat Eun Hee terkejut setengah mati dan mau tak mau dia kembali menjatuhkan barang itu darin tangannya. “ sudah aku bilang padamu kau harus hati-hati terutama pada orang yang baru kau kenal. Apa kau lupa?”.
            “Tapi Minho itu temanku, dia orang yang baik, dia juga….”.
            “Jauhi Minho mulai sekarang Eun Hee. Jangan sekalipun kau dekat dengannya megerti??”. Perintah Kibum dengan tampang sedikit garang.
            “Kau benar-benar Aneh Kibum-ah. Sejak kapan kau mengatur kehidupan pribadiku. Sejak kapan kau mengatur dengan siapa aku harus berteman. Minho adalah orang baik, apa aku salah kalau aku berteman dengan orang baik hah!! Kenapa hanya Minho? Kenapa kau tak mempermasalahkan tentang Jinki yang juga pergi bersama denganku Hah!!”
            Mendengar ucapan Eun Hee emosi Kibum makin tersulut. Emosi itu di batas kendalinya. Jarak Eun Hee dan dirinya agak jauh. Dia menghampiri Eun Hee, membekap kedua bahunya dan mendoronya kebelakang sejauh satu setengah meter hingga sampai dinding toko daging milik ayah Eun Hee. Mendorongnya Kibum bukan dengan berlari ataupun berjalan namun sedikit melayang. Bruuuuk!! Kepala Eun Hee membentur dinding karena begitu kerasya Kibum. Sakit itu yang Eun Hee rasakan di kepalanya. Dia hanya bisa menatap tajam mata Kibum yang kornea matanya tadinya hitam berubah menjadi merah menyala, dia juga melihat gigi rata Kibum sedikit berbeda dengan biasanya. Dua ujung sedikit lancip dan memanjang.
             “Dengarkan aku. Jangan sekalipun kau bicara dengan Minho. Aku tidak suka Jika kau dekat-dekat dengannya. Apa kau mengerti!! Apa kau mengerti Eun Hee!!!”.
            “Ki..Kibum-ahh kau…kau??”.
Tubuh Eun Hee bergetar hebat, dia menunjuk kibum dengn rasa takut. Dari situ Kibum sadar kalau dia diluar kendalinya. Kibum sadar kalau jati dirinya sessungguhnya sudah terungkap di depan Eun Hee secara langsung. Kibum sadar kalau dia melakukan sesuatu yang begitu kasar terhadap Eun Hee. Kibum Berjalan Mundur sedikit demi sedikit menjauh. Dia kemudian berbalik dan berlari begitu cepat diluar batas kemampuan manusia dalam hitungan detik Kibum menghilang di pertigaan jalan. Eun Hee tertuduk lemas,dia mengingat kembali kejadian yang baru saja ia lihat. Cairan bening keluar dari pelupuk matanya.
“Tidak mungkin..ini semua tidak mungkin!!!”.  

==TBC== 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar