Senin, 19 September 2011
FF/ My husband, please look at me even just once part 7
Tittle : “My husband, please look at me even just once
Author : Maulida Kimkeyong
Main Cast :
- Key SHINee
- Nicole SHINee
- Nana Afterschool
- Jinwoon 2AM
Length : Chapter
Genre : Friendship, romance
==PART SEBELUMNYA==
“Aku sangat berterma kasih kepada semua bapak dan ibu guru yang masih berkenaan memberiku sebuah penghargaan yang terhormat ini walaupun aku dalam sebuah masalah besar. Aku juga sangat berterima kasih kepada semua teman-teman yang selalu memberiku semangat. Kepada kedua orang tuaku yang selalu sabar menghadapiku”
Semua murid, wali murid dan guru mendengarkan baik-baik kata sambutan dari Nicole. Mata Key juga tak henti-hentinya memandang Nicole.
“Tak banyak kata yang ingin aku ucapkan. Aku hanya ingin meluruskan sesuatu tentang berita yang beradar selama ini di sekolah. Memang benar adanya kalau aku hamil dan banyak kabar yang mengatakan kalau Key adalah dari bayi yang aku kandung. Aku ingin mengatakan bahwa….”
====================
“Kalau kabar itu tidak benar. Key sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan hal ini. Jadi, aku mohon pada kalian jangan sangkut pautkan Key dalam masalahku. Hanya karena dia membantuku lalu kalian menjadikan Key kambing hitam. Itu sama sekali tidak lucu bukan?”. Nicole tersenyum dan memandang Key penuh arti. “Aku mohon kepada kalian jangan lagi bawa nama Key dalam masalahku. Aku mohon”. Nicole membungkukan badannya.
Key terdiam melihat Nicole. Dia tidak menyangka Nicole berbuat sejauh ini untuk dirinya. Mempermalukam diri sendiri di depan umum untuk menjaga nama baiknya. Key merasa malu pada dirinya sendiri karena perlakuan dia pada Nicole selama ini. Jahat dan Kejam. Dengan hati-hati Nicole turun dari panggung lalu beranjak duduk yang jaraknya jauh dari Key. Selain sambutan dari Nicole juga sambutan-sambuta yang dibawakan oleh guru beserta kepala sekolah. Acarapun berlalu semua murid melanjutkan dengan acara berfoto bersama dengan teman sekelas beserta wali kelas. Orang tua Nicole dan Key sedang berbicara serius sedangkan Key dan Nicole hanya diam melihat teman-teman yang asyik foto.
“Ya!! Nicole maukah kau berfoto denganku?” Ajak Hara sahabat Nicole. Dia hanya membalas dengan senyuman khasnya. Usai berfoto tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendekati Nicole.
“Nicole maukah kau foto denganku??”. Ujarnya.
“Geun seuk-ah tapi..”
Tanpa mengatakan apapun Geun seuk seorang yang menyukai Nicole langsung mengambil foto mereka berdua. Mereka semua tak sadar kalau Key melihat dengan pandangan tak mengenakan. Dia lalu berjalan cepat menuju kearah Nicole dan teman-temannya. Dengan kasar Key menarik lengan Geun seuk agar menjauh dari Nicole kemudian dia menarik Nicole dalam rangkulannya. Entah kenapa dia tiba-tiba berperilaku aneh seperti ini.
“Apa yang kau lakukan Key?”. Tanya Nicole terbata-bata.
“Aku ingin berfoto denganmu. Hara tolong foto kami berdua” perintahnya.
Hara kaget kenapa tiba-tiba Key meminta foto bersama Nicole bahkan dia tidak pernah tahu kedekatan sahabatnya dengan Key. Dengan menahan tawa Hara mulai memfoto mereka berdua. JEPRET!!. Dalam hati Nicole sangatlah bahagia. Hari ini benar-benar hari terindah dari hidupnya. Key sekarang sudah mulai sedikit mau berbaur bahkan berteman dengannya. Hal ini membuat Nicole semakin yakin kalau langkah atau keputusan yang diambil itu benar. Nicole ingin hadirnya dia membuat Key bahagia dalam hidupnya bukan membuatnya terpuruk seperti ini. Dalam foto itu Nicole terlihat bahagia sambil membawa rangkaian bunga. Tak ada Nana di acara perpisahan karena dia sibuk dengan trainee modelnya.
“Ya!! Key, sedang apa kau disana kemarilah!!” teriak teman satu genk Key. Tanpa basa-basi dia menghampiri teman-temannya. Terlihat jelas Hara melirik Nicole dengan senyuman yang menggoda.
“Ehm..ehm. sebenarnya ada hubungan apa antara kau dengan Key?”
“Heehh, aku dengan Key. Tak ada hubungan apa-apa. Sudah ah aku mau ke orang tuaku”. Nicole berlari menjauh dari Hara. Namun si Hara sama sekali nggak percaya.
*********
Key sepulang dari upacara perpisahan langsung mengunjungi salah satu café terkenal dikawasan elit yaitu apugeojong. Banyak juga artis-artis yang biasanya nongkrong disini. Key memakan brownies kacang kesukaannya sedangkan temanya asik bermai laptop karena di dalam café itu menyediakan wifi gratis. Key bingung setelah lulus sekolah dia harus kuliah di mana, dia juga bingung jurusan apa yang harus ia ambil. Sama sekali tak ada gambaran di otaknya tentang masa depan yang ada malah dia menggendong seorang bayi laki-laki yang sangat lucu, berjalan santai dengan Nicole di taman kota. Tanpa sadar mata Key melihat sosok seorang Nana berjalan menuju kerumunan genknya.
“Hai, maafkan aku terlambat”. Ucapnya santai.
“Akhirnya kau datang juga. Bagaimana kabarmu/” Tanya salah satu teman Key berperawakan kurus dengan rambut pirang.
“Kabarku baik” Senyum Nana tipis lalu pandangan matanya beralih ke Key.
“Ya!! Key, kenapa kau jadi pendiam begini. Biasanya kalian selalu berperilaku mesra? Apa kalian bertengkar? Tanya Teman Key bertubuh agak sedikit gendut.
“Kami baik-baik saja” timpal Nana. Key hanya diam. “Aku ingin bicara berdua dengan Key. Bisakah kalian meninggalkan kami sebentar?”. Peritahnya.
“Aigoo, tentu saja. Sebelum kau menyuruh kami. Kami juga akan pergi. Ayo kita menari”. Ajak teman gendut Key pada temannya.
Merekapun menjauh dari Nana dan Key. Key terus saja diam tak mengatakan apapun. Jujur dia merasa sakit hati karena diputus sepihak dengan Nana. Memang dia salah tapi sehrausnya dia mendengar penjelasan Key walau hanya sedikit. Hatinya sakit melihat Nana. Sakit karena dia sudah tidak bisa memiliki gadis yang sangat dicintainya. Tapi anehnya perasaan sakit itu tak sesakit dulu. Nana meneguk jus jeruk yang sudah ia pesan. Seperti biasa dia terlihat sangat cantik sekali.
“Bagaiman upacara perpisahannya?”. Tanya Nana santai.
“Tak ada yang special”. Jawab Key singkat.
“Bagaimana dengan keadaan Nicole?”. Key yang tadinya menunduk sambil melihat minumannya sekarang mendongak melihat Nana. “Aku juga sudah tahu kalau kalian menikah diam-diam. Ini benar-benar membuatku hampir gila Key. Aku sama sekali tak menyangka ternyata selain menjalin hubungan denganku kau juga berhubungan dengan Nicole?”.
“Bagaimana kau tahu? aku tidak pernah berhubungan dengannya”.
“Itu sama sekali tidak penting. Kalau kau tidak menjalin hubungan special kenapa kau sampai bisa menghamili dia?”. Mulut Nana bergetar menahan amarah.
“Itu terjadi tanpa sengaja. Saat itu aku dalam keadaan tak sadarkan diri. Aku mabuk. Aku terlalu banyak minum. Aku tergeletak di lantai lalu dia datang menolongku dan…”.
“Dan akhirnya kau melakukan hal itu dengannya”.
“Aku melakukannya itu tanpa kemauanku. Aku mohon Nana maafkan aku. Aku sangat mencintaimu”. Ucap Key namun Nana mengabaikannya dan menerima telfon dari seseorang.
“Yoboseyo, Chagiya. Ada apa?”. Nana mengucapkan kata Chagiya dengan intonasi yang ditekan dan sedikit lebih dikeraskan. Dia tersenyum sinis kearah Key seolah dia menunjukan pada mantan kekasihnya kalau dia sudah punya pacar. Key melihat Nana penuh arti. “Ne chagiya—baiklah tunggu aku”. Tutt Nana menuntup ponselnya.
“Cha..chagiya?”. Tanya Key.
“Ya chagiya kenapa? Apa aku tidak boleh punya kekasih lagi setelah kita putus. Kalau kau punya istri kenapa aku tidak iya kan?. Baiklah kalau begitu aku pergi. Min Woo Oppa sudah menungguku”. Nana mengambil tasnya lalu berjalan menjauh dari Key.
“Aku akan menceraikan Nicole jadi kembalilah padaku”. Teriak Key namun Nana terus berjalan. Key menghela nafas panjang. Dia tidak tahu lagi bagaimana cara agar Nana mau bersamanya kembali.
*******
Sore harinya Nicole memberanikan diri pergi ke kantor ayah Key. Dia juga membawa bekal makan malam untuknya. Ada yang ingin dia bicarakan. Nicole melihat-lihat sekitarnya. Dia begitu kagum dengan bangunan yang ia masuki sekarang. Walaupun hanya sebatas kantor namun terlihat sangat mewah dan megah. Dengan langkah pasti Nicole berjalan menuju resepsionis.
“Permisi. Bisakah aku bertemu dengan Tuan Kim Jong Hun?”. Ujarnya.
“Apa anda ada janji dengan beliau sebelumnya?”.
“Belum. Tolong katakana padanya kalau Jung Nicole ingin menemuinya”.
“Baik. Tunggulah sebentar”. Resepsionis itu menekan tombol angka satu. “Halo, pak presedir ada seorang gadis yang ingin bertemu anda dengan nama Jung Nicole—iya baik pak”.
“Baiklah, Nona Jung Nicole ikutlah dengan saya”.
Nicole mengikuti pegawai resepsionis yang cantik itu. Selama perjalanan menuju ruang ayah Key Nicole hanya diam saja tak sekalipun dia mengobrol dengan pegawai cantik itu. Sepertinya kantor ayah Key letaknya di atas karena harus menaiki lift. Tak lama kemudian saampailah di depan kantornya. Pegawai cantik itu menunujuk sebuah ruangan padanya sambil tersenyum.
“Ini adalah ruang pak presedir”. Ucapnya
“Baik terima kasih banyak Eonnie”. Ujarnya sambil membalas senyuman pegawai itu.
Dengan ragu Nicole mengetuk pintu kantor ayah Key. Terdengar suara dari dalam dan menyuruhnya untuk langsung masuk kedalam. Nicole dengan hati-hati memutar kenop pintu. Ayah Key tersenyum ramah padanya, Nicolepun juga demikian.
“Nicole, ada apa kau datang kesini? Bagaimana kabarmu?duduklah” Tanya ayah Key ramah. Nicole duduk tepat di depan ayah Key.
“Kabarku baik. Bagaimana dengan Tuan? Oh ya aku juga membawakan makan malam untuk anda”.
“Aish, jangan panggil aku Tuan tapi panggilah aku ayah karena kau adalah menantuku hehehe”.
Nicole dengan santai membuka tempat bekal makanan. Ayah Key tersenyum sambil terus memandangi wajah menantunya yang cantik. Baginya Nicole itu sangatlah baik sebaik ayahnya yang merupakan sahabatnya waktu sekolah menengah.
“Wah sepertinya masakanmu enak. Kau memang menantu yang baik”. Ayah Key memakan telur gulung. “Ehm enak benar-benar enak. Kau pintar sekali memasak hehehe. Kalau boleh tahu ada perlu apa?”.
“Aku ingin membicarakan masalah Key”. Ucap Nicole. Hal ini membuat ayah Nicole berhenti memakan bekal buatan menantunya.
“Memang masalah apa lagi yang telah dia perbuat? Apa dia berperilaku kasar padamu?”.
“Bukan sama sekali bukan itu. Ini masalah hak waris Key”.
“Apa yang kau maksudkan menantuku?”. Tanya Ayah Key penasaran.
“Aku tahu paman menyerahkan semua hak waris yang dulu atas nama Key kepadaku. Key tak punya hak warisan dari paman sepeserpun. Ini sangat tidak adil baginya. Aku adalah orang luar bagi kelurga paman jadi aku merasa tidak enak. Aku datang kesini untuk memohon agar semuanya kembali menjadi milik Key. Aku tidak pantas dengan semua pemberian dari paman. Aku tahu niat paman baik karena ingin menebus kesalahan Key tapi bukan seperti ini caranya”.
“Apa Key menyuruhmu dan mengancammu untuk melakukan ini?”.
“Sama sekali tidak. Aku sendiri yang memikirkan ini paman. Bukan kebahagiaan yang aku dapat tapi tekanan hati dan mental. Jadi aku mohon pada paman, kembalikan semua milik Key”.
“Aku tidak bisa member jawaban sekarang. Aku perlu waktu untuk berfikir”. Ucap Ayah Key.
Nicole hanya bisa menghela nafas dan berdoa semoga ayah Key menyerahkan semua harta warisan kepada anaknya sendiri bukan kepada orang asing atau lebih tepatnya dirinya.
*********
Sepulang dari kantor ayah Key. Nicole menuju tempat atau klinik dimana Jinwoon bekerja. Ini kesempatan bagus bagi Nicole karena malam seperti ini suasana di tempat Jinwoon sangatlah sepi. Sebelumnya dia sudah memberitahu Jinwoon kalau dia akan datang ketempat klinik karena ada hal yang ingin dia bicarakan. Sekitar sepuluh menit kemudian dia sampai di tempat praktek Jinwoon.
“Hai, Nicole. Senang sekali kau mengunjungiku. Sepertinya kau tahu kalau aku merindukanmu hehehe”. Gurau Jinwoon. Senyum manis jinwoon membuat matanya hilang.
“Bagaimana kabarmu? Apakah pekerjaanmu lancar? Apa ahjumma-ahjumma itu masih menggodamu hehehe?”. Dulu Jinwoon pernah bercerita pada Nicole kalau pasienya sering menggodanya. Bagi Nicole itu bukan hal yang mengejutkan karena Jinwoon itu adalah dokter tampan.
“Ahjumma-ahjumma semakin itu gencar menggodaku. Memang pesona dokter tampan Jinwoon tak bisa di pungkiri hehehe”. Ucapnya. Nicole juga ikut tertawa mendengar celotehan sahabatnya. “Oh ya, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan padaku?”.
“Apa hamil dengan umur dua bulan masih bisa untuk di gugurkan?”. Tanya Nicole serius. Jinwoon sangat terkejut mendegar hal itu dari mulut Nicole. Senyumnya sekejap menghilang.
“Apa maksudmu Nicole? Kau tidak akan menggugurkan kandunganmu kan?”. Tanya Jinwoon namun Nicole hanya tersenyum tipis.
“Karena aku Key menderita, karena aku Key kehilangan segalanya dan karena aku Key menangis. Aku hanya membuat hidupnya penuh kepedihan. Andai saja sejak awal aku mengugurkan kandungan ini mungkin orang yang aku cintai akan terus tersenyum bahagia. Aku lebih suka melihat dia bahagia dengan orang lain daripada hidup bersama denganku tapi dia menderita”.
“Apa kau serius dengan semua ini? Apa kau tahu kalau resiko mengugurkan kandungan itu..”.
“ Aku akan mati. Aku tahu itu Jinwoon”. Ucap Nicole santai.
“ Kenapa kau tidak bercerai saja sekarangm daripada kau melakukan hal ini?”.
“ Kalau aku hanya becerai dan anak ini masih hidup pasti dia akan menuntut siapa ayah kandungnya. Aku tidak mau anak ini juga akan merusak kehidupan ayahnya seperti ibunya”.
“Lebih baik bercerailah. Lalu menikahlah denganku, aku yang akan berperan menjadi ayah kandungnya nanti”. Jinwoon ingin sekali menangis namun dia berusaha menahan sebisa mungkin.
“Tidak bisa Jinwoon. Keputusan untuk menggugurkan kandungan ini sangat bulat. Aku ingin kau melakukan ini untukku”. Kata Nicole masih dengan senyumnya.
“Aku tidak mau Nicole. Aku tidak mau!!”. Ucapnya dengan sedikit berteriak.
“Baiklah kalau begitu aku akan mencari dokter lain”. Nicole melangkahkan kakinya beranjak untuk pergi. Sama sekali tak ada rasa takut sedikitpun dari dalam dirinya. Kalau dia berhasil melakukan hal ini maka dia akan mengajukan perceraian dan menghilang dari kehidupan Key selamanya.
“JUNG NICOLE APA KAU GILA EOH!!” emosi Jinwoon sudah tak bisa di bendung lagi.
Dia penuh dengan dilemma. Dia takut kalau dokter lain yang menanganinya, takut kalau dokter itu tak mempertimbangkan tingkat keselamatan nyawa Nicole. Hal ini membuat dirinya ingin melakukan hal keji ini demi Nicole. Tapi tetap saja kalaupun dia yang menangani belum tentu Nicole bisa selamata.
“Baiklah aku akan melakukannya untukmu. APA KAU PUAS!!”. Jinwoon berkata sambil menitikan air mata. Air mata yang kesekian kalinya untuknya karena Nicole.
“Terima kasih Jinwoon-ah. Kalau begitu lakukanlah besok”. Ucap Nicole sambil tersenyum.
******
Sejak kejadian dimana dia melihat Key depresi, menangis dalam menjalani hidupnya. Nicole membuat sebuah keputusan ini untuk mengembalikan semua hak waris Key, mengugurkan kandungannya lalu kemudian mengajukan cerai. Ini semua dia lakukan demi kebahagiaan Key. Usai dari tempat praktek Nicole langsung menuju ke rumah untuk memasak makan malam. Dia berjalan santai menuju rumahnya. Tiba-tiba di depan gang dia melihat segerombolan orang yang menghajar seseorang. Tanpa rasa takut sedikitpun Nicole menghampiri kerumunan preman itu. Dia terkejut melihat orang yang dikeroyok oleh mereka.
“Key!! Ya, kalian menjauh dari dirinya”. Teriaknya dari jarak yang lumayan dekat.
Key sudah terkapar dengan luka memar di pipinya. Preman itu hanya tersenyum sinis kearahnya. Salah seorang dari mereka membawa sebuah balok kayu besar yang siap untuk dipukulkan kearah Key. Nicole berlari mendekat. BRAAAK!!! Saat itu juga balok besar itu berbenturan dengan tubuh mungil Nicole. Seketika dia tak sadarkan diri. Para preman itu melarikan diri karena takut dan mengira Nicole sudah mati.
“Ya! Nicole, Nicole bangunlah”. Teriak Key. Tanganya memegang kepala belakang Nicole yang terasa hangat. Dan ternyata darah segar mengalir dari kepala Nicole. ‘Omo, bagaimana ini? Nicole bangunlah!!”. Key gugup. Dia mengambil ponsel dari sakunya. “Yoboseyo—ambulan tolong cepat kemari aku butuh bantuan”!!.
*********
Sekarang Key berada di sebuah ruang yang tidak terlalu luas. Bau khas obat tercium di hidungnya. Nicole terbaring lemah di ranjang dengan perban yang melilit di kepalanya. Key benar-benar khawatir dengan kondisi Nicole sekarang. Key terus mengenggam tangan kiri Nicole sambil berdoa akan Tuhan memberikan dia kesadaran. Dia juga sudah menghubungi orang tua Nicole dan orang tuanya. Tapi sayang malam ini orang tua Key pergi keluar Negeri untuk urusan bisnis. Dreett..dreeettt!! ponsel yang ada di dalam tas Nicole bergetar. Key melihat layar ponsel Nicole. Tertera sebuah tulisan “Jinwoon” yang menghubunginya. Dengan lancang Key menerima telfon itu.
“Yoboseyo Nicole, bisakah kau memikirkan keputusanmu itu”. Ujar Jinwoon dari seberang.
“Maaf Nicole sedang sakit. Ini aku Key”. Katanya Tegas.
“Nicole sakit? Bagaimana bisa, baru saja dia berkunjung di tempat praktekku dan baik-baik saja”
“Dia di keroyok preman untuk menyelematkanku”.
“Apa!!! Katakan padaku dimana dia dirawat”.
“Di Seoul Hospital nomor 15 A” Ucap Key lemas. Tuuuuttt Jinwoon langsung memutus. sambungan telfonnya. Key tidak sadar kalau dari tadi ada seorang berjas menunggu dirinya. Key mendekat ke pri setengah baya tersebut.
“Ada apa Tuan Han kesini? biarlah aku yang mengurus Nicole, kau tidak perlu ikut campur”. Tuan Han merupakan tangan kanan ayah Key bahkan juga menjadi pengawaas Key.
“Tuan muda aku kesini bukan untuk Nona Nicole. Aku kesini karena ingin memberikan ini pada anda. Sebelum berangkat keluar negeri Pak presedir memerintahkan untuk memberikan ini pada Tuan.
“Apa ini?”. Tanyanya. Key membuka map berwarna biru yang berisikan berkas-berkas penting.
“Pak presedir ingin anda menyimpan ini baik-baik. Beliau berpesan untuk sementara ini anda menggantikan beliau untuk memimpi perusahaan”. Ucap Tuan Han penuh santun. Key terkejut, tak biasanya ayahnya percaya pada dirinya. Kenapa ayah tiba-tiba berubah seperti ini? Batin Key. “Selain itu beliau juga mengatakan kalau seluruh hak waris kembali ataas nama anda”.
“Apa!! Atas namaku, bagaimana bisa. Bukankah semua atas nama Nicole?”.
“Nona Nicole meminta pak presedir untuk mengembalikan semua hak waris itu kepada putranya. Dia merasa bersalah telah mengambil semuanya dari anda dan dia juga ingin anda memiliki apa yang seharusnya anda miliki”.
Key tak bisa mengatakan apapun. Dari jarak sedikit jauh Key memandang Nicole penuh arti.
“Nicole!!!!!” teriak sesorang yang langsung masuk begitu saja kedalam ruangan dimana Nicole dirawat.
“Baiklah. Kalau begitu saya pamit dulu Tuan muda”.
“Iya terima kasih Tuan Han”.
Key melihat bayangan Tuan Han lalu beralih memandang Jinwoon duduk di samping Nicole yang terbaring lemah. Terlihat jelas kepedihan dan kesedihan yang dirasakn Jinwoon. Key melangkah kedalam ruangan dengan ragu. Dia benar-benar pria jahat. Selama ini Nicole selalu memperhatikan dirinya, menyiapkan makan, mencuci bajunya bahkan mempersiapkan seragam sekolah yang akan dia kenakan yang lebih membuat dirinya bersalah adalah tanpa memperdulikan nyawanya Nicole menyelamatkan dirinya dari para preman Tapi apa yang telah Key lakukan padanya hanya amarah yang ia dapatkan darinya.
“Ceritakan padaku bagaimana semua ini bisa terjadi?”. Tanya Jinwoon tiba-tiba.
“Aku tidak tahu bagaimana yang jelas tiba-tiba dia menghadang dan melindungiku dari keroyokan preman. Tanpa aku sadari ternyata preman itu berniat memukulku dengan balok kayu tapi balok itu di pukulkan ke tubuh Nicole karena dia tiba-tiba ada di depanku. Aku benar-benar minta maaf”.
“Apa hanya ucapan maaf yang kau ucapkan. Hanya itu!! Ahahaha lucu sekali. kau tidak tahu bagaimana besarnya Nicole mencintaimu, bagaimana pedulinya Nicole pada kebahagiaan hidupmu. Tapi apa yang kau lakukan padanya. Karena begitu besarnya cintanya padamu, dan betapa inginnya dia melihatmu bahagia. Dia memilih akan mengugurkan kandungannya demi kau!! Kau tahu Key DEMI KAU. Demi kebahagiaanmu. Apa kau tahu kalau itu bis merenggut nyawanya. Apa kau tahu itu!!!!!”. Ujar Jinwoon penuh emosi.
“A..a..apa mengugurkan kandungan?”.
==TBC==
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nicole :'(
BalasHapusKasian bgt Nicole.
ini sih Key ngeselin bgt -__-
klo bleh tau fic ini sampe brp part ya ?
thanks for update !^^v
sedih TT
BalasHapusnicole terlalu baik bwt key :C
Aaaah nicole plis jangan gugurin kandugannyaaa :""""
BalasHapus